Jasa Penyeberangan Motor di Tengah Banjir, Langkah Inovatif Tatkala Sungai Batanghari Mengamuk di Tebo

Senin, 10 Maret 2025 | 12:35:19 WIB
Jasa Penyeberangan Motor di Tengah Banjir, Langkah Inovatif Tatkala Sungai Batanghari Mengamuk di Tebo

JAKARTA - Banjir akibat luapan Sungai Batanghari telah menenggelamkan akses jalan di Desa Jati Belarik, Sumay, Tebo, Jambi. Kondisi ini memaksa warga setempat berupaya mencari solusi kreatif agar mobilitas tetap berjalan. Minggu 09 MARET 2025, warga mengambil inisiatif cerdas dengan menyediakan jasa penyeberangan sepeda motor menggunakan rakit untuk melintasi genangan banjir yang mencapai lebih dari satu kilometer.

Fenomena penyeberangan darurat ini bukan hanya sekadar kreativitas, tetapi juga jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat untuk beraktivitas meski terhalang banjir. “Kami harus tetap bisa beraktivitas meskipun banjir merendam akses utama desa. Menggunakan rakit adalah satu-satunya cara yang bisa kami tempuh,” ujar Ahmad, salah satu warga penyedia jasa penyeberangan di daerah tersebut.

Tarik Menarik Ekonomi di Tengah Bencana

Para warga yang terlibat dalam inisiatif penyeberangan ini menetapkan tarif Rp10 ribu untuk setiap perjalanan. Meski terkesan sederhana, namun jasa ini sangat membantu penduduk yang bergantung pada sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Jalur yang terendam tidak memungkinkan kendaraan bermotor biasa melintas tanpa bantuan.

Tarif yang dipatok warga bukan tanpa alasan. Menurut Ahmad, biaya operasi rakit termasuk perawatan dan pengadaan bahan bakar untuk perahu motor yang digunakan mendorong tarif tersebut. “Tarif itu sudah sesuai dengan biaya yang kami keluarkan, belum lagi jika ada kerusakan atau perbaikan yang perlu dilakukan pada rakit,” tambah Ahmad sambil menjelaskan mekanisme kerja dan biaya yang harus ditanggung para penyedia jasa.

Kondisi Terkini Banjir di Tebo

Banjir yang melanda desa tersebut sudah terjadi selama beberapa hari akibat intensitas hujan yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. Kepala Desa Jati Belarik, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa banjir kali ini termasuk yang terparah dalam lima tahun terakhir. “Kami tidak menyangka, meski sudah pernah mengalami banjir sebelumnya, air kali ini jauh lebih tinggi dan meluas. Akses jalan utama desa lumpuh total,” jelas Yunus.

Banjir ini bukan hanya menenggelamkan jalanan, namun juga berdampak pada perekonomian warga setempat. Para petani dan pekebun tidak bisa mengangkut hasil panen mereka. Sementara itu, anak-anak sekolah terpaksa diliburkan karena akses menuju sekolah terputus air.

Respon Pemerintah dan Bantuan yang Diharapkan

Sampai saat ini, pemerintah setempat sudah mulai bergerak dengan memberikan bantuan sembako dan obat-obatan kepada warga yang terdampak. Namun, bantuan berupa infrastruktur penanganan banjir yang lebih permanen masih sangat didambakan. “Kami berharap ada solusi dari pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir. Mungkin dengan meninggikan permukaan jalan atau membuat saluran drainase yang lebih baik,” papar Kepala Desa Yunus dengan penuh harap.

Di tengah dampak buruk, ada juga sisi solidaritas dan gotong royong yang terlihat di masyarakat. Warga saling membantu satu sama lain selama masa sulit ini dengan memberikan tumpangan atau membantu memperbaiki rumah yang terendam.

Meningkatkan Kesiapsiagaan untuk Masa Depan

Kawasan Jambi, terutama di sepanjang Sungai Batanghari, memang rentan terhadap bencana banjir. Pengalaman kali ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah mitigasi menghadapi bencana di masa depan.

Inisiatif warga dengan menyediakan jasa penyeberangan adalah contoh ketahanan masyarakat menghadapi bencana. Namun, peran serta pemerintah dalam menyediakan solusi jangka panjang tetaplah diperlukan.

Dalam waktu dekat, sangat diharapkan adanya evaluasi dan rencana aksi mitigasi bencana dari pihak terkait, agar ke depan warga tidak lagi bergantung pada solusi darurat seperti rakit, dan memiliki infrastruktur yang lebih mumpuni.

Dengan mengadopsi langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan sigap menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Pembangunan infrastruktur ketahanan bencana harus menjadi prioritas untuk melindungi dan memastikan keselamatan serta kelangsungan hidup masyarakat di daerah rawan banjir seperti Tebo.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB