Pengertian soft skill sering kali tidak mendapatkan perhatian yang semestinya karena sebagian orang lebih fokus mengembangkan hard skill miliknya.
Padahal, kedua jenis kemampuan ini seharusnya dikembangkan secara seimbang dan saling melengkapi. Hard skill memang menjadi kompetensi teknis utama yang dibutuhkan, terutama ketika seseorang melamar pekerjaan.
Namun, meningkatkan kemampuan soft skill juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mendukung kesuksesan individu.
Melalui artikel ini, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai kemampuan non-teknis tersebut, mulai dari pengertian, berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkannya, hingga manfaat dan fungsi yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan profesional.
Dengan memahami secara menyeluruh pengertian soft skill, kamu akan lebih siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja maupun dalam interaksi sosial.
Pengertian Soft Skill
Pengertian soft skill merujuk pada serangkaian kemampuan alami yang dimiliki seseorang yang meliputi kecerdasan emosional maupun sosial, kemampuan dalam berkomunikasi, serta berinteraksi dengan orang lain.
Karakteristik ini pada dasarnya merupakan bagian dari kepribadian individu. Meskipun sifatnya bawaan, keterampilan ini tetap dapat dikembangkan, meski tidak melalui jalur pendidikan formal seperti di sekolah atau universitas.
Kemampuan ini dapat diasah melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain serta meningkatkan kepekaan terhadap kondisi sosial di sekitarnya.
Melalui proses ini, seseorang dapat membentuk perilaku yang mencerminkan peningkatan dalam aspek soft skill.
Dengan semakin kompleksnya tuntutan zaman, kemampuan teknis (hard skill) saja tidaklah cukup. Individu juga diharapkan untuk memiliki dan mengasah keterampilan non-teknis.
Hal ini dikarenakan dalam berbagai lingkungan, termasuk organisasi, sering terjadi konflik yang berasal dari ketidakmampuan seseorang dalam mengelola emosi, pikiran, dan tindakan, atau dalam menghadapi tekanan sosial dan pekerjaan yang makin rumit.
Oleh sebab itu, kemampuan dalam bidang ini dianggap krusial. Seorang individu yang menguasai soft skill secara baik biasanya akan terlihat lebih unggul dan memiliki nilai lebih dibandingkan orang lain.
Beberapa jenis kemampuan yang tergolong dalam kategori ini antara lain:
- Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)
- Kemampuan Memimpin (Leadership)
- Kemampuan Berkomunikasi (Communication)
- Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking)
- Kemampuan Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)
- Kemampuan Mengelola Konflik (Conflict Resolution)
- Pengelolaan Waktu (Time Management)
- Keterampilan Manajerial (Management Skill)
- Kemampuan dalam Dunia Bisnis (Business Skill)
- Negosiasi (Negotiation)
- Kemampuan Bekerja dalam Tim (Teamwork)
- Kemampuan Menghadapi Tekanan (Working under Pressure)
- Kemampuan Menghadapi Orang Sulit (Handling Difficult People)
Namun, daftar di atas belum sepenuhnya mewakili keseluruhan jenis keterampilan yang termasuk dalam soft skill, karena sebenarnya masih banyak aspek lain yang juga masuk dalam kategori ini.
Definisi Soft Skill menurut Para Ahli
1. Elfindri, dkk. (2011)
Menurut Elfindri dan rekan-rekannya, keterampilan lunak mencerminkan kecakapan hidup dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, baik secara individu, kelompok, maupun dalam hubungan spiritual.
Keterampilan ini mencakup komunikasi, penggunaan bahasa, pengelolaan emosi, kebersamaan dalam kelompok, serta penguasaan etika, moral, kesopanan, dan nilai-nilai keagamaan.
2. O’Brien (2002)
O’Brien menjelaskan bahwa keterampilan non-teknis mencakup enam aspek utama, yakni kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, manajemen organisasi, kerja tim, etos kerja, dan perilaku etis.
3. Yuliani (2012)
Yuliani mengartikan keterampilan lunak sebagai bentuk kompetensi perilaku yang sering disebut juga dengan keterampilan interpersonal, seperti kemampuan berkomunikasi, menyelesaikan konflik, negosiasi, pemikiran kreatif, pandangan strategis, efektivitas diri, kolaborasi tim, pengaruh sosial, serta pengembangan ide dan gagasan.
4. Aprinto (2014)
Aprinto menyatakan bahwa kecakapan lunak adalah kepiawaian dalam menjalin relasi sosial dengan orang lain.
Kecakapan ini dikembangkan melalui nilai dan prinsip, yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan seperti negosiasi, pelayanan kepada orang lain, kemampuan komunikasi, penyelesaian persoalan, penjualan, dan lain sebagainya.
5. Putra (2005)
Putra mengemukakan bahwa keterampilan lunak merujuk pada keahlian dalam menjalin komunikasi sosial serta pembentukan karakter. Semua itu diperoleh dari berbagai jenis kecakapan khusus yang mampu menunjang kesuksesan seseorang.
6. Sailah (2008)
Sailah menyebutkan bahwa kemampuan lunak adalah kecakapan yang digunakan dalam menjalin hubungan antarpersonal. Termasuk di dalamnya ialah kemampuan untuk mengontrol diri sendiri agar kinerja yang dihasilkan dapat lebih optimal.
7. Purwoastuti dan Wayani (2015)
Menurut Purwoastuti dan Wayani, keterampilan ini merujuk pada aspek perilaku pribadi serta hubungan antarindividu yang memiliki peran penting dalam menunjang kemampuan seseorang dalam dunia kerja.
Walaupun tidak terlihat secara kasatmata, kecakapan ini bersifat sangat vital dan diperlukan.
8. Widhiarso (2009)
Widhiarso menjelaskan bahwa keahlian ini mencerminkan kapasitas individu dalam membangun relasi sosial. Keterampilan ini tidak selalu tampak, namun erat kaitannya dengan aspek emosional seseorang.
9. Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5)
Bernthal, sebagaimana dikutip dalam karya Muqowim, mengartikan kemampuan ini sebagai tindakan atau perilaku yang muncul dalam konteks pribadi maupun hubungan sosial, yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan efektivitas kerja manusia secara menyeluruh.
10. Patrick (2001)
Patrick menyebut bahwa istilah ini dapat dikelompokkan dalam tujuh ranah utama yang disebut sebagai Winning Characteristics, yang mencakup kecakapan dalam menyampaikan informasi, kolaborasi tim, organisasi, memimpin, berpikir logis, inisiatif pribadi, dan nilai-nilai etis.
Meski tidak tampak fisik, seluruh aspek tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
11. Putra dan Pratiwi (2005: 5)
Putra dan Pratiwi mengemukakan bahwa kecakapan ini merupakan kemampuan-kemampuan yang tak tampak secara langsung, namun sangat penting untuk keberhasilan individu.
Contohnya adalah kejujuran, kemampuan komunikasi, dan integritas pribadi.
12. Klaus (2007)
Menurut Klaus, cakupan kemampuan ini sangat luas, mulai dari aspek kepribadian, sosial, cara berkomunikasi, hingga keterampilan mengelola diri.
Termasuk di dalamnya ialah kesadaran diri, rasa percaya, kemampuan adaptasi, berpikir rasional, empati, inisiatif, pengendalian diri, keberanian mengambil keputusan, serta manajemen waktu yang efektif.
13. Kaipa dan Milus (2005: 3–6)
Dalam pandangan Kaipa dan Milus, aspek ini dianggap sebagai elemen kunci dalam mencapai keberhasilan.
Kemampuan tersebut mencakup kepemimpinan, pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, keterampilan komunikasi, inovasi, kemampuan presentasi, kerendahan hati, kepercayaan diri, kecerdasan emosional, integritas, komitmen, dan kerja sama tim.
14. Lorenz (2009)
Lorenz menyatakan bahwa keterampilan ini berkaitan erat dengan kemampuan individu dalam menjalin relasi, baik dengan orang lain maupun dirinya sendiri.
Cakupan atributnya mencakup nilai hidup, motivasi pribadi, kebiasaan, perilaku, karakter, dan sikap.
Ia juga menegaskan bahwa setiap orang memilikinya dalam tingkat yang berbeda, bergantung pada kebiasaan berpikir, cara berbicara, bertindak, dan merespons situasi.
