Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan Soroti Pengelolaan Limbah dalam Produksi Keripik Tempe

Senin, 14 April 2025 | 21:05:52 WIB
Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan Soroti Pengelolaan Limbah dalam Produksi Keripik Tempe

JAKARTA - Aktivitas pembuatan keripik tempe di Kampung Sanan, Malang, tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal ekonomi, tetapi juga menimbulkan tantangan baru, terutama terkait pengelolaan limbah yang dihasilkan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan, Arman Yudi Purnomo, saat menjadi narasumber dalam talkshow program Idjen Talk yang disiarkan langsung oleh Radio City Guide 911 FM pada Senin, 14 April 2025.

Dalam diskusi tersebut, Arman menekankan pentingnya pengelolaan limbah dalam industri keripik tempe. “Meski pembuatan keripik tempe memberikan banyak manfaat, kita tidak bisa mengabaikan dampak negatif yang ditimbulkan, terutama limbah. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini bisa menjadi masalah baru bagi lingkungan,” ungkap Arman.

Arman menjelaskan bahwa limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan keripik tempe, seperti kulit kedelai dan air limbah, sering kali tidak dimanfaatkan dengan optimal. Namun, di Kampung Sanan, para pegiat kampung telah berinovasi untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat. “Kami memanfaatkan kulit kedelai yang biasanya terbuang untuk dijadikan tepung, yang kemudian digunakan sebagai bahan pembuatan kue. Ini adalah salah satu cara kami untuk mengurangi limbah dan meningkatkan nilai tambah,” jelasnya.

Selain itu, Arman juga mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan akademisi di Malang untuk mengubah air limbah kedelai menjadi nata de soya. “Kegiatan ini biasanya dimanfaatkan oleh non-pengrajin tempe, sehingga bisa membantu perekonomian mereka. Dengan cara ini, kami tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat,” tambahnya.

Inovasi ini menunjukkan bahwa industri keripik tempe di Kampung Sanan tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa industri ini bisa berjalan beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan mengelola limbah dengan baik, kami bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tegas Arman.

Dalam talkshow tersebut, Arman juga mengajak para pelaku usaha lainnya untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah. “Kami berharap lebih banyak pelaku usaha yang menyadari pentingnya pengelolaan limbah. Ini bukan hanya tanggung jawab kami sebagai pengrajin, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dalam industri makanan. “Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa setiap produk yang dihasilkan harus memperhatikan dampak lingkungan. Dengan cara ini, kita bisa menciptakan industri yang lebih berkelanjutan,” kata Arman.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran ini, Paguyuban Keripik Tempe Sanan juga berencana untuk mengadakan pelatihan dan workshop bagi para pelaku usaha di daerah lain. “Kami ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan limbah dan inovasi produk. Dengan kolaborasi, kita bisa menciptakan solusi yang lebih baik untuk industri ini,” ungkapnya.

Arman menambahkan bahwa keberhasilan dalam mengelola limbah tidak hanya akan memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan citra industri keripik tempe di mata konsumen. “Dengan produk yang lebih ramah lingkungan, kami berharap konsumen akan lebih memilih keripik tempe dari Kampung Sanan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing produk kami di pasar,” tutupnya.

Dengan demikian, inisiatif yang dilakukan oleh Paguyuban Keripik Tempe Sanan dalam mengelola limbah dan menciptakan produk baru menunjukkan bahwa industri makanan dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Melalui inovasi dan kolaborasi, diharapkan industri keripik tempe dapat terus berkembang tanpa mengabaikan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sebagai penutup, Arman Yudi Purnomo mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. “Mari kita jaga bumi kita dengan cara yang lebih baik, dan bersama-sama kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB