JAKARTA - Kabar gembira menghampiri jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di seluruh Indonesia. Pencairan bantuan sosial (bansos) tahap kedua untuk alokasi April, Mei, dan Juni 2025 diperkirakan akan segera mengalir ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih. Informasi terbaru menyebutkan, sebagian KPM di daerah tertentu bahkan telah mendapati saldo baru masuk ke rekening mereka melalui bank penyalur seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
Pencairan Bansos Tahap Kedua Dimulai, Wilayah Mana yang Duluan?
Berdasarkan pantauan, proses penyaluran bansos tahap kedua telah menunjukkan tanda-tanda positif. Kementerian Sosial (Kemensos) mengindikasikan bahwa dana bantuan akan mulai dicairkan secara bertahap dalam waktu dekat, mengikuti pola penyaluran tahap pertama yang sukses disalurkan pada Januari hingga Maret 2025.
“Pemerintah berkomitmen memastikan bansos PKH dan BPNT sampai tepat waktu kepada keluarga yang membutuhkan, terutama menjelang periode penting seperti pertengahan tahun,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Dr. (HC) dr. (H.C.) Drs. H. Andi Dulung, M.Si, dalam keterangan resminya, Senin 14 APRIL 2025. “Kami juga terus berkoordinasi dengan bank penyalur untuk mempercepat proses distribusi dana.”
Menariknya, laporan dari beberapa daerah menunjukkan bahwa sejumlah KPM telah menerima saldo baru di KKS Merah Putih mereka. Salah satu wilayah yang disebut-sebut mulai mencatatkan pencairan adalah Gorontalo, dengan nominal bantuan mencapai Rp600.000 untuk beberapa penerima BPNT yang juga tervalidasi untuk PKH. Meski demikian, Kemensos menegaskan bahwa jadwal pasti dan daftar wilayah prioritas akan diumumkan melalui kanal resmi, seperti situs cekbansos.kemensos.go.id.
Mekanisme Penyaluran: KKS dan PT Pos Indonesia
Penyaluran bansos tahap kedua akan menggunakan dua mekanisme utama: transfer langsung ke rekening KKS yang dikelola bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) serta distribusi melalui PT Pos Indonesia untuk KPM yang belum memiliki atau mengalami kendala dengan KKS. Bagi penerima melalui PT Pos, surat pemberitahuan akan dikirimkan untuk menginformasikan jadwal dan lokasi pengambilan dana.
“Kami mengimbau KPM untuk rutin memeriksa saldo KKS di ATM atau agen bank terdekat, namun tetap bersabar karena penyaluran dilakukan bertahap sesuai verifikasi data,” kata Koordinator Pendamping Sosial PKH Jawa Barat, Budi Santoso, kepada wartawan. “Jangan sampai KPM menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan bansos. Pastikan informasi hanya dari sumber resmi.”
Untuk bansos BPNT, bantuan senilai Rp200.000 per bulan akan dicairkan sekaligus untuk dua bulan (Maret dan April) pada tahap ini, sehingga KPM bisa menerima total Rp400.000. Sementara itu, bansos PKH memiliki besaran bantuan yang bervariasi tergantung kategori penerima, seperti ibu hamil (Rp750.000 per tahap), anak sekolah SD (Rp225.000), SMP (Rp375.000), SMA (Rp500.000), lansia, atau penyandang disabilitas (masing-masing Rp600.000).
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT
Kemensos mengimbau KPM untuk memverifikasi status penerima melalui situs resmi https://cekbansos.kemensos.go.id. Caranya cukup mudah: masukkan data provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, nama lengkap sesuai KTP, dan kode verifikasi yang tersedia. Sistem akan menampilkan informasi apakah nama Anda terdaftar sebagai penerima, jenis bansos, serta status pencairan.
“Jika nama tidak muncul atau ada kendala, segera hubungi pendamping sosial atau dinas sosial setempat untuk proses validasi lebih lanjut,” tambah Budi. “Data penerima terus diperbarui untuk memastikan bantuan tepat sasaran.”
Tips Penting untuk KPM: Jaga KKS dan Waspada Penipuan
Selain menantikan pencairan, KPM diingatkan untuk mematuhi beberapa imbauan penting. Pertama, kartu KKS wajib dipegang sendiri oleh penerima dan tidak boleh diserahkan kepada pihak lain. Kedua, dana bansos, terutama BPNT, harus digunakan untuk kebutuhan pokok seperti bahan pangan (beras, sayuran, buah) di e-warong atau agen resmi. Ketiga, waspadai penipuan yang mengatasnamakan Kemensos, seperti permintaan biaya administrasi atau kode OTP.
“Saya sangat berharap bantuan ini bisa membantu keluarga saya membeli kebutuhan sehari-hari, terutama untuk anak-anak yang masih sekolah,” ungkap Siti Aminah, seorang KPM asal Bogor, Jawa Barat, yang telah menerima bansos tahap pertama. “Semoga tahap kedua ini juga lancar dan cepat cair.”
Antisipasi dan Persiapan KPM
Dengan jadwal pencairan yang semakin dekat, KPM diimbau untuk mempersiapkan diri dengan memastikan data di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) telah terverifikasi. Perubahan status, seperti penambahan anggota keluarga atau perubahan kondisi ekonomi, perlu dilaporkan melalui pendamping sosial agar tidak mengganggu proses pencairan.
Pemerintah juga menegaskan bahwa KPM yang sudah tidak memenuhi syarat (inclusion error) kemungkinan akan dikeluarkan dari daftar penerima pada tahap ini. Sebaliknya, keluarga yang baru terdaftar di DTSEN berpeluang menerima bansos jika lolos verifikasi.
Harapan KPM di Tengah Tantangan Ekonomi
Pencairan bansos tahap kedua ini menjadi angin segar bagi jutaan keluarga di tengah tantangan ekonomi. Dengan total kuota 10 juta KPM untuk PKH dan 18,8 juta KPM untuk BPNT, program ini diharapkan dapat mengurangi beban hidup sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat rentan.
“Kami optimistis bansos ini akan memberikan dampak positif, terutama untuk pendidikan anak-anak dan kebutuhan dasar keluarga,” tutup Andi Dulung.
Bagi KPM, kini saatnya memantau informasi resmi dan bersiap menyambut dana bansos yang akan membantu memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan. Pastikan Anda selalu terhubung dengan kanal resmi Kemensos untuk update terkini.