Meski demikian, semua atribut tersebut dapat ditingkatkan jika individu memiliki kemauan dan komitmen untuk berubah melalui latihan dan kebiasaan baru.
15. Kechagias (2011: 83–84)
Kechagias memaparkan bahwa indikator kecakapan ini antara lain meliputi efisiensi kerja, empati terhadap orang lain, semangat dalam bekerja, tingkat profesionalisme, pengaruh hasil kerja terhadap lingkungan, kedisiplinan, kemampuan komunikasi lisan, keterampilan perencanaan dan organisasi, kerja tim, rasa saling menghargai, kemauan membantu, kewaspadaan, kesiapan membantu orang lain, kemampuan adaptif, serta kesetiaan terhadap tanggung jawab.
Manfaat dari Soft Skill
Dengan menguasai soft skill, seseorang bisa memperoleh banyak keuntungan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang di sekitarnya. Berikut adalah sejumlah manfaat dari keterampilan ini.
- Keuntungan pertama dari memiliki kemampuan ini adalah mendukung serta memperkuat sikap profesional seseorang saat menyelesaikan tugas atau menjalankan bisnis.
Sikap profesional ini akan memberikan nilai lebih serta meninggalkan kesan positif bagi orang lain.
- Keuntungan kedua yang diperoleh adalah meningkatnya nilai dalam hal pelayanan atau jasa yang dimiliki oleh seseorang, sehingga ia terlihat lebih menonjol secara positif dibandingkan orang-orang di sekitarnya.
- Keuntungan ketiga dari keterampilan ini adalah mampu menaikkan nilai ekonomi dalam menciptakan atau melakukan sesuatu.
Karena dengan menguasai soft skill, kamu bisa menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi dan menyelesaikan pekerjaan secara efektif maupun efisien.
- Keuntungan keempat dari keterampilan ini adalah terbukanya peluang untuk meningkatkan pendapatan.
Karena memiliki keahlian dan kemampuan yang beragam, kamu bisa memanfaatkannya dalam berbagai bidang yang berpotensi memberi keuntungan secara finansial.
- Keuntungan kelima dari keterampilan ini adalah dapat menunjang kegiatan usaha seseorang, bahkan dalam lingkup kecil sekalipun.
Dengan berbagai kemampuan tambahan, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan secara efisien dan tidak membutuhkan terlalu banyak bantuan tenaga kerja.
Pentingnya Soft Skill
Alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk memiliki soft skill dalam kehidupannya sehari-hari.
Hard skill tidak cukup tanpa didukung oleh soft skill
Alasan pertama adalah hard skill saja tidak akan cukup efektif bila tidak didampingi dengan soft skill.
Dalam dunia kerja, keahlian teknis memang penting, namun agar pekerjaan tersampaikan dengan baik, seseorang perlu keterampilan tambahan lainnya.
Contohnya, seorang tenaga penjual yang memiliki wawasan mendalam mengenai produk dan pasar, namun tidak mampu menyampaikan informasi tersebut dengan baik kepada calon pembeli, maka peluangnya untuk sukses menjadi lebih kecil.
Contoh lainnya bisa dilihat dari seorang manajer bisnis. Selain mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, ia juga harus mampu menjadi pendengar yang baik, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta dapat berpikir secara kreatif dan kritis dalam menghadapi berbagai kondisi.
Soft skill lebih menantang untuk dikuasai
Alasan kedua adalah bahwa soft skill lebih sulit untuk dikuasai dibandingkan hard skill yang relatif lebih mudah dipelajari dan terus disempurnakan dengan latihan.
Ini karena soft skill tidak selalu berkaitan langsung dengan kemampuan atau pengetahuan teknis seseorang, melainkan berhubungan dengan karakter dan kepribadian individu.
Kemampuan interpersonal dibutuhkan di dunia kerja
Alasan ketiga adalah bahwa saat ini banyak perusahaan yang lebih memprioritaskan keterampilan interpersonal, seperti kemampuan mendengarkan, kolaborasi dalam tim, menyampaikan gagasan dengan baik, serta menjalin komunikasi yang efektif antar rekan kerja.
Soft skill membantu menghadapi konsumen
Alasan keempat adalah soft skill sangat berguna dalam menghadapi pelanggan. Dalam dunia usaha, calon pembeli dapat dengan mudah mencari informasi serta membandingkan harga melalui internet.
Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan sering menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Cara Meningkatkan Soft Skill
Kemampuan soft skill memang tidak bisa dipelajari seperti pendidikan formal di sekolah atau perkuliahan. Namun demikian, soft skill bisa dibentuk dan ditingkatkan seiring waktu berjalan.
Hanya saja, hal tersebut membutuhkan komitmen serta keinginan kuat dari dalam diri individu.
Kamu tak perlu khawatir, sebab di bawah ini terdapat beberapa metode yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan kemampuan soft skill. Berikut penjelasannya:
Memperluas Interaksi dengan Orang Lain
Langkah pertama yang bisa kamu coba adalah meningkatkan intensitas interaksi atau komunikasi dengan orang lain. Melatih kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi akan membantumu dalam memahami perilaku, sikap, maupun karakter orang lain.
Selanjutnya, kamu bisa mulai mengevaluasi diri dengan cara memperhatikan tanggapan dari teman atau lingkungan sekitar mengenai sikapmu.
Jika dirasa belum sesuai, kamu bisa mulai memperbaiki diri. Dengan begitu, secara perlahan kemampuan soft skill akan mengalami perkembangan.
Selain itu, dengan menerapkan soft skill ini, kamu juga bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai kalangan, bersikap lebih sopan, dan menjadi pribadi yang aktif.
Belajar Mengelola Waktu dengan Baik (Manajemen Waktu)
Setiap orang perlu memiliki keterampilan dalam mengatur waktu. Tanpa kemampuan ini, segala aktivitas maupun pekerjaan bisa saja tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Namun jika kamu bisa mengelola waktu dengan baik, maka seberat atau sebanyak apapun pekerjaan yang harus diselesaikan, semuanya akan terasa lebih ringan dan terorganisir.
Karena itu, sebelum batas waktu menekan, sebaiknya mulai mengerjakan tugas secara bertahap agar tidak menumpuk.
Menghadapi pekerjaan dalam keadaan tergesa-gesa hanya akan menghasilkan output yang kurang maksimal, bahkan bisa berujung pada hasil yang kacau.
Maka dari itu, penting untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dengan aktivitas lain agar tidak berbenturan.
Kemampuan ini juga akan membantumu dalam memilah prioritas, dari yang utama hingga yang kurang penting, sehingga setiap kegiatan bisa berlangsung secara terencana dan sistematis.
Mampu Mengendalikan Emosi
Jika kamu ingin mengasah kemampuan soft skill lebih jauh, kamu harus bisa mengontrol emosi. Walau tidak mudah, pengendalian emosi tetap perlu diusahakan sebaik mungkin. Dalam konteks ini, pengendalian diri sangat diperlukan.
Jika kamu cenderung mudah marah, orang-orang di sekitarmu akan merasa tidak nyaman, bahkan bisa merasa takut untuk berinteraksi atau bekerja sama denganmu.
Aktif Terlibat dalam Kegiatan Organisasi
Langkah selanjutnya yang dapat kalian tempuh yaitu dengan bergabung dalam berbagai kegiatan organisasi.
Saat ini, baik di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi, tersedia beragam aktivitas yang bisa menunjang pengembangan kemampuan soft skill kalian.
Kalian bisa memilih satu atau beberapa organisasi yang sesuai dengan bakat, minat, maupun kemampuan yang dimiliki.
Partisipasi tersebut sebaiknya dilakukan dengan penuh kesungguhan, disertai dengan komitmen, ketekunan, loyalitas, serta keikutsertaan dalam menjalankan berbagai kegiatan organisasi.
Dengan cara ini, proses peningkatan soft skill bisa berjalan secara optimal. Sebagai ilustrasi, jika kalian memiliki ketertarikan di bidang bahasa, maka bisa memilih organisasi yang fokus pada aspek kebahasaan.
Dengan begitu, kalian akan memperoleh banyak pelajaran, mulai dari cara berbahasa dan berkomunikasi yang efektif, bekerja sama dalam tim, menghargai ide orang lain, membangun relasi, dan lainnya.
Secara umum, menjadi bagian dari sebuah organisasi saja sudah cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan soft skill.
Namun, bila kalian ingin mengembangkan potensi tersebut lebih jauh, kalian bisa mendaftarkan diri sebagai bagian dari struktur kepengurusan organisasi.
Dengan menjadi pengurus, kalian akan memiliki kesempatan untuk mempelajari cara mengelola berbagai urusan secara menyeluruh.
Rutin Mengikuti Seminar
Apakah kalian termasuk individu yang kurang tertarik menghadiri seminar? Ternyata cukup banyak orang yang enggan mengikuti seminar dan hanya datang demi memperoleh sertifikat keikutsertaan saja.
Padahal, keikutsertaan dalam kegiatan seminar sebenarnya memberikan banyak keuntungan dalam hal pelatihan serta pengembangan soft skill. Dalam sebuah seminar, kalian berkesempatan untuk mempelajari sesuatu secara langsung dari pakarnya.
Selain itu, kalian bisa mengajukan pertanyaan dan langsung mendapatkan jawaban yang relevan, sehingga kemampuan dalam berkomunikasi serta berinteraksi pun akan meningkat.
Tidak hanya itu, seminar juga memberikan akses pada informasi terkini, karena biasanya narasumber akan membahas topik yang sedang hangat dan berkaitan dengan kondisi saat ini.
Selain menambah wawasan, seminar bisa memberikan inspirasi, ide, serta dorongan motivasi untuk meraih kesuksesan sebagaimana yang ditunjukkan oleh para pemateri yang hadir.
Terlibat dalam Kegiatan Relawan
Cara berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk meningkatkan soft skill adalah dengan ikut serta dalam kegiatan kerelawanan. Pengembangan soft skill tidak hanya terbatas pada aktivitas organisasi, tapi juga bisa diasah melalui peran sebagai relawan.
Dalam kegiatan ini, kalian akan terlibat dalam kerja tim yang tentunya menuntut keterampilan komunikasi serta kolaborasi yang baik. Di momen tertentu, kalian pun akan berkesempatan untuk mengasah kemampuan kepemimpinan.
Selain itu, keterampilan mengelola waktu juga akan teruji, karena kalian harus bisa membagi waktu antara kegiatan sukarela, studi, maupun aktivitas lainnya agar semuanya bisa berjalan seimbang dan tidak saling berbenturan.
Melalui kegiatan ini, kemampuan berbicara di depan umum pun akan semakin terasah. Tak kalah penting, menjadi relawan juga memberikan manfaat dalam memperluas jaringan pertemanan.
Kalian akan bertemu banyak orang baru, bukan hanya dari institusi sendiri, melainkan juga dari tempat lain. Peserta kegiatan relawan tidak terbatas pada pelajar atau mahasiswa saja, tetapi juga dari kalangan profesional.
Aktif Berdiskusi dan Membaca Buku
Jika kalian ingin lebih mengembangkan kemampuan soft skill, cobalah lebih sering berdiskusi dengan teman kuliah atau rekan kerja. Hal ini akan sangat membantu dalam melatih cara berpikir kritis.
Selain itu, kebiasaan membaca buku akan memperkaya perbendaharaan kata, memperluas wawasan, serta memperdalam pemahaman kalian terhadap berbagai topik.
Diskusi tidak selalu harus membahas hal-hal yang kompleks. Kalian bisa berdiskusi mengenai hal-hal ringan yang ada di sekitar, seperti membicarakan film atau buku yang pernah dibaca.
Melalui proses bertukar pikiran ini, kalian akan mendapatkan berbagai sudut pandang, ide, dan pendapat. Seiring waktu, kemampuan komunikasi kalian pun akan berkembang secara alami.
Kenali Diri Sendiri
kenalilah dirimu secara menyeluruh terlebih dahulu agar kamu bisa memahami potensi yang dimiliki serta mengenali bakat yang ada dalam dirimu. Dengan begitu, kamu dapat mulai menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan tersebut secara optimal.
Mulai Membangun Mimpimu
mulailah merancang impian masa depan yang ingin diraih, sehingga kamu memiliki dorongan dari dalam diri untuk mewujudkannya melalui peningkatan kemampuan yang kamu miliki saat ini.
Membangun Relasi
awali langkahmu dalam membentuk jaringan pertemanan atau hubungan profesional dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang tepat, hal ini akan membantumu meningkatkan kemampuan berbicara sekaligus memperluas koneksi yang akan mendukung tercapainya impianmu.
Kenali Keadaan Lingkungan
pahamilah kondisi lingkungan di sekitarmu agar kamu dapat mengerti cara kerja orang-orang dan sistem yang ada, pengetahuan ini akan sangat berguna ketika kamu berada di lingkungan baru karena akan memudahkan proses adaptasi secara cepat dan baik.
Cari Informasi
carilah pengetahuan tambahan atau referensi yang relevan dengan kemampuan yang ingin kamu tingkatkan, hal ini akan membantumu memiliki pandangan yang lebih terbuka dan mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk menguasai kemampuan tersebut dan mewujudkan impianmu.
Bergaul
belajarlah dari orang lain dan jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang belum kamu pahami.
Dengan menjalin interaksi dan mengambil pelajaran dari mereka yang memiliki pengalaman serta penguasaan soft skill yang lebih baik, kamu akan memperoleh wawasan yang berguna untuk pengembangan diri.
Contoh Soft Skill beserta Fungsinya
Berikut akan dijelaskan secara ringkas contoh-contoh soft skill beserta fungsi masing-masing dari kemampuan tersebut.
1. Leadership Soft Skill
Kemampuan memimpin merupakan salah satu jenis soft skill yang sangat dibutuhkan oleh siapa pun.
Individu yang memiliki keterampilan ini akan mampu membuat keputusan sulit dengan bijak serta bersikap objektif dalam menghadapi perbedaan pandangan dari orang lain.
Keterampilan kepemimpinan tidak hanya berkaitan dengan mengarahkan orang lain, namun juga mencakup kemampuan dalam mengelola dan memimpin diri sendiri secara efektif.
2. Communication Soft Skill
Keterampilan dalam berkomunikasi menjadi aspek mendasar yang harus dikuasai setiap orang. Akan sulit menjalin hubungan yang baik dan nyaman dengan orang lain apabila seseorang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang memadai.
Walau memiliki banyak ide atau pemikiran brilian, semuanya akan menjadi sia-sia apabila tidak dapat disampaikan secara jelas dan tepat sasaran.
Apabila kamu telah menguasai soft skill komunikasi, maka kamu pun akan lebih peka untuk menentukan kapan waktu yang sesuai untuk berbicara, menyampaikan pendapat, atau berdebat.
Keterampilan ini bisa mulai dikembangkan dengan belajar menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu. Sebab, komunikasi bukan hanya tentang bagaimana kamu berbicara, tetapi juga bagaimana kamu merespons ucapan lawan bicara secara tepat dan relevan.
Namun, sering kali yang terjadi adalah seseorang hanya mendengarkan demi bisa memberikan tanggapan, bukan untuk benar-benar memahami isi percakapan.
Dengan mempelajari teknik mendengarkan secara aktif, kamu juga akan turut melatih kemampuan berbicara yang efektif. Setelah menguasai kedua hal tersebut, kamu akan menjadi komunikator yang mumpuni.
Ada pula metode lain untuk mengasah kemampuan komunikasi, misalnya dengan merekam saat kamu berbicara. Melalui rekaman tersebut, kamu dapat mengidentifikasi kekurangan dan memperbaikinya melalui latihan yang konsisten.
Berikut ini adalah beberapa contoh keterampilan komunikasi yang bisa kamu kembangkan lebih jauh:
- Mendengarkan secara aktif
- Kemampuan dalam bernegosiasi
- Public speaking
- Storytelling
- Komunikasi lisan maupun nonverbal
- Presentasi
- Kemampuan berorganisasi
- Membaca bahasa tubuh lawan bicara
3. Teamwork Soft Skill
Kemampuan bekerja sama dalam tim menjadi soft skill penting yang memberikan kontribusi besar dalam proses kerja.
Di dunia bisnis, kerja tim yang solid merupakan salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan usaha.
Sementara dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun kampus, keterampilan ini sangat berguