9 Manfaat Daun Pepaya dan Berbagai Resep Olahannya

9 Manfaat Daun Pepaya dan Berbagai Resep Olahannya
manfaat daun pepaya

Manfaat daun pepaya sering kali belum begitu diperhatikan, padahal tumbuhan ini menyimpan potensi besar dalam bidang kesehatan alami. 

Kita kerap melihat berbagai jenis daun setiap harinya—ada yang masih muda, sudah tua, bahkan kering. 

Ukurannya pun beragam, dari yang kecil hingga besar, serta memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti bulat, runcing, berjari, hingga menyerupai kerucut. 

Warna dasarnya umumnya hijau, meskipun beberapa daun bisa tampak kemerahan, kekuningan, atau abu-abu.

Sejak zaman dahulu, leluhur kita telah akrab dengan pemanfaatan tanaman herbal untuk menjaga kesehatan. Hubungan yang dekat antara manusia dan tanaman obat diwariskan dari generasi ke generasi. 

Namun, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, nilai-nilai pengobatan tradisional sempat terpinggirkan.

Kini, dengan semakin maraknya penyakit modern, banyak orang mulai kembali menaruh perhatian pada solusi alami, termasuk tanaman yang mudah dijumpai di sekitar rumah. 

Salah satunya adalah daun pepaya yang dikenal memiliki banyak khasiat untuk mendukung kesehatan tubuh.

Beberapa jenis daun memang memiliki kegunaan luar biasa dan bahkan bisa diolah sebagai ramuan herbal yang efektif. 

Untuk mengenal lebih dalam manfaat daun pepaya, ada baiknya kita memahami latar belakang tanaman pepaya terlebih dahulu sebelum menjelajahi berbagai khasiatnya.

Nama dan Klasifikasi Pepaya 

Tanaman pepaya dikenal secara ilmiah dengan sebutan Carica papaya L. dan umumnya tumbuh di wilayah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila tanaman ini mudah dijumpai di berbagai daerah di tanah air.

Menariknya, penyebutan nama pepaya berbeda-beda di berbagai wilayah di Indonesia. Sebutannya antara lain: Rente (di Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Balak), Mbertik (Karo), Botik (Batak Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang), Kalikih (Minangkabau), Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa), Kates (Madura), Gedang Kustela (Banjar), Bua Medung (Dayak Busang), Buah Dong (Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya (Bima), Kala Jawa (Sumbawa), Padu (Flores), Papaya (Gorontalo), Papaya (Buol), Kaliki (Baree), Papaya (Manado), Unti Jawa (Makassar), Kaliki Riaure (Bugis), Papai (Buru), Papaya (Halmahera), Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore), Tapaya (Ternate), serta Ihwarwerah (Sarmi) dan Siberiani (Windesi).

Secara taksonomi, tanaman ini dikelompokkan dalam:

  • Divisi: Spermatophyta
  • Subdivisi: Angiospermae
  • Kelas: Dicotyledonae
  • Ordo: Cistales
  • Famili: Caricaceae
  • Genus: Carica
  • Spesies: Carica papaya L.

Bagian-bagian Pohon Pepaya

Tanaman pepaya termasuk dalam keluarga Caricaceae dan memiliki empat marga, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranda, serta Cylicomorpha. Tiga genus pertama berasal dari wilayah tropis Amerika, sementara genus keempat berasal dari kawasan Afrika. 

Dari marga Carica sendiri terdapat sekitar 24 jenis, salah satunya adalah pepaya yang umum dijumpai dan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

Tanaman ini cukup banyak dibudidayakan oleh petani buah karena selain rasanya yang manis, seluruh bagian dari tanaman ini juga menyimpan berbagai kegunaan. Pohon pepaya terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu:

Batang Pepaya

Batangnya memiliki struktur berongga dan tidak bersifat beracun. Tinggi batang ini bisa mencapai hingga 10 meter dalam kondisi pertumbuhan optimal.

Daun Pepaya

Daun pepaya memiliki bentuk yang menyerupai telapak tangan. Jika dilipat menjadi dua bagian, bentuknya akan terlihat simetris. 

Daun ini mengandung senyawa alkaloid serta enzim papain. Enzim tersebut memiliki warna putih pekat dan dikenal efektif untuk memecah protein.

Getah Pepaya

Meskipun batang dan daunnya aman bahkan bisa dimasak, getah dari pohon pepaya perlu diwaspadai. Meski mengandung zat antimikroba, getah ini juga bersifat toksik. 

Dalam sifatnya, getah ini bisa menimbulkan iritasi, merusak jaringan kulit (vesikan), serta bersifat dermatogenik. 

Selain bisa menyebabkan luka pada kulit, zat tersebut juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan berat seperti gastritis dan bahkan dapat memicu gangguan pernapasan seperti asma serta rinitis.

Bunga Pepaya

Tanaman ini memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga sempurna. Bunga jantan memiliki bentuk ramping seperti tabung dengan panjang sekitar 2,5 cm. 

Mahkotanya terdiri dari lima helai kecil, dan terdapat sepuluh benang sari yang tersusun dalam dua baris serta melekat di bagian leher tabung. Ovarium pada bunga jantan bersifat rudimenter dan tidak akan menghasilkan buah.

Sementara itu, bunga betina memiliki ukuran yang lebih besar dan mempunyai bakal buah berbentuk bulat, sehingga nantinya akan menghasilkan buah bulat juga. 

Alur bekas putik biasanya masih tampak di buahnya. Mahkota bunga ini terdiri dari lima bagian yang menempel di dasar bunga.

Bunga sempurna memiliki baik benang sari maupun bakal buah. Dari mulai muncul hingga mekar, bunga ini membutuhkan waktu sekitar 45–47 hari.

Buah Pepaya

Bagian ini tentu sudah sangat dikenal. Buah dengan rasa manis ini sangat digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Selain dikonsumsi dalam keadaan matang, buah pepaya yang masih mentah pun kerap dimasak menjadi berbagai menu olahan yang lezat dan bergizi.

Manfaat Daun Pepaya 

Selain buah pepaya yang memiliki rasa manis dan digemari oleh banyak kalangan, ternyata manfaat daun pepaya juga patut diperhitungkan. Meski cita rasanya cenderung pahit, daun ini menyimpan berbagai khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. 

Daunnya pun bisa diolah menjadi beragam jenis makanan, seperti tumisan, campuran pecel, hingga pelengkap menu tradisional lainnya.

Tidak hanya sebatas bahan makanan, daun pepaya juga dikenal luas karena kegunaannya sebagai bahan pengobatan alami untuk berbagai jenis gangguan kesehatan. 

Beberapa penyakit yang diyakini bisa ditangani dengan tanaman ini antara lain seperti gangguan ginjal, demam berdarah, malaria, tekanan darah tinggi, hingga reumatik.

Karena banyaknya potensi yang dimiliki, tak heran jika pohon pepaya banyak dibudidayakan. Selain untuk memanfaatkan buahnya, bagian daun dan bunganya juga sering diambil karena nilai kegunaannya yang tinggi. 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa saja khasiat yang terkandung dalam daun pepaya.

Membantu Melawan Kanker

Salah satu manfaat dari jus daun pepaya adalah kemampuannya dalam membantu melawan penyakit kanker. 

Berdasarkan hasil penelitian, cairan yang diekstrak dari daun ini mengandung sejumlah enzim aktif, seperti papain sebanyak 10%, khimoprotein sekitar 45%, dan lisozim hingga 20%. 

Kombinasi zat-zat tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap pertumbuhan sel-sel kanker.

Mekanismenya bekerja dengan merangsang respons sistem imun dalam tubuh agar lebih efektif dalam menghadapi sel-sel tidak normal. 

Beberapa jenis kanker yang bisa ditekan risikonya antara lain kanker hati, kanker paru, kanker pankreas, kanker rahim, dan kanker payudara.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kandungan vitamin C dalam daun pepaya cukup tinggi, yang berperan penting dalam menjaga sistem pertahanan tubuh agar tetap optimal. Selain itu, vitamin A dan E yang juga terdapat di dalamnya turut mendukung penguatan imun tubuh.

Daun ini pun membantu merangsang pembentukan sel darah putih serta meningkatkan jumlah trombosit dan sel darah merah, yang kesemuanya penting untuk sistem kekebalan tubuh.

Meredakan Masalah Batu Ginjal

Tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan untuk membantu meringankan gangguan batu ginjal. Cara penggunaannya cukup sederhana, yakni dengan merebus beberapa helai daun pepaya dan meminum air rebusannya secara rutin. 

Banyak orang percaya, konsumsi ramuan ini secara teratur dapat mengurangi rasa nyeri yang biasa dialami oleh penderita batu ginjal. Namun, bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya menghindari konsumsi rebusan tersebut.

Mendukung Pemulihan dari Demam Berdarah

Daun pepaya dikenal luas karena potensinya dalam membantu proses pemulihan penderita demam berdarah. Saat seseorang terserang penyakit ini, trombosit dalam darah akan menurun drastis, sehingga menyebabkan tubuh menjadi lemas.

Salah satu kandungan utama dalam daun ini adalah enzim papain, yang terbukti membantu dalam meningkatkan produksi sel darah merah, yang secara tidak langsung membantu menormalkan kembali kadar trombosit dalam tubuh.

Meredakan Nyeri Sendi

Tidak hanya bermanfaat untuk menangani infeksi virus, daun dari tanaman pepaya juga berguna untuk mengurangi gejala nyeri sendi atau gangguan rematik. 

Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan vitamin A, B, dan E yang mendukung kesehatan tulang serta mampu mengurangi rasa sakit pada persendian.

Mencegah Timbulnya Jerawat

Selain membantu mengatasi gangguan dalam tubuh, daun pepaya juga dapat digunakan untuk menjaga kesehatan kulit, terutama dalam mencegah jerawat. 

Kandungan antioksidan di dalamnya berguna untuk melawan radikal bebas yang merusak sel kulit.

Selain itu, zat aktif bernama karpain di dalam daun ini juga memiliki sifat antibakteri yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab masalah kulit, seperti jerawat.

Mendukung Kinerja Organ Hati

Salah satu manfaat penting dari daun pepaya adalah perannya dalam membantu proses pembersihan tubuh dari zat berbahaya. 

Tanaman ini mampu mendukung organ hati dalam menjalankan proses detoksifikasi alami, sehingga dapat membantu mencegah gangguan serius pada organ tersebut, termasuk gangguan hati kronis dan pertumbuhan sel yang tidak normal di organ hati.

Menjaga Keseimbangan Fungsi Jantung

Kandungan nutrisi dalam daun pepaya, seperti kalium, serat, serta berbagai vitamin penting, menjadikan tanaman ini baik dikonsumsi untuk menjaga fungsi jantung. 

Zat-zat tersebut bekerja dengan menjaga kestabilan tekanan darah dan membantu sistem peredaran darah berjalan lebih optimal, sehingga menurunkan risiko gangguan jantung yang bersifat kronis.

Bermanfaat dalam Mencegah Malaria

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa tertentu dalam daun pepaya juga memiliki potensi untuk membantu mencegah penyakit malaria. 

Beberapa nutrisi di dalamnya, termasuk enzim dan vitamin yang turut berperan dalam menaikkan kadar trombosit, memberikan perlindungan terhadap gejala malaria, mirip dengan manfaatnya dalam mendukung pemulihan penderita demam berdarah.

Berbagai Resep Olahan Pepaya

Mungkin masih ada yang belum tahu cara mengolah pepaya menjadi sajian yang unik dan bervariasi. Biasanya, pepaya hanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar, jus, atau sebagai buah harian saja.

Agar si kecil tidak bosan dengan rasa pepaya, sebaiknya kita kreasikan olahan pepaya menjadi menu yang lebih menarik dan menggugah selera, supaya anak-anak lebih senang menikmatinya.

Berikut ini beberapa resep olahan berbahan dasar pepaya yang bisa kamu coba di rumah.

1. Asinan Pepaya

Bahan:

  • 1 buah pepaya setengah matang
  • Kacang goreng secukupnya
  • 200 gr gula pasir
  • 50 gram gula merah
  • 1 liter air
  • 100 gram cabai merah keriting
  • Cabai rawit merah sesuai selera
  • Cuka dan garam secukupnya

Cara membuat:

  • Rebus cabai hingga layu, lalu haluskan
  • Rebus air sampai mendidih, masukkan cabai halus dan gula, masak sampai air menyusut dan cabai matang sempurna
  • Setelah itu matikan kompor, tunggu dingin, lalu tambahkan cuka, garam, dan sisa gula pasir, aduk dan cicipi rasanya
  • Potong pepaya sesuai selera atau serut, lalu campur ke dalam kuah asinan
  • Siap disajikan, lebih segar jika disimpan dingin

2. Manisan

Bahan:

  • 1 buah pepaya muda
  • 250 gram gula pasir
  • 10 cm kayu manis
  • 1 liter air
  • Pewarna makanan sesuai kebutuhan

Bahan Rendaman:

  • 2 sdm bubuk kapur sirih
  • 2 liter air untuk merendam

Cara membuat:

  • Kupas pepaya, buang biji dan iris tipis
  • Rendam irisan pepaya dalam air kapur selama 1 jam
  • Cuci hingga bersih, lalu tiriskan
  • Rebus air, gula, kayu manis, dan tambahkan pewarna makanan, aduk rata hingga mendidih
  • Masukkan pepaya ke dalam rebusan, masak selama 30 menit hingga air agak menyusut
  • Matikan api, biarkan dingin dan diamkan semalaman
  • Keesokan harinya, pindahkan ke wadah tertutup dan simpan dalam kulkas

3. Selai Pepaya

Bahan:

  • 500 gr pepaya matang
  • 2 cm kayu manis
  • 1 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • 5 sdm gula pasir

Cara membuat:

  • Cuci bersih, kupas, potong, dan haluskan pepaya dengan sendok
  • Campur seluruh bahan dalam wajan
  • Masak sambil terus diaduk hingga air menyusut
  • Setelah dingin, selai siap digunakan

4. Puding Pepaya

Bahan:

  • 1 buah pepaya matang, kupas
  • 1 bungkus agar-agar
  • 100 ml susu kental manis
  • 2 sdm gula pasir
  • 500 ml air

Cara membuat:

  • Cuci dan kupas pepaya, buang biji, kerok dagingnya, sisihkan
  • Campur air, agar-agar, susu, dan gula pasir, aduk hingga rata
  • Rebus campuran tersebut hingga mendidih
  • Tunggu hingga hangat, tuang ke dalam buah pepaya yang sudah dikerok, aduk rata
  • Masukkan ke dalam kulkas, potong-potong dan sajikan dalam kondisi dingin

5. Es Krim Pepaya

Bahan:

  • Pepaya matang
  • Air
  • Santan
  • Gula pasir
  • Tepung maizena
  • Pengemulsi SP

Cara membuat:

  • Blender semua bahan bersama pepaya matang
  • Tuang ke dalam wadah, bekukan di freezer, dan sajikan dingin

Sebagai penutup, manfaat daun pepaya tidak hanya mendukung kesehatan tubuh, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk pengobatan tradisional yang menyehatkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index