Bank Indonesia Perwakilan Bali Gandeng TP PKK dan Dekranasda untuk Tangkal Penipuan Online yang Menyasar Perempuan

Selasa, 11 Maret 2025 | 09:27:41 WIB
Bank Indonesia Perwakilan Bali Gandeng TP PKK dan Dekranasda untuk Tangkal Penipuan Online yang Menyasar Perempuan

JAKARTA - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali tengah berupaya memperkuat keamanan konsumen dengan menjalin kolaborasi penting bersama TP PKK dan Dekranasda Provinsi Bali. Langkah ini diambil untuk menangani maraknya penipuan online yang kerap menyasar kaum perempuan, sebuah kelompok yang semakin rentan terhadap modus penipuan di dunia digital.

Advisor Bank Indonesia Perwakilan Bali, Indra Gunawan Sutarto, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya BI untuk memberdayakan perempuan dan melindungi mereka dalam ranah digital. Pengungkapan rencana kerja sama ini disampaikan oleh Sutarto saat bertemu dengan Ny. Putri Suastini Koster, yang menjabat sebagai Ketua Dekranasda dan TP PKK Provinsi Bali, di Jayasabha, pada Senin 10 MARET 2025.

"Kami melihat pentingnya meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan penipuan online, terutama bagi kaum perempuan yang kerap menjadi sasaran empuk," ujar Sutarto. "Program ini diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas dan tindakan pencegahan bagi kaum perempuan agar lebih waspada dan cerdas dalam berinteraksi di dunia maya."

Program Perlindungan Konsumen “Eling Raga”

Sebagai bentuk konkretnya, BI Bali memperkenalkan program Perlindungan Konsumen yang diberi nama "Eling Raga". Nama ini memiliki makna yang dalam, yaitu ajakan untuk senantiasa berwaspada dan bijak dalam menghadapi situasi berisiko di era digital. Program ini juga mengusung slogan PeKA, akronim dari Peduli, Kenali, dan Adukan, yang merupakan pilar utama dalam strategi pencegahan penipuan.

1. Peduli: Menciptakan kesadaran di kalangan perempuan mengenai berbagai modus penipuan yang ada serta membekali mereka dengan informasi terkini dan relevan.

2. Kenali: Memberikan wawasan kepada konsumen tentang cara mengenali tanda-tanda dan ciri-ciri penipuan online yang umum terjadi, sehingga dapat mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.

3. Adukan: Menyediakan saluran laporan yang efektif agar masyarakat bisa melaporkan penipuan ke pihak berwenang dengan mudah, sekaligus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen.

Indra juga menekankan pentingnya sinergi antara BI dan TP PKK serta Dekranasda dalam menyampaikan program ini kepada masyarakat luas, khususnya di kalangan perempuan pedesaan yang mungkin kurang mendapatkan akses informasi yang memadai.

Komitmen Bersama untuk Perlindungan Konsumen Perempuan

Ny. Putri Suastini Koster merespons positif kolaborasi ini dengan menekankan pentingnya pendidikan literasi digital bagi kaum perempuan. Ia berjanji akan melibatkan jaringan mereka hingga ke tingkat desa agar informasi ini dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran.

"Kami menyambut baik langkah inisiatif dari Bank Indonesia. TP PKK dan Dekranasda siap menjadi jembatan untuk menyampaikan informasi ini hingga ke pelosok desa," katanya. "Melalui kerja sama ini, kita bisa memberikan perlindungan yang lebih baik kepada perempuan dan mendorong mereka untuk bisa menjadi konsumen yang cerdas dan berani melawan penipuan."

Fokus ke Pendidikan dan Literasi Digital

Lebih lanjut, Sutarto menambahkan bahwa kolaborasi dengan TP PKK dan Dekranasda akan difokuskan pada pendidikan dan peningkatan literasi digital. Kegiatan-kegiatan pendidikan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam memberdayakan perempuan di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Sebagai bagian dari komitmen ini, BI dan mitranya akan menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan pelatihan berbasis komunitas yang dirancang khusus untuk perempuan di seluruh provinsi. Hal ini bertujuan untuk membuka wawasan mengenai ancaman di dunia maya dan bagaimana cara melindungi diri dari penipuan.

"Ini adalah bentuk nyata dari upaya preventif yang kami lakukan bersama," tambah Sutarto. "Kami optimis kolaborasi ini dapat meningkatkan daya tahan perempuan Bali terhadap serangan modus-modus penipuan yang semakin canggih dan beragam."

Keberlanjutan Program dan Harapan Kedepan

Pengembangan program "Eling Raga" dan kolaborasi dengan TP PKK dan Dekranasda Bali merupakan langkah awal dari rangkaian inisiatif berkelanjutan yang dirancang untuk menciptakan komunitas yang lebih aman dari ancaman penipuan digital. BI Bali berharap program ini dapat menjadi model bagi provinsi lain dalam upaya melindungi konsumen, terutama di segmen perempuan.

"Kita semua harus bahu-membahu dalam memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat," pungkas Sutarto. "Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, kami yakin program ini akan berhasil dan menjadi solusi efektif dalam menanggulangi penipuan online yang semakin marak."

Dengan kegiatan yang direncanakan ini, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang saling menjaga dan peduli dalam masyarakat, khususnya di era yang semakin terhubung ini. BI Bali, TP PKK, dan Dekranasda berharap bahwa melalui kerja sama ini, perempuan Bali tidak hanya semakin terlindungi, tetapi juga lebih percaya diri dan mandiri dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan aman.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB