JAKARTA - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., yang dikenal luas sebagai emas Antam, mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Senin, 10 Februari 2025. Berdasarkan data yang dirilis melalui situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satu gram di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta naik menjadi Rp 1.667.000 per batang. Kenaikan ini menunjukkan penguatan sebesar Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan ini tidak hanya terjadi pada emas satu gram saja. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga mengalami penyesuaian dengan nilai yang sama. Saat ini, harga buyback emas Antam berada di level Rp 1.518.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000.
Secara global, harga emas pada Senin pagi mencatat lonjakan harga yang signifikan. Pada pukul 09.14 WIB, harga emas dunia tercatat meningkat 0,41%, mencapai US$ 2.671,68 per troy ounce. Ini menjadi salah satu faktor yang turut mendorong kenaikan harga emas Antam di pasar lokal.
Analis pasar menyebutkan bahwa lonjakan emas ini tidak terlepas dari ketidakpastian ekonomi global yang membuat banyak investor mengalihkan asetnya ke aset safe haven seperti emas. "Investor cenderung mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian pasar. Emas tetap menjadi pilihan utama mereka," ungkap seorang analis ekonomi.
Kondisi geopolitik yang tak menentu, serta fluktuasi di pasar saham dan mata uang, turut mempengaruhi sentimen pasar emas. Menurut beberapa laporan, ketegangan di beberapa wilayah dunia dan kebijakan moneter global yang cenderung tidak stabil, juga menjadi katalis kuat dalam penguatan harga emas di tingkat global.
Peningkatan harga emas ini juga memberikan dampak langsung bagi investor dan pencari aset aman. "Kami mengamati peningkatan minat dari para pembeli emas, baik untuk keperluan investasi jangka panjang maupun sebagai alat lindung nilai," ungkap seorang pengamat pasar. Minat ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global.
PT Antam sendiri menyarankan, bagi masyarakat yang berencana untuk berinvestasi emas, untuk selalu memantau pergerakan harga melalui situs resmi dan melakukan pembelian saat harga stabil. Ini bertujuan agar investasi yang dilakukan dapat memberikan hasil optimal di masa mendatang.
Tak hanya di Indonesia, harga emas di berbagai negara juga menunjukkan tren kenaikan yang serupa. Beberapa negara Asia lainnya melaporkan peningkatan serupa seiring dengan pelemahan mata uang lokal dan peningkatan permintaan di pasar domestik. Sebagai contoh, di India, salah satu konsumen emas terbesar di dunia, harga emas lokal memuncak seiring dengan tingginya permintaan di musim festival.
Pertumbuhan harga emas ini membuat banyak pihak, termasuk kalangan pengrajin dan investor, berharap akan adanya stabilisasi harga dalam beberapa minggu mendatang. Mereka mengharapkan adanya kebijakan yang dapat menekan volatilitas di pasar global, sehingga harga emas dapat bergerak lebih seimbang.
Pasar emas saat ini berada pada posisi menguat, baik di tingkat lokal maupun global. Masyarakat dan investor diimbau untuk cermat dalam mengambil keputusan investasi, dengan terus memantau pergerakan emas dan mengikuti perkembangan situasi ekonomi global. Apapun keadaannya, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang dianggap unggul di saat krisis, dan kenaikan harga seperti hari ini menjadi bukti kuatnya daya tarik yang dimilikinya.
Dengan naiknya harga emas ini, banyak orang berharap keadaan pasar dapat lebih stabil, meski tantangan global masih menjadi soal besar yang harus dihadapi. Hanya waktu yang akan menentukan arah pergerakan emas ke depan, sementara saat ini, emas Antam terus menjadi primadona di pasar logam mulia Indonesia.