Hutama Karya Percepat Pembangunan Tol Palembang-Betung, Siap Dukung Arus Mudik 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:34:01 WIB
Hutama Karya Percepat Pembangunan Tol Palembang-Betung, Siap Dukung Arus Mudik 2025

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) semakin mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada ruas Palembang – Betung (Paltung) sebagai bagian dari upaya mendukung kelancaran arus mudik 2025. Hingga akhir Januari 2025, progres konstruksi untuk Seksi 1 dan 2 telah mencapai 67,4%, dan proyek ini diproyeksikan dapat beroperasi secara terbatas pada tahun 2025 untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah Sumatera Selatan.

Proyek ini sebelumnya dikerjakan oleh PT Waskita Sriwijaya Tol, namun kini, PT Hutama Karya ditunjuk untuk melanjutkan pembangunan proyek ini sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ditugaskan oleh pemerintah. Dengan panjang total 54,5 km, ruas tol Palembang – Betung diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat terutama saat arus mudik mendatang.
 

Kemajuan Pembangunan dan Pekerjaan Utama yang Telah Diselesaikan
 

Proyek pembangunan tol ini telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Adjib Al Hakim, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, mengungkapkan bahwa sejumlah pekerjaan utama dalam proyek ini telah selesai dengan baik. Sejauh ini, pembangunan jalan tol sepanjang 31,8 km dari total panjang 54,5 km telah selesai. Selain itu, 1 simpang susun dari 2 simpang susun yang direncanakan dan struktur pile slab sepanjang 5,8 km dari total 7,9 km juga telah rampung. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Hutama Karya untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, mendukung kelancaran arus mudik 2025.

"Kami juga telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Kramasan sepanjang 1,15 km dan jembatan pendekat sepanjang 1,08 km. Semua pencapaian ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat penyelesaian proyek ini agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama saat musim mudik mendatang," ujar Adjib Al Hakim dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (21/2).

Proyek ini juga mengusung dua jenis perkerasan jalan, yakni rigid pavement (perkerasan beton) yang memiliki daya tahan tinggi dan flexible pavement (perkerasan aspal hotmix) yang dirancang untuk memberikan kenyamanan berkendara. Penggunaan dua jenis perkerasan ini diharapkan dapat memperpanjang umur jalan serta memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi pengguna jalan.
 

Pengaspalan Jalan Tol dan Fase Persiapan untuk Arus Mudik 2025
 

Pekerjaan pengaspalan jalan tol Palembang – Betung Seksi 1-2 dimulai pada Januari 2025. Proses pengaspalan dilakukan secara bertahap dengan fokus utama pada Jalur B, yang direncanakan untuk digunakan sebagai jalur utama pada musim mudik 2025. Jalur A akan digunakan untuk kendaraan konstruksi agar proses pekerjaan tetap berjalan lancar.

"Pengaspalan ini dimulai sejak awal tahun dan kami telah fokus pada jalur yang akan digunakan untuk arus mudik 2025. Kami juga memastikan bahwa kualitas aspal yang digunakan tahan terhadap cuaca dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna jalan,” tambah Adjib Al Hakim.

Dengan strategi pengaspalan ini, waktu tempuh antara Palembang dan Betung, yang sebelumnya bisa memakan waktu hingga 3 jam, diharapkan dapat dipangkas menjadi hanya 1 jam. Dengan adanya peningkatan kualitas jalan ini, Hutama Karya berharap dapat mengurangi kemacetan di jalur utama, serta memberikan alternatif perjalanan yang lebih efisien bagi masyarakat.
 

Progres Pembebasan Lahan dan Tantangan yang Dihadapi
 

Sampai saat ini, progres pembebasan lahan untuk proyek jalan tol ini telah mencapai 90,16%. Namun, masih terdapat beberapa titik yang dalam proses penyelesaian. Pembebasan lahan yang tuntas sangat penting agar pembangunan jalan tol ini dapat terus berjalan tanpa hambatan. Untuk mempercepat proses ini, Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penerbitan Penetapan Lokasi (Penlok) di beberapa titik yang masih dalam tahap penyelesaian.

"Kami berharap dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk mempercepat proses pembebasan lahan. Sinergi yang baik antara berbagai pihak akan mempercepat penyelesaian proyek dan memastikan proyek ini dapat selesai tepat waktu," tambah Adjib Al Hakim.

Sebagai upaya mendukung kelancaran arus mudik 2025, Hutama Karya juga menyiapkan Seksi 2 dari Tol Palembang-Betung yang menghubungkan Gerbang Tol Rengas/Musi Landas hingga Pangkalan Balai sebagai jalur alternatif. Meskipun masih dalam tahap konstruksi, ruas ini siap dimanfaatkan dengan koordinasi yang erat bersama Kementerian Pekerjaan Umum, Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
 

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI untuk Meninjau Proyek
 

Untuk memastikan bahwa proyek jalan tol ini dapat siap menghadapi arus mudik 2025, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke proyek Tol Palembang-Betung pada 21 Februari 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa pejabat penting seperti Roy Rizali Anwar, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Triono Junoasmono, Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan Antar Lembaga, serta Ali Rachmadi, Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol BPJT.

"Kami sangat mengapresiasi upaya Hutama Karya yang telah menunjukkan progres yang signifikan. Kami berharap proyek ini dapat segera selesai dan membantu kelancaran arus mudik 2025. Sinergi antara pemerintah, Hutama Karya, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” ujar Adjib Al Hakim dalam sambutannya.
 

Meningkatkan Konektivitas dan Ekonomi Sumatera
 

Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini tidak hanya bertujuan untuk mempercepat perjalanan masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatera. Dengan panjang lebih dari 1.235 km, proyek ini mencakup berbagai ruas tol yang telah beroperasi dan yang masih dalam tahap pembangunan. Beberapa ruas tol yang telah beroperasi penuh di antaranya adalah Tol Bakauheni – Terbanggi Besar sepanjang 140 km, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189 km, dan Tol Palembang – Indralaya sepanjang 22 km.

Proyek ini akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam hal mobilitas barang dan orang antar daerah. "Jalan tol ini akan membantu memperlancar distribusi barang dan meningkatkan perekonomian di sepanjang wilayah yang dilalui tol ini. Kami juga berharap dengan adanya tol ini, akan lebih banyak investasi yang masuk ke daerah-daerah yang terhubung dengan jalan tol ini,” tutup Adjib Al Hakim.

Dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera, diharapkan perekonomian wilayah dapat lebih maju, serta mempermudah konektivitas antar daerah yang selama ini terhambat oleh kondisi jalan yang kurang memadai. Melalui proyek ini, Hutama Karya berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, serta mempercepat proses pembangunan yang mendukung kebutuhan masyarakat.

Terkini