JAKARTA - Menyambut bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri yang kerap diidentikkan dengan tradisi berbagi, Bank Indonesia (BI) telah memulai langkah nyata dengan membuka layanan penukaran uang baru di seluruh wilayah Indonesia. Inisiatif ini secara resmi dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono dalam sebuah acara di Jakarta pada hari ini. Langkah BI ini dilakukan akibat tingginya permintaan penukaran uang baru yang terjadi setiap tahunnya pada masa Ramadan dan Lebaran.
Persiapan Uang Layak Edar
Dalam rangka menghadapi masa-masa penuh berkah ini, Bank Indonesia telah mempersiapkan sejumlah uang layak edar (ULE) yang siap diedarkan kepada masyarakat. "BI telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Ramadan dan Lebaran," ujar Doni P. Joewono. Jumlah tersebut diharapkan dapat mencukupi lonjakan permintaan yang selalu terjadi pada masa spesial ini.
Kolaborasi dengan Perbankan
Bank Indonesia tidak bekerja sendirian dalam menyediakan layanan penukaran uang ini. Program penukaran uang ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai bank di seluruh Indonesia. Setiap individu dapat dengan mudah menukarkan uang di bank-bank yang telah bekerja sama dengan BI untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses yang mudah serta nyaman.
Layanan yang Mudah Diakses
Doni P. Joewono menegaskan bahwa layanan penukaran uang ini tersedia di seluruh wilayah Indonesia, sehingga memudahkan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. "Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat di berbagai daerah bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk menukarkan uang mereka dengan mudah," tambahnya. Layanan ini tidak hanya tersedia di daerah perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil.
Periode Pelayanan di Tengah Kemeriahan Ramadan dan Idulfitri
Layanan penukaran uang ini sudah dibuka hari ini, 3 Maret 2025, dan akan berlangsung hingga 27 Maret 2025, memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk melakukan penukaran uang. Keputusan untuk membuka layanan selama periode ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menyiapkan uang pecahan yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan selama bulan Ramadan dan Lebaran, seperti memberikan "angpao" atau uang saku kepada anak-anak dan sanak saudara.
Mengantisipasi Permintaan yang Meningkat
Bank Indonesia memprediksi bahwa permintaan penukaran uang baru akan meningkat signifikan pada tahun ini, mengingat normalisasi situasi pascapandemi yang memungkinkan lebih banyak masyarakat merayakan Lebaran dengan bebas. "Kami telah mengantisipasi peningkatan permintaan ini melalui penyediaan uang layak edar yang cukup besar, dan kami siap dalam menghadapi lonjakan yang ada," terang Doni.
Kenyamanan dan Keamanan Sebagai Prioritas
Selain memastikan ketersediaan uang, Bank Indonesia dan bank-partner juga menitikberatkan pada kenyamanan dan keamanan proses penukaran uang. Protokol kesehatan tetap diimplementasikan di titik-titik penukaran uang, mengingat bahwa kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Harapan ke Depan
Dalam jangka panjang, BI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan yang penting. "Kami berharap upaya ini dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan memperkuat rasa saling berbagi selama momen Ramadan dan Lebaran," tutup Doni.
Dengan dibukanya layanan penukaran uang ini, Bank Indonesia berharap masyarakat dapat merayakan Ramadan dan Idulfitri dengan penuh suka cita, serta menjaga tradisi berbagi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Tinggal menghitung hari menuju Ramadan, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan ini dengan baik dan tetap menjaga protokol kesehatan selama proses penukaran berlangsung.