JAKARTA - Tren investasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terus menunjukkan peningkatan signifikan di seluruh dunia. Untuk merespons peluang besar ini, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama pemerintah semakin agresif dalam memanfaatkan momentum serta potensi investasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satu fokus utama yang kini tengah digencarkan adalah memperkuat infrastruktur dan menarik lebih banyak investasi, khususnya untuk sektor energi hijau dan terbarukan, guna mendukung proses dekarbonisasi industri di Tanah Air.
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi pada sektor energi nuklir dan energi terbarukan mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik di negara maju maupun negara berkembang. Indonesia, dengan potensi besar dalam sektor energi terbarukan dan nuklir, menjadi salah satu negara yang menarik perhatian investor asing. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang semakin mendukung perkembangan energi hijau dan terbarukan sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai target pengurangan emisi karbon dan mencapai net-zero emissions di tahun 2060.
Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) KADIN Indonesia, Aryo Djojohadikusumo, menyambut baik langkah pemerintah yang memprioritaskan sektor energi terbarukan (EBT) sebagai salah satu tujuan investasi utama. “Presiden Indonesia sudah berkali-kali menekankan pentingnya energi terbarukan, energi hijau, dan secara khusus menyebutkan tambahan dana segar untuk sektor ini,” ungkap Aryo Djojohadikusumo dalam wawancaranya dengan detikFinance, Rabu (5/3/2025) di Jakarta.
Potensi Investasi Energi Nuklir dan Terbarukan di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan, termasuk energi surya, angin, biomassa, hingga geotermal. Namun, selain energi terbarukan, investasi pada teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) juga semakin dilirik oleh banyak pihak. Meskipun energi nuklir sering kali menuai pro dan kontra, sejumlah pengusaha dan pemerintah mulai melihatnya sebagai solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang.
Melihat hal ini, KADIN Indonesia dan pemerintah tengah mempercepat program untuk mendorong sektor energi hijau dan terbarukan, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat transisi energi di Indonesia. Aryo Djojohadikusumo menambahkan, “Sebagian besar dana investasi yang akan masuk ke sektor energi hijau, termasuk PLTN, akan difokuskan pada proyek-proyek besar yang dapat memperkuat infrastruktur dan mendukung tercapainya target dekarbonisasi."
Kebijakan pemerintah Indonesia untuk berfokus pada sektor energi terbarukan bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan dan langkah strategis untuk mengakselerasi pembangunan energi hijau. Diantaranya adalah memberikan insentif fiskal dan non-fiskal bagi investor yang terlibat dalam proyek-proyek energi terbarukan dan mengembangkan sistem kelistrikan berbasis energi bersih.
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam upaya mendorong pengembangan teknologi baru yang dapat mendukung diversifikasi sumber energi, termasuk teknologi nuklir. Pemerintah Indonesia menganggap bahwa PLTN dapat menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Strategi KADIN Indonesia Dalam Mendorong Investasi Energi Hijau
Sebagai bagian dari upayanya untuk mempercepat transisi energi di Indonesia, KADIN Indonesia terus berperan aktif dalam memfasilitasi kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah. KADIN, melalui bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), merancang sejumlah inisiatif dan program yang bertujuan untuk menarik investasi dari luar negeri, terutama di sektor energi terbarukan dan nuklir. Salah satu rencana strategis KADIN Indonesia untuk periode 2024-2029 adalah fokus pada pengembangan energi baru, terbarukan, serta konservasi energi.
Menurut Aryo Djojohadikusumo, "Rencana kerja KADIN Indonesia untuk 2024-2029 menitikberatkan pada pengembangan energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia."
Salah satu bentuk dukungan KADIN dalam upaya menarik investasi adalah dengan mengadakan forum-forum bisnis dan seminar yang melibatkan pengusaha, pemerintah, serta pihak-pihak terkait lainnya. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi besar Indonesia dalam sektor energi hijau dan membuka peluang bagi investor global untuk berinvestasi.
Pemerintah Indonesia Dorong Investasi Energi Hijau dan Nuklir
Pemerintah Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmen untuk mendukung transisi energi di Indonesia dengan memasukkan sektor energi terbarukan dan energi hijau sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Presiden Indonesia, dalam beberapa kesempatan, secara eksplisit menyatakan pentingnya pengembangan energi hijau untuk masa depan Indonesia.
"Presiden telah berulang kali menyebutkan bahwa sektor energi hijau adalah salah satu prioritas utama dalam mencapai tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Selain itu, beliau juga menyatakan bahwa investasi pada sektor ini, termasuk energi nuklir, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru," ujar Aryo Djojohadikusumo, menanggapi kebijakan pemerintah tersebut.
Pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan aliran investasi ke sektor energi hijau dan terbarukan melalui berbagai kebijakan insentif, seperti pengurangan pajak bagi investor yang terlibat dalam proyek energi bersih, serta pemberian kemudahan dalam proses perizinan. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor, baik domestik maupun internasional, untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan, termasuk energi nuklir.
Prospek Energi Nuklir di Indonesia
Energi nuklir seringkali menjadi topik yang kontroversial di banyak negara, namun di Indonesia, sektor ini mulai dilihat sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan energi yang stabil dan berkelanjutan. Meski demikian, pengembangan PLTN di Indonesia memerlukan pertimbangan yang matang dalam hal keselamatan, dampak lingkungan, dan penerimaan publik.
Namun, para ahli menilai bahwa dengan teknologi nuklir yang semakin berkembang dan standar keselamatan yang lebih ketat, energi nuklir dapat menjadi pilihan yang sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia yang terus meningkat. PLTN juga dipandang sebagai salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, karena pembangkit listrik tenaga nuklir tidak menghasilkan polusi udara yang berbahaya.
Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang proaktif dan langkah-langkah dari KADIN untuk mengoptimalkan potensi investasi, sektor energi nuklir di Indonesia diharapkan dapat berkembang seiring dengan pengembangan energi terbarukan lainnya.
Peluang investasi energi terbarukan dan nuklir di Indonesia semakin cerah, seiring dengan dorongan pemerintah dan KADIN untuk memperkuat sektor ini. Investasi di sektor energi hijau dan terbarukan diharapkan dapat mendukung Indonesia dalam mencapai target dekarbonisasi dan memastikan keberlanjutan pasokan energi di masa depan. Pengusaha dan investor global kini memiliki banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan energi bersih di Indonesia, yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia.