JAKARTA - Pada hari Selasa, 25 Februari 2025, dunia sepakbola Indonesia berduka atas kepergian legenda Persebaya Surabaya dan Tim Nasional Indonesia, Bejo Sugiantoro. Pemain dengan segudang prestasi yang kerap dipanggil Pak Bejo ini meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Surabaya. Kejadian ini terjadi setelah Bejo mengalami kolaps saat bermain sepakbola, aktivitas yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya selama puluhan tahun. Kepergian Bejo tak hanya membawa duka mendalam bagi para penggemarnya tetapi juga menyisakan peringatan serius tentang pentingnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda jantung kolaps saat olahraga.
Ahli jantung terkemuka, dr Vito Damay, SpJP(K), FIHA, FICA, menekankan perlunya kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya kesehatan jantung saat berolahraga, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak kasus yang muncul terkait masalah jantung yang terjadi mendadak saat seseorang beraktivitas fisik. Hal ini menuntut perhatian lebih terhadap kesehatan jantung, terutama bagi mereka dengan riwayat tertentu.
Tanda-tanda Masalah Jantung yang Patut Diwaspadai
Dr Vito Damay menyampaikan bahwa ada sejumlah tanda krusial yang harus diwaspadai oleh siapa pun, terutama mereka yang rutin berolahraga. “Pertama itu nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada, bisa terasa seperti ditekan, terbakar, atau berat. Lalu sesak napas yang tidak biasa, terutama jika terjadi saat aktivitas saat ringan hingga sedang,” jelas dr Vito saat dihubungi detikcom, Rabu (26/2/2025).
Selain nyeri dada dan sesak napas, dr Vito juga menyebutkan beberapa gejala lainnya. Gejala pusing atau hampir pingsan, palpitasi atau jantung yang berdebar tidak teratur, serta kelelahan ekstrem yang tidak sebanding dengan intensitas olahraga yang dilakukan, juga harus menjadi perhatian. Jika mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini, dr Vito mengimbau agar segera menghentikan aktivitas dan mencari pertolongan medis sesegera mungkin.
Faktor Risiko yang Patut Diwaspadai
Tidak semua orang yang berolahraga rentan terhadap masalah jantung, tetapi adanya faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi tersebut. Dr Vito menjelaskan bahwa individu dengan hipertensi, kadar kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga perlu ekstra waspada. "Seseorang yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan adanya riwayat keluarga, ditambah dengan intensitas olahraga tinggi, berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung saat olahraga," tambah dr Vito.
Faktor risiko lainnya termasuk merokok, obesitas, dan diabetes. Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat memperlemah kesehatan jantung dan memperbesar kemungkinan terjadinya serangan mendadak saat berolahraga. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga yang intens.
Menghindari Risiko dengan Langkah Preventif
Menghadapi risiko masalah jantung saat berolahraga, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan secara teratur memantau kondisi kesehatan. Mengurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol, berolahraga secara teratur namun tidak berlebihan, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok adalah beberapa caranya.
Bagi mereka yang baru memulai rutinitas olahraga, penting untuk memulai perlahan dan meningkatkan intensitas secara bertahap. Memastikan jantung siap untuk tingkat aktivitas yang lebih tinggi dapat meminimalkan risiko terjadinya kolaps atau kejadian kardiovaskular lainnya.
Tribut bagi Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro merupakan sosok yang tidak hanya dihormati di lapangan namun juga dicintai di luar arena olahraga. Dedikasinya terhadap sepakbola Indonesia telah menginspirasi banyak generasi. Kenangan akan semangat dan ketulusan Bejo dalam bermain bola akan selalu dikenang oleh penggemar Persebaya dan seluruh pecinta sepakbola tanah air.
Kepergian sang legenda sepakbola ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung terutama saat beraktivitas fisik. Penting untuk menyadari bahwa meskipun olahraga adalah kegiatan bermanfaat, kondisi kesehatan individu tetap harus menjadi prioritas utama.
Dalam penghormatannya, kita diajak untuk lebih mengenal diri dan selalu waspada terhadap tanda-tanda bahaya kesehatan yang mungkin muncul. Dengan perhatian terhadap kesehatan jantung dan pengetahuan yang cukup, setiap individu dapat terus beraktivitas dengan aman dan membawa semangatnya seperti yang telah diteladankan oleh Bejo Sugiantoro.