IHSG Makin Dekati Level Psikologis 7.000, Analis Perkirakan Tren Positif Berlanjut Hingga Kuartal II-2025

Rabu, 07 Mei 2025 | 09:39:08 WIB
IHSG Makin Dekati Level Psikologis 7.000, Analis Perkirakan Tren Positif Berlanjut Hingga Kuartal II-2025

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia semakin mendekati level psikologis 7.000 pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025, seiring dengan berlanjutnya tren positif di pasar saham yang didorong oleh sentimen domestik yang solid dan kinerja emiten yang memuaskan pada kuartal I-2025. Meskipun dihadapkan dengan potensi aksi ambil untung dan tekanan dari faktor eksternal yang berasal dari situasi global, banyak analis memprediksi bahwa IHSG akan terus mencatatkan tren positif hingga akhir kuartal II-2025.

Pada sesi perdagangan tersebut, IHSG tercatat melonjak tajam, menguat hampir 1% pada level 6.940-an, yang hanya sedikit lagi menuju angka 7.000, angka psikologis yang selama ini menjadi sorotan investor di pasar saham Indonesia. Secara keseluruhan, IHSG telah mencatatkan kenaikan signifikan sejak awal tahun 2025, didorong oleh sejumlah faktor positif yang memengaruhi pasar, baik dari dalam negeri maupun faktor eksternal.

Kinerja Emiten Kuartal I-2025 Menjadi Pendorong Utama

Salah satu faktor utama yang memberikan dorongan positif terhadap IHSG adalah kinerja emiten pada kuartal I-2025 yang tercatat cukup solid. Banyak perusahaan yang melaporkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Beberapa sektor, seperti perbankan, konsumer, dan infrastruktur, mencatatkan kinerja yang cukup mengesankan, meskipun ada beberapa tantangan yang dihadapi.

"Kinerja positif dari banyak emiten di kuartal I 2025 memberi harapan bahwa perekonomian Indonesia akan terus membaik. Hal ini juga turut mendongkrak sentimen positif di pasar saham," kata Ahmad Yani, seorang analis pasar saham di salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Jakarta. "Kami melihat sektor perbankan, konsumer, dan energi menjadi yang paling solid, yang mendukung kenaikan IHSG saat ini."

Sentimen domestik yang mengarah pada pemulihan ekonomi Indonesia turut mendukung optimisme investor terhadap prospek pasar saham. Stabilitas politik dan kebijakan ekonomi yang relatif kondusif menjadi faktor penting yang membuat investor merasa lebih nyaman untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu, inflasi yang terkendali dan suku bunga yang tetap stabil juga menambah kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di pasar saham Indonesia.

Potensi Aksi Ambil Untung dan Tekanan Global

Meski demikian, beberapa faktor eksternal masih dapat memengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Salah satu yang paling diwaspadai adalah potensi aksi ambil untung yang bisa terjadi ketika IHSG semakin mendekati level psikologis 7.000. Investor yang telah memperoleh keuntungan besar dalam beberapa bulan terakhir mungkin akan memilih untuk menjual saham mereka guna merealisasikan keuntungan, yang bisa menyebabkan koreksi sementara.

"Setiap kali IHSG mendekati level 7.000, selalu ada potensi aksi ambil untung. Namun, selama faktor-faktor domestik yang mendukung ekonomi Indonesia tetap terjaga, kami melihat tren positif ini masih bisa berlanjut," ujar Indra Wijaya, seorang analis dari PT Sinarmas Sekuritas.

Selain itu, tekanan dari kondisi global juga menjadi faktor yang perlu diwaspadai oleh investor. Ketegangan geopolitik, perubahan kebijakan moneter dari bank sentral besar dunia, serta potensi resesi ekonomi global dapat memberikan dampak negatif bagi pasar saham Indonesia. Salah satu faktor yang sedang dipantau adalah kebijakan moneter dari Bank Sentral AS, Federal Reserve, yang berpotensi mempengaruhi arus modal global.

"Kami harus tetap waspada dengan potensi dampak dari kebijakan moneter AS. Meskipun saat ini sentimen domestik cukup kuat, ketidakpastian global tetap berisiko menekan pergerakan IHSG," tambah Indra.

Prospek IHSG Hingga Kuartal II-2025

Namun, meskipun ada potensi aksi ambil untung dan tekanan eksternal, banyak analis yang tetap optimis bahwa IHSG akan melanjutkan tren positif hingga akhir kuartal II-2025. Hal ini terutama dipengaruhi oleh fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat, serta kinerja emiten yang diprediksi akan terus mencatatkan hasil positif.

"Kami percaya bahwa tren positif IHSG akan berlanjut setidaknya hingga kuartal II-2025, karena fundamental ekonomi Indonesia masih cukup solid. Banyak sektor yang diprediksi akan terus tumbuh, dan ini akan mendukung pergerakan IHSG yang positif," kata Rina Hartati, seorang analis senior di Bank Negara Indonesia (BNI).

Rina juga menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan koreksi, pasar saham Indonesia diperkirakan akan terus menarik minat investor domestik maupun asing karena prospek ekonomi Indonesia yang cerah. Selain itu, faktor-faktor seperti pemulihan permintaan domestik dan meningkatnya investasi asing langsung (FDI) di Indonesia diperkirakan akan mendukung kinerja pasar saham.

"Investor asing yang melihat Indonesia sebagai pasar dengan potensi pertumbuhan tinggi, terutama dalam sektor infrastruktur dan teknologi, akan terus mengalirkan investasinya ke pasar saham Indonesia," ujarnya.

Faktor Pendukung Lainnya yang Mempengaruhi IHSG

Selain kinerja emiten dan sentimen domestik, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi pergerakan IHSG, di antaranya adalah fluktuasi harga komoditas yang sangat berpengaruh terhadap kinerja saham-saham sektor energi dan pertambangan. Sejak awal tahun 2025, harga komoditas seperti minyak sawit dan batu bara telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yang turut mendongkrak kinerja saham-saham di sektor tersebut.

"Kenaikan harga komoditas memberikan kontribusi besar terhadap pergerakan IHSG. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi dan tambang dapat terus mencatatkan hasil yang positif, yang akan mendukung IHSG," ujar Doni Syahrial, analis dari PT Mandiri Sekuritas.

Di sisi lain, sektor teknologi juga diperkirakan akan terus berkembang pesat, mengingat adopsi digitalisasi yang semakin meningkat di Indonesia. Beberapa perusahaan teknologi di Indonesia, baik yang terdaftar di bursa saham maupun startup yang baru berkembang, diprediksi akan mencatatkan kinerja yang positif, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap layanan digital dan e-commerce.

Kesimpulan: Optimisme yang Terkendali

Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa tantangan dan ketidakpastian yang bisa memengaruhi pasar saham Indonesia dalam waktu dekat, optimisme pasar tetap tinggi. Kinerja solid dari emiten kuartal I-2025, ditambah dengan sentimen domestik yang kondusif, memberikan landasan yang kuat bagi IHSG untuk terus melaju. Meskipun potensi aksi ambil untung dan tekanan global tetap ada, banyak analis yang percaya bahwa IHSG masih memiliki ruang untuk berkembang hingga kuartal II-2025.

"Meskipun ada risiko di luar sana, Indonesia masih memiliki banyak faktor positif yang dapat mendukung pergerakan pasar saham ke depannya. Sentimen domestik yang kuat dan kinerja emiten yang positif akan terus menjadi pendorong utama IHSG," kata Ahmad Yani.

Dengan kinerja positif yang terus berlanjut, pasar saham Indonesia masih menjadi salah satu yang menarik untuk dipantau bagi investor lokal maupun asing dalam beberapa bulan mendatang.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB