JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Terangun dan Tripe Jaya di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada Minggu, 13 April 2025, mengakibatkan banjir besar yang menutup akses jalan dan menyebabkan gangguan serius pada arus transportasi di daerah tersebut. Kondisi ini mengakibatkan lumpuhnya total jalur utama menuju Tripe Jaya, yang sebelumnya menjadi rute vital bagi warga dan transportasi barang.
Hujan yang turun dengan intensitas tinggi sejak dini hari tersebut menyebabkan volume air meningkat pesat di sejumlah sungai dan saluran drainase di kawasan ini. Akibatnya, genangan air yang cukup tinggi merendam badan jalan utama, mengakibatkan terjadinya banjir bandang di sepanjang rute menuju Tripe Jaya, sebuah kawasan yang terkenal dengan berbagai aktivitas perekonomian lokal.
Dampak Banjir terhadap Transportasi dan Aktivitas Masyarakat
Banjir yang terjadi menyebabkan arus transportasi di wilayah tersebut terganggu secara total. Jalan-jalan utama yang menghubungkan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gayo Lues dengan Tripe Jaya terendam, menyebabkan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, kesulitan melintasi rute tersebut. Sejumlah kendaraan terjebak dan terpaksa terhenti di titik-titik tertentu.
Salah satu pengendara yang mengalami kesulitan akibat banjir, Zainal Abidin (45), seorang warga Terangun, mengungkapkan kondisinya di lokasi."Saya sudah coba melewati jalan ini beberapa kali, tapi airnya semakin tinggi dan akhirnya kendaraan saya terhenti. Jalan utama yang menghubungkan kami dengan Tripe Jaya benar-benar terendam, dan tidak bisa dilalui. Ini sangat mengganggu," ujarnya.
Selain berdampak pada lalu lintas darat, banjir juga memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Sebagian warga yang tinggal di daerah yang lebih rendah, di sekitar aliran sungai, terpaksa mengungsi sementara waktu untuk menghindari ancaman banjir lebih parah.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Menanggapi kejadian ini, Bupati Gayo Lues, Muhammad Saleh, langsung menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menurunkan tim dan segera melakukan penanganan. Bupati juga memerintahkan kepada pihak terkait untuk segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak."Kami segera mengirimkan tim untuk memantau kondisi dan melakukan pembersihan jalan yang terendam banjir. Selain itu, kami juga telah menghubungi BPBD Gayo Lues untuk memastikan penanganan darurat bagi warga yang membutuhkan evakuasi," ujar Muhammad Saleh, Bupati Gayo Lues.
Bupati Muhammad Saleh juga menambahkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan agar logistik kebutuhan pokok tetap dapat diterima dengan baik oleh warga yang terisolasi akibat banjir. Pihaknya juga tengah melakukan pemantauan intensif terhadap potensi banjir susulan yang bisa terjadi akibat hujan deras yang masih berlanjut.
Penanganan Banjir: Prioritas Pembersihan dan Pemulihan Transportasi
Sementara itu, Kepala BPBD Gayo Lues, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa upaya pemulihan kondisi darurat ini terus dilakukan. Tim gabungan yang terdiri dari pemerintah daerah, TNI, dan polisi segera diterjunkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak, serta memastikan distribusi bantuan untuk warga yang terdampak banjir."Kami saat ini sedang fokus untuk membersihkan sisa-sisa material banjir dan mempersiapkan jalan agar bisa kembali dilalui. Prioritas kami adalah menyelamatkan warga dan memastikan pasokan bantuan bisa diterima dengan baik," kata Ahmad Fauzi.
Ia juga menambahkan bahwa penanganan banjir akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, mengingat cuaca yang masih berpotensi menyebabkan hujan lebih lanjut. Oleh karena itu, tim di lapangan akan memfokuskan usaha mereka untuk mengantisipasi banjir susulan, serta menjaga agar infrastruktur jalan tidak semakin tergerus.
Potensi Dampak Ekonomi
Banjir ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap aktivitas ekonomi di kawasan Gayo Lues, yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan. Terhambatnya transportasi mengancam distribusi barang kebutuhan pokok serta hasil pertanian yang biasa dipasarkan ke daerah lain, khususnya ke kawasan perkotaan.
Darmawan (52), seorang pedagang asal Tripe Jaya, menambahkan, "Kami khawatir jika jalan ini tidak segera dibuka, pasokan barang akan terhambat, terutama barang kebutuhan pokok dan produk pertanian kami."
Mengantisipasi Bencana Alam Selanjutnya
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, bersama dengan pihak terkait lainnya, juga menyoroti perlunya upaya mitigasi untuk mengurangi risiko bencana alam serupa di masa depan. Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan adalah peningkatan sistem drainase dan penataan aliran sungai, yang dinilai masih belum memadai untuk menampung air hujan dengan intensitas tinggi."Kita sudah mulai membicarakan rencana jangka panjang untuk memperbaiki infrastruktur drainase di kawasan ini. Banjir seperti ini harus kita antisipasi dengan langkah-langkah yang lebih efektif, baik dari sisi pembangunan fisik maupun sistem peringatan dini," terang Ahmad Fauzi.
Warga dan Pemerintah Bersatu Tangani Banjir
Hujan deras yang melanda Kabupaten Gayo Lues dan menyebabkan banjir di Kecamatan Terangun dan Tripe Jaya pada 13 April 2025 memang telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Meskipun arus transportasi sempat terhenti, upaya cepat dari pemerintah daerah serta dukungan berbagai pihak menunjukkan keseriusan dalam menangani bencana ini.
Ke depan, penting bagi semua pihak untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, memperbaiki infrastruktur, serta memperkuat upaya mitigasi bencana agar kejadian serupa dapat dihindari atau diminimalkan dampaknya.
Warga pun berharap agar masalah banjir ini segera teratasi, dan kehidupan mereka bisa kembali berjalan normal dengan akses transportasi yang lebih aman dan lancar.