Pengertian Reklamasi: Tujuan, Proses, Dampak, dan Contoh

Bru
Kamis, 31 Juli 2025 | 08:14:29 WIB
pengertian reklamasi

Pengertian reklamasi adalah proses menciptakan kembali daratan tak terpakai dengan membentuk lahan baru di wilayah pesisir.

Proses ini umumnya dilakukan dengan cara menimbun area perairan dangkal seperti laut, rawa, atau muara sungai, sehingga kawasan tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembangunan. 

Berbagai negara di dunia telah menerapkan konsep ini dengan pendekatan yang berbeda-beda, sebagai salah satu strategi dalam mengoptimalkan pemanfaatan wilayah pesisir untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pemukiman, hingga infrastruktur.

Dengan mempertimbangkan aspek teknis dan lingkungan, praktik reklamasi menjadi solusi yang banyak dipilih dalam mengatasi keterbatasan lahan. 

Oleh karena itu, pengertian reklamasi tidak hanya sebatas pada aktivitas fisik perubahan lahan, tetapi juga mencakup dimensi ekologis, sosial, dan perencanaan tata ruang wilayah.

Pengertian Reklamasi

Reklamasi berasal dari istilah bahasa Inggris “reclamation” yang memiliki makna memperbaharui atau mengembalikan fungsi suatu lahan. 

Dalam praktiknya, pengertian reklamasi merujuk pada usaha memperluas area daratan atau wilayah tanah agar bisa digunakan secara optimal. Umumnya, ini dilakukan dengan cara membentuk lahan baru dari kawasan perairan seperti sungai, laut, atau danau.

Secara umum, reklamasi merupakan proses menciptakan daratan tambahan dengan memanfaatkan area perairan yang sebelumnya belum memiliki fungsi tertentu. 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reklamasi diartikan sebagai upaya memperluas lahan dengan menggunakan wilayah yang sebelumnya tidak termanfaatkan, lalu diubah menjadi lahan yang berguna.

Tanah yang digunakan dalam proses ini biasa dikenal dengan sebutan landfill. Penggunaan landfill bertujuan agar lahan hasil reklamasi tidak mudah mengalami pergeseran atau deformasi. 

Oleh sebab itu, tanah tersebut harus digali dan diperkuat dengan metode tertentu agar strukturnya stabil. 

Langkah ini menjadi penting karena biasanya reklamasi dilakukan di pulau-pulau atau daerah pesisir yang rentan terkena dampak perubahan iklim dan kondisi laut yang dinamis. 

Maka dari itu, tidak semua wilayah pesisir bisa dipilih secara sembarangan untuk dijadikan area reklamasi.

Proyek reklamasi kerap kali menjadi topik yang menimbulkan perdebatan, terutama terkait dengan dampaknya terhadap lingkungan. 

Banyak pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa reklamasi dapat memberikan dampak buruk terhadap ekosistem pesisir dan lingkungan sekitarnya. 

Namun, penilaian tersebut masih menjadi bahan diskusi yang terus berkembang seiring berjalannya waktu dan kebijakan yang diterapkan.

Definisi Reklamasi Menurut Para Pakar

Selain pemahaman yang telah dijelaskan, guna memperoleh keyakinan dan pemahaman lebih dalam, penting pula untuk melihat bagaimana para ahli memberikan pandangan mengenai reklamasi. 

Proses reklamasi diharapkan mampu memberikan nilai tambah terhadap lingkungan serta menciptakan kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Berikut adalah penjelasan para pakar terkait reklamasi:

Save M Dagun

Menurut Save M Dagun, reklamasi merupakan upaya memanfaatkan lahan yang secara ekonomi kurang menguntungkan menjadi berguna untuk berbagai kebutuhan seperti pertanian, permukiman, atau kegiatan pariwisata. 

Pelaksanaannya dilakukan melalui pengawetan tanah, pengeringan lahan yang tandus, pengelolaan sumber air, sistem drainase di wilayah cekungan, serta proyek-proyek pasang surut.

Wisnu Suharto

Dari sudut pandang Wisnu Suharto, reklamasi adalah usaha untuk memanfaatkan wilayah yang belum termanfaatkan dan tergenang air, kemudian diubah menjadi lahan yang memiliki fungsi tertentu. 

Secara umum, ini merupakan proses konversi dari wilayah perairan menjadi daratan.

Ismail Arif

Reklamasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan mengembalikan atau mengatur ulang fungsi lahan yang mengalami kerusakan akibat aktivitas pertambangan, sehingga bisa kembali difungsikan dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Pembangunan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan menjadi hal esensial bagi setiap negara yang ingin menjaga keseimbangan sumber daya alam. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan sumber daya tersebut demi keberlangsungan hidup manusia saat ini maupun generasi selanjutnya.

Marine Ecotoxicology

Menurut pandangan Marine Ecotoxicology, reklamasi berarti proses menciptakan area daratan baru dari wilayah laut. 

Cara termudah dalam pelaksanaan reklamasi adalah dengan mengisi wilayah tersebut menggunakan material berat seperti batu besar atau beton, lalu dilanjutkan dengan tanah liat dan lapisan tanah hingga mencapai ketinggian yang diinginkan.

Britannica

Berdasarkan Ensiklopedia Britannica, reklamasi tanah atau lahan adalah proses mengubah kondisi tanah menjadi lebih layak untuk dimanfaatkan secara lebih intensif. 

Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengeringkan area berlumpur atau meningkatkan elevasi permukaan tanah.

Tujuan Reklamasi

Banyak orang mengira bahwa kegiatan reklamasi tidak membawa dampak maupun manfaat yang berarti. Padahal, kenyataannya proses reklamasi justru memiliki sejumlah tujuan yang menguntungkan bagi berbagai wilayah yang menerapkannya.

Menurut Theuptide, reklamasi bertujuan untuk menciptakan lahan baru yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan tempat tinggal, area pertanian, serta keperluan industri. 

Umumnya, lahan hasil reklamasi ditemukan di kota-kota pesisir guna meningkatkan kapasitas hunian dan membangun fasilitas pelabuhan.

Sementara itu, di wilayah yang memiliki tingkat kekeringan tinggi, area tidak produktif bisa direklamasi untuk menunjang sektor pertanian lokal sekaligus memperbaiki sistem irigasi. 

Seiring meningkatnya kebutuhan terhadap lahan, reklamasi menjadi opsi yang layak untuk menciptakan area baru bagi kegiatan pertanian, pembangunan gedung, dan keperluan lain. 

Berikut ini beberapa manfaat positif dari kegiatan reklamasi yang penting untuk diketahui:

Perluasan Lahan

Salah satu tujuan utama dari reklamasi adalah memperluas lahan yang tersedia. Hal ini penting karena luas lahan yang bisa dimanfaatkan sangat terbatas, sedangkan pertumbuhan jumlah penduduk terus meningkat. 

Lahan hasil reklamasi dapat difungsikan sebagai kawasan pemukiman yang mampu menampung lebih banyak penduduk.

Pemulihan Lahan Rusak Akibat Laut

Banyak wilayah pesisir yang rusak karena hantaman gelombang laut besar. Reklamasi menjadi salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk memperbaiki kondisi tanah di sekitar pantai sekaligus memberikan perlindungan agar tidak mengalami kerusakan kembali di masa mendatang.

Pemanfaatan Kembali Kawasan Perairan yang Terdampak

Kawasan perairan yang sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi dapat dialihfungsikan melalui reklamasi. 

Pulau-pulau hasil reklamasi bisa dijadikan kawasan pengembangan ekonomi baru, yang pada akhirnya dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya.

Pencegahan Erosi

Masalah erosi di wilayah pantai perlu segera ditangani. Reklamasi dirancang untuk mencegah erosi dengan membentuk garis pantai baru yang lebih kuat dan stabil, sehingga daratan hasil reklamasi tidak mudah rusak atau terkikis oleh gelombang.

Pengurangan Risiko Banjir di Wilayah Pesisir

Daerah yang berada dekat laut memiliki risiko banjir akibat naiknya permukaan air laut dari tahun ke tahun. Melalui reklamasi, area di sekitar pantai dapat dilindungi agar dampak banjir akibat pasang air laut bisa diminimalkan.

Dampak Positif dan Negatif Reklamasi

Setelah kita memahami alasan utama dilaksanakannya reklamasi, penting juga untuk mengetahui berbagai konsekuensinya. Berikut adalah dampak reklamasi yang perlu kamu pahami secara menyeluruh:

Dampak Positif

Sebagaimana telah dijelaskan secara singkat sebelumnya, dampak positif dari kegiatan reklamasi di suatu wilayah antara lain menciptakan area baru yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan seperti permukiman, penataan kawasan, sektor pariwisata, dan sebagainya.

Selain itu, reklamasi mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar dengan menyediakan ruang untuk aktivitas perdagangan, seperti pembangunan ruko, pusat belanja, hingga tempat makan. 

Dari sisi lingkungan, reklamasi juga dapat berperan dalam mengurangi risiko abrasi berkepanjangan yang bisa mengubah garis pantai dan menimbulkan kerusakan pada area pesisir di sekitarnya.

Dampak Negatif

Karena reklamasi merupakan bentuk intervensi manusia yang tidak terjadi secara alami, proses ini tentu menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, seperti:

  • Risiko meningkatnya pencemaran pada perairan.
  • Pembangunan kawasan tempat tinggal baru berpotensi menambah polusi udara.
  • Jika tidak dirancang secara matang, reklamasi bisa menyebabkan kerusakan pada kehidupan laut serta lingkungan ekosistemnya.

Jika sistem sirkulasi air laut tidak ditata dengan baik, potensi banjir dan genangan di kawasan pantai pun akan semakin besar.

Proses Reklamasi

Reklamasi adalah sebuah proses yang cukup rumit dan tidak dapat dilakukan secara sembarangan saja. Untuk itu agar Anda paham, berikut ini merupakan beberapa proses reklamasi yang umum dilakukan.

1. Sistem Timbunan

Metode reklamasi dengan sistem timbunan menjadi salah satu cara yang paling umum serta mudah untuk diterapkan. 

Prosesnya dilakukan dengan menimbun area yang sudah ditentukan di wilayah perairan menggunakan pasir dan tanah sampai terbentuk daratan baru di atas air.

Langkah pertama dalam metode ini adalah membangun tanggul guna membatasi pergerakan air laut agar tidak mengganggu pelaksanaan reklamasi yang sedang dijalankan.

2. Sistem Polder

Prosedur reklamasi berikutnya bisa menggunakan pendekatan sistem polder. Teknik ini melibatkan pengeringan area tertentu dengan bantuan pompa air berkapasitas besar.

Pompa tersebut digunakan secara bersamaan dengan pembangunan tanggul kedap air untuk mencegah air laut kembali masuk ke daratan yang telah dikeringkan.

3. Sistem Kombinasi Polder dan Timbunan

Metode kombinasi antara polder dan timbunan dianggap sebagai salah satu cara yang paling efisien dan cepat. Proses ini memadukan dua sistem berbeda dalam satu rangkaian kerja guna mempercepat terbentuknya lahan reklamasi. 

Meski efektif, metode ini menuntut penggunaan tenaga kerja dan perlengkapan yang jauh lebih besar.

4. Sistem Drainase

Sistem reklamasi terakhir yang tergolong jarang dipakai adalah metode drainase. Cara ini diterapkan pada wilayah pesisir yang ketinggiannya lebih rendah dibandingkan sekitarnya. 

Kawasan tersebut akan ditinggikan dengan material tanah serta pasir agar sejajar atau bahkan lebih tinggi dari daratan pesisir lainnya.

Contoh Reklamasi

Beberapa negara di dunia telah berhasil mengembangkan proyek reklamasi yang menghasilkan pulau-pulau buatan dengan daya tarik luar biasa. Di bawah ini adalah deretan proyek reklamasi yang dinilai sukses, salah satunya berasal dari Indonesia:

The World Island, Dubai

The World Islands merupakan rangkaian pulau buatan yang dibangun di kawasan Teluk Persia, Dubai. Sesuai namanya, gugusan pulau ini didesain menyerupai peta dunia, dengan pulau-pulau kecil yang menggambarkan benua dan negara. 

Proyek ambisius ini diprakarsai oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai, sebagai bagian dari pengembangan kawasan wisata dan hunian mewah.

The Palm Jumeirah, Dubai

Sebelum proyek The World Islands dikembangkan, Dubai terlebih dahulu memperkenalkan Palm Jumeirah, pulau reklamasi dengan bentuk menyerupai pohon palem yang menjadi ikon global. 

Pulau ini dibangun di sepanjang pesisir Dubai sebagai kawasan pemukiman kelas atas dan destinasi wisata eksklusif. Keunikan bentuk dan kemewahan fasilitasnya membuat Palm Jumeirah dikenal secara luas.

Ile aux Cygnes, Prancis

Selanjutnya, ada Ile aux Cygnes yang terletak di Paris, Prancis. Pulau buatan ini membentang di tengah Sungai Seine dan diciptakan untuk melindungi Pelabuhan Grenelle dari ancaman abrasi dan naiknya air laut. 

Selain fungsi pelindung, pulau ini dirancang sebagai ruang terbuka hijau yang menjadi bagian dari tata kota Paris dan menambah estetika kawasan perkotaan.

Kepulauan Amwaj, Bahrain

Kepulauan Amwaj merupakan proyek reklamasi ambisius di Teluk Persia, Bahrain. Awalnya dirancang sebagai kawasan hunian mewah khusus bagi ekspatriat, pulau-pulau di kawasan ini dibentuk menyerupai tapal kuda. 

Desain tersebut memungkinkan setiap rumah memiliki akses langsung ke laut serta dermaga pribadi untuk kapal milik penghuni.

PIK (Pantai Indah Kapuk) 2, Indonesia

Di Indonesia, salah satu contoh reklamasi yang menonjol adalah kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang berada di wilayah Jakarta Utara. 

Meski sempat memicu perdebatan publik, proyek ini ditujukan untuk menciptakan kawasan pemukiman modern sekaligus pusat bisnis baru. 

Dengan penataan wilayah yang dirancang secara optimal, PIK 2 kini mulai berkembang menjadi destinasi kuliner yang ramai dikunjungi, walau pembangunan keseluruhannya masih berlangsung.

Sebagai penutup, pengertian reklamasi mencakup upaya menciptakan kembali daratan yang bermanfaat, yang kini banyak diterapkan untuk mendukung pengembangan kawasan pesisir.

Terkini