Investasi: Kunci Masa Depan yang Cerah, Generasi Muda Diajak Mulai dari Sekarang

Selasa, 15 April 2025 | 11:45:58 WIB
Investasi: Kunci Masa Depan yang Cerah, Generasi Muda Diajak Mulai dari Sekarang

JAKARTA - Investasi bukan sekadar soal menanamkan uang, tetapi juga tentang merancang masa depan yang lebih baik. Hal ini menjadi pesan utama yang disampaikan oleh Staf Marketing Bank NTT Fungsional Hinga Kelubagolit Flores Timur, Valentina M. de Rozari, dalam sebuah sesi edukasi keuangan di Jakarta. Dengan pengalaman di sektor perbankan, Valentina menekankan bahwa strategi investasi jangka panjang adalah fondasi untuk mencapai stabilitas finansial dan mewujudkan impian besar.

“Investasi bijak dapat meningkatkan aset secara signifikan dari waktu ke waktu,” ujar Valentina pada Selasa 15 APRIL 2025, menggarisbawahi pentingnya pendekatan cerdas dalam mengelola keuangan. Ia mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk memulai kebiasaan berinvestasi sejak dini demi masa depan yang lebih mapan.

Mengapa Investasi Penting?

Valentina menjelaskan bahwa investasi yang dilakukan secara rutin dan terencana dapat menjadi jembatan menuju pencapaian berbagai tujuan keuangan jangka panjang. Mulai dari memiliki rumah sendiri, membiayai pendidikan anak, hingga menikmati masa pensiun yang nyaman—semua itu dapat diwujudkan dengan strategi investasi yang tepat.

“Kalau kita rencanakan sejak awal, semua target keuangan itu bisa dicapai,” katanya dengan penuh keyakinan. Menurutnya, kunci utama adalah konsistensi dan pemahaman akan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing individu.

Di tengah tantangan ekonomi global yang kian kompleks, Valentina menyoroti bahwa mengandalkan gaji bulanan saja tidak cukup untuk menjamin stabilitas finansial di masa depan. Inflasi yang terus meningkat, biaya hidup yang melonjak, dan ketidakpastian ekonomi menjadi alasan kuat untuk mulai berinvestasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia pada 2024 rata-rata mencapai 3,5%, yang berarti daya beli masyarakat terus tergerus jika tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang cerdas.

Kebebasan Finansial melalui Investasi

Salah satu manfaat utama investasi, menurut Valentina, adalah memberikan kebebasan finansial. Dengan memiliki dana yang cukup dari hasil investasi, seseorang dapat membuat keputusan hidup tanpa tekanan finansial atau ketergantungan pada pihak lain. Kebebasan ini memungkinkan individu untuk mengejar passion, berlibur, atau bahkan memulai bisnis tanpa khawatir akan kebutuhan sehari-hari.

“Kalau kita sudah punya dana dari investasi, kita bisa ambil keputusan hidup tanpa tergantung orang lain,” ungkap Valentina, menekankan bahwa investasi adalah alat untuk menciptakan otonomi dalam kehidupan.

Kebebasan finansial juga menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda, seperti milenial dan Gen Z, yang semakin sadar akan pentingnya literasi keuangan. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2024, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 49,68%, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, angka ini masih menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut tentang cara mengelola keuangan, termasuk melalui investasi.

Generasi Muda: Mulai Investasi Sedini Mungkin

Valentina secara khusus mengarahkan pesannya kepada generasi muda, yang menurutnya memiliki peluang besar untuk membangun kekayaan jika memulai investasi sejak dini. Dengan efek compounding—bunga yang terus bertambah dari waktu ke waktu—investasi kecil yang dilakukan secara rutin dapat tumbuh menjadi aset besar di masa depan.

“Generasi muda punya waktu yang panjang untuk melihat hasil investasi mereka berkembang. Jadi, jangan tunda lagi, mulai sekarang meski dari jumlah kecil,” jelasnya. Ia mencontohkan, investasi Rp1 juta per bulan dengan imbal hasil rata-rata 8% per tahun bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp150 juta dalam 20 tahun, berkat efek compounding.

Instrumen investasi yang ramah bagi pemula, seperti reksa dana, deposito, atau saham blue-chip, menjadi pilihan yang disarankan Valentina untuk generasi muda. Ia juga menekankan pentingnya memahami profil risiko sebelum berinvestasi. “Pilih instrumen yang sesuai dengan kenyamanan Anda. Kalau masih ragu, konsultasikan dengan ahli keuangan,” tambahnya.

Diversifikasi dan Perencanaan Keuangan

Dalam sesi edukasi tersebut, Valentina juga menyinggung pentingnya diversifikasi untuk meminimalkan risiko. Menempatkan semua dana dalam satu jenis investasi, menurutnya, bisa berbahaya jika pasar mengalami guncangan. “Sebarkan dana Anda ke beberapa instrumen, seperti saham, obligasi, atau emas, untuk menjaga stabilitas,” sarannya.

Perencanaan keuangan yang matang juga menjadi elemen penting dalam strategi investasi. Valentina mendorong masyarakat untuk menetapkan tujuan keuangan yang spesifik, seperti dana pensiun atau dana pendidikan, dan membuat peta jalan untuk mencapainya. “Tanpa rencana, investasi bisa jadi seperti berjalan tanpa tujuan,” katanya.

Untuk mendukung perencanaan keuangan, Valentina menyarankan penggunaan aplikasi atau layanan perencanaan keuangan yang kini banyak tersedia. Platform seperti Bibit, Ajaib, atau layanan perbankan digital dari Bank NTT, misalnya, dapat membantu investor pemula melacak portofolio mereka dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Tantangan dan Solusi dalam Berinvestasi

Meski investasi menawarkan banyak manfaat, Valentina mengakui bahwa ada sejumlah tantangan yang sering dihadapi masyarakat. Salah satunya adalah rendahnya pemahaman tentang instrumen investasi, yang kadang membuat orang takut untuk memulai. Selain itu, maraknya investasi bodong juga menjadi ancaman serius, terutama bagi investor pemula.

“Jangan tergiur imbal hasil yang terlalu tinggi dalam waktu singkat. Pastikan Anda berinvestasi melalui platform yang terdaftar di OJK,” tegasnya. Ia mencontohkan kasus penipuan investasi yang marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, yang merugikan masyarakat hingga ratusan miliar rupiah.

Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi keuangan harus terus digalakkan. Valentina berharap institusi seperti Bank NTT dapat memainkan peran lebih besar dalam memberikan literasi keuangan kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil seperti Flores Timur. “Kami ingin masyarakat di mana pun, termasuk di daerah, punya akses ke informasi keuangan yang benar,” ujarnya.

Investasi sebagai Gaya Hidup

Valentina juga mengajak masyarakat untuk menjadikan investasi sebagai bagian dari gaya hidup. Dengan membangun kebiasaan menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi, seseorang dapat secara bertahap menciptakan keamanan finansial. “Bangun kebiasaan investasi dari sekarang untuk masa depan lebih mapan,” katanya, menutup sesi dengan nada optimistis.

Pesan ini relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan. Menurut survei Finansialku pada 2024, 65% responden milenial di Indonesia telah mulai berinvestasi, meski sebagian besar masih dalam skala kecil. Angka ini menunjukkan adanya perubahan pola pikir, di mana investasi tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang eksklusif, tetapi sebagai kebutuhan.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB