Sinergi Bisnis: Merger GOTO dan Grab Mengubah Lanskap Ride Hailing di Asia Tenggara

Senin, 10 Februari 2025 | 10:55:57 WIB
Sinergi Bisnis: Merger GOTO dan Grab Mengubah Lanskap Ride-Hailing di Asia Tenggara

JAKARTA — Di tengah persaingan ketat industri ride-hailing di Asia Tenggara, isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. (GRAB) kembali mencuat. Laporan Bloomberg pada 4 Februari 2025 mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai merger ini menjadi semakin intensif, menandai langkah penting kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar yang makin kompleks. Kedua raksasa teknologi ini menargetkan untuk merampungkan diskusi merger pada tahun ini, dengan seorang eksekutif menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut diharapkan terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.

Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, dikabarkan memimpin pembicaraan tersebut. Hal ini menandai kali ketiga rumor merger ini muncul; pertama kali pada Februari 2020 sebelum adanya pandemi, kemudian pada Februari 2024. Kompetisi di sektor ride-hailing diproyeksikan terus meningkat pada 2025 seiring bertambahnya jumlah penyedia layanan baru di Asia Tenggara.

Menurut laporan Maybank berjudul "Asean Internet, 2025 outlook: Robust fintech drives sustained growth," sektor on-demand service (ODS) diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan. Gross merchandise value (GMV) di sektor ini akan naik sebesar 14% secara tahunan (YoY) dan pendapatan diperkirakan meningkat 16% YoY.

“Kami memperkirakan GMV on-demand service (ODS) akan tumbuh 14% YoY dan pendapatan sebesar 16% YoY pada tahun 2025,” jelas Hussaini Saifee dan Etta Rusdiana Putra, analis Maybank dalam riset yang dirilis pada 7 Januari 2025.

Walau demikian, pertumbuhan pesat ini juga menandakan persaingan yang semakin ketat. Masuknya operator baru dalam pasar ride-hailing membuat kompetisi semakin seru. Salah satu tantangan terbesar adalah kehadiran pemain baru, seperti Xanh SM asal Vietnam yang baru memasuki pasar Indonesia dengan armada kendaraan listrik, serta operator-operator baru lainnya di beberapa negara Asia Tenggara.

Di pasar Indonesia, Xanh SM berencana untuk mengoperasikan 600 hingga 1.000 mobil listrik, yang akan meningkat menjadi 16.000 unit pada dua tahun mendatang. Keberadaan taksi listrik Xanh SM di Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan VinFast dengan 10.000 unit pada 2025.

Lebih jauh lagi, Maybank mencatat adanya ekspansi perusahaan ride-hailing di beberapa negara, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia. Di Singapura, Trans Cab dan Geolah bergabung dalam pasar sejak 1 Januari 2025, menambah jumlah operator menjadi tujuh, di mana terdapat pemain lain seperti Grab, Ryde, Tada, Gojek, dan Zig.

“Hal ini menjadikan jumlah total platform pemesanan kendaraan menjadi tujuh, bersama dengan pemain lama seperti Grab, Ryde, Tada, Gojek, dan Zig,” ujar salah satu pihak dalam laporan tersebut.

Sementara itu, di Filipina, Indrive mulai menawarkan layanan pemesanan sejak Juni 2024 di enam kota dengan target memiliki 16.000 pengemudi. Negara ini saat ini memiliki 19 perusahaan jaringan transportasi terakreditasi yang aktif.

Di Malaysia, kehadiran Bolt, LalaMove, dan GV Ride (EV) semakin memperketat persaingan. Dengan hampir 30 penyedia layanan, Malaysia sekarang memiliki pasar ride-hailing yang sangat padat. Namun demikian, survei konsumen pada bulan Juni 2024 menunjukkan bahwa sekitar 96% konsumen Malaysia masih memilih Grab sebagai aplikasi favorit mereka meskipun banyak operator baru masuk ke pasar.

“Namun, dalam survei konsumen kami sebelumnya di Malaysia pada bulan Juni 2024, hampir 96% konsumen yang disurvei menandai Grab sebagai aplikasi yang paling mereka sukai meskipun sektor ini sangat padat,” ungkap Hussaini.

Dengan peningkatan skala bisnis dan pasukan baru yang masuk, merger antara GOTO dan Grab dapat menjadi langkah strategis untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka, menghadirkan sinergi, dan memperluas jangkauan pasar di Asia Tenggara yang menuntut inovasi serta efisiensi. Langkah ini bisa menjadi pembeda di tengah pasar yang terus berkembang dan semakin beragam. Keberhasilan merger ini berpotensi mengubah lanskap industri ride-hailing di kawasan ini untuk tahun-tahun mendatang.

Terkini