Penjualan Properti PropNex Indonesia Melonjak 20% di Tahun Pemilu 2024, Menepis Tantangan Ekonomi dan Politik

Jumat, 07 Maret 2025 | 09:27:57 WIB
Penjualan Properti PropNex Indonesia Melonjak 20% di Tahun Pemilu 2024, Menepis Tantangan Ekonomi dan Politik

JAKARTA - Industri properti di Indonesia terus menunjukkan ketahanannya meskipun berada di tengah dinamika politik nasional. Memasuki tahun 2024 yang diwarnai dengan pesta demokrasi dan transisi kepemimpinan, PropNex Indonesia berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam penjualan properti. Agen properti terkemuka ini melaporkan lonjakan omzet senilai Rp2,1 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan performa tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp1,6 triliun. Lonjakan ini terutama dipicu oleh tingginya permintaan di pasar sekunder atau secondary market, yang menawarkan rumah seken dengan harga kompetitif.

Kenaikan penjualan di tahun yang sarat dengan ketidakpastian politik ini menunjukkan bahwa pasar properti memiliki daya tarik yang tidak terpengaruh oleh gejolak eksternal. CEO PropNex Indonesia, Luckyanto, tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut sekaligus bangganya terhadap pencapaian perusahaan. "Kami sungguh terkejut dengan pencapaian ini. Tahun 2024 yang merupakan tahun pemilu biasanya menjadi tahun yang penuh tantangan bagi sektor bisnis, termasuk industri properti," ujar Luckyanto dalam acara PropNex Indonesia Annual Convention 2025 yang diselenggarakan di Surabaya, pada hari Kamis, 6 Maret 2025.

Pertumbuhan signifikan di pasar sekunder menjadi salah satu pendorong utama keberhasilan ini. Menurut Luckyanto, properti di pasar sekunder yang dijual dengan harga lebih rendah telah menjadi magnet bagi para investor. "Namun, di balik tantangan, selalu ada peluang. Secondary market yang dijual dengan harga lebih murah justru menarik minat investor," tambahnya. Pasar sekunder yang menawarkan rumah seken dengan harga terjangkau membuat para pembeli, terutama investor, melihat ini sebagai peluang emas di saat kondisi ekonomi global menunjukkan fluktuasi.

Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pelaku industri properti di Tanah Air. Namun demikian, PropNex Indonesia berhasil mengelola risiko ini dengan baik, sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan perusahaan. "Kami terus memantau kondisi pasar dan mencari strategi yang bisa mengatasi tantangan tersebut, baik dari sisi internal maupun eksternal. Fleksibilitas adalah kunci utama dalam situasi yang tak menentu seperti sekarang," kata Luckyanto.

Tingginya minat investasi di secondary market juga didorong oleh kebijakan suku bunga yang mendukung pembiayaan properti. Bank Indonesia yang cenderung mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat stabil membuat pembiayaan properti masih terjangkau bagi masyarakat. Kebijakan ini membantu meredam efek negatif dari ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain pasar sekunder, ada sejumlah faktor lain yang turut mendukung peningkatan penjualan properti di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang berlanjut, peningkatan daya beli masyarakat, serta urbanisasi yang terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia turut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya permintaan akan properti. Peran serta pemerintah dalam mempermudah perizinan dan memberikan insentif untuk properti juga membantu menstimulasi pasar secara keseluruhan.

Menurut para analis, kinerja impresif PropNex Indonesia ini dapat dijadikan indikator bahwa pasar properti Indonesia tetap kuat meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai daerah juga diperkirakan terus memicu peningkatan harga tanah dan properti dalam jangka panjang, sehingga menjadikannya investasi yang menjanjikan.

Melihat prospek positif ini, PropNex Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan layanan untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Salah satu strategi ke depan yang akan ditempuh adalah memperkuat digitalisasi dalam pemasaran dan pelayanan konsumen. Transformasi digital diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

Tahun 2024 telah membuktikan bahwa industri properti Indonesia dapat bertahan dan bahkan berkembang di tengah tantangan ekonomi dan politik. Dengan kerja keras, strategi yang tepat, serta adaptabilitas yang tinggi, PropNex Indonesia dan pelaku industri lainnya dapat terus melangkah tanpa hambatan berarti, menjadikan properti salah satu sektor yang tetap berdaya tarik bagi investor lokal maupun asing. Dalam konteks ini, ke depannya, diharapkan industri properti Indonesia akan semakin berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan, memantapkan posisinya sebagai salah satu sektor utama dalam perekonomian Tanah Air.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB