JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka milik negara, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan infrastruktur vital nasional. Salah satu kontribusi strategis perusahaan saat ini adalah melalui proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Proyek ini bukan hanya sekadar konstruksi fisik semata, namun menjadi bagian integral dari rencana besar pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, pengelolaan sumber daya air, serta pengendalian banjir, khususnya di wilayah timur Indonesia yang rentan terhadap krisis air dan bencana banjir musiman.
Proyek Strategis Nasional
Pembangunan Bendungan Manikin masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas irigasi pertanian, memperluas cakupan pelayanan air bersih, serta menurunkan risiko banjir yang selama ini menjadi ancaman rutin di beberapa wilayah NTT.
PT PP dipercaya oleh pemerintah sebagai kontraktor utama untuk pengerjaan paket 2 dalam proyek bendungan tersebut. Kepercayaan ini diberikan lantaran PT PP memiliki rekam jejak panjang dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur berskala besar, termasuk bendungan, jalan tol, hingga kawasan industri strategis.
Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP, dalam keterangan tertulisnya, menegaskan pentingnya proyek ini dalam mendukung ketahanan nasional, terutama dalam hal penyediaan air baku dan layanan irigasi. “Bendungan Manikin bukan hanya proyek fisik, ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian dan kesejahteraan masyarakat NTT,” ujarnya.
Spesifikasi dan Manfaat Bendungan
Bendungan Manikin dirancang dengan kapasitas tampung mencapai puluhan juta meter kubik air yang akan digunakan untuk menyuplai sistem irigasi seluas ribuan hektare lahan pertanian di wilayah Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Selain itu, bendungan ini juga diproyeksikan dapat menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat dan kawasan permukiman yang selama ini mengalami defisit pasokan air.
Menurut data teknis proyek, bendungan ini memiliki tinggi utama mencapai lebih dari 40 meter dengan lebar tubuh bendungan yang memadai untuk menahan debit air saat musim hujan. Selain sebagai penyimpan air, fungsi lain dari bendungan ini termasuk pengendalian banjir dan pengembangan potensi energi mikrohidro di masa depan.
“Kami melihat proyek ini sebagai bagian dari penguatan kemandirian pangan Indonesia timur. Irigasi yang baik akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian masyarakat, mengurangi ketergantungan pada hujan, dan membuka peluang panen lebih dari satu kali dalam setahun,” jelas salah satu manajer proyek lapangan PT PP.
Komitmen pada Kualitas dan Ketepatan Waktu
Dalam pengerjaan proyek ini, PT PP menekankan pentingnya kualitas konstruksi serta ketepatan waktu penyelesaian. Pengerjaan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan cuaca ekstrem yang sering melanda kawasan NTT. Untuk itu, PT PP mengerahkan tenaga ahli dan teknologi konstruksi terbaru agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan standar kualitas tinggi.
Seiring dengan upaya percepatan, PT PP juga menjalankan prinsip keberlanjutan lingkungan selama proses pembangunan. Langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan diterapkan secara ketat, termasuk pengelolaan sedimen, perlindungan vegetasi lokal, dan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Kami tidak hanya membangun bendungan, tapi juga menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar proyek. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,” tambah pihak manajemen PT PP.
Memberdayakan Ekonomi Lokal
Proyek pembangunan bendungan ini juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar. Melalui program padat karya dan keterlibatan tenaga kerja lokal, proyek ini berhasil membuka lapangan kerja baru serta memutar roda perekonomian masyarakat di desa-desa sekitar lokasi konstruksi.
Salah satu warga Desa Kuimasi yang turut bekerja dalam proyek ini mengatakan bahwa kehadiran proyek tersebut sangat membantu pendapatan keluarganya. “Sebelum ada proyek ini, kami sulit mencari kerja tetap. Sekarang kami bisa punya penghasilan bulanan, dan juga mendapatkan pelatihan dari tim konstruksi,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Kupang juga menyambut baik proyek pembangunan Bendungan Manikin yang diyakini mampu mengubah wajah pertanian dan infrastruktur air di daerah tersebut. Bupati Kupang dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa bendungan ini akan menjadi solusi jangka panjang atas krisis air dan kerawanan pangan yang selama ini dihadapi masyarakat.
“Kami mengapresiasi langkah nyata PT PP dan pemerintah pusat dalam membangun bendungan ini. Ini adalah harapan baru bagi petani dan masyarakat Kabupaten Kupang,” ungkap Bupati Kupang dalam sebuah forum koordinasi pembangunan daerah.
Tantangan dan Harapan
Meskipun memiliki prospek besar, proyek ini tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti kondisi alam, keterbatasan akses transportasi, serta kebutuhan logistik yang tinggi. Namun, PT PP optimistis semua tantangan ini dapat diatasi dengan perencanaan dan koordinasi lintas sektor yang matang.
Pihak perusahaan juga berharap dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah agar proyek berjalan lancar hingga selesai. Jika seluruh tahapan dapat diselesaikan sesuai jadwal, maka bendungan ini diperkirakan mulai beroperasi secara penuh pada 2026 mendatang.
Pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 oleh PT PP merupakan bentuk nyata kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan, serta memperkuat infrastruktur dasar di kawasan timur Indonesia. Dengan proyek ini, PT PP tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun harapan dan masa depan masyarakat NTT yang lebih cerah dan sejahtera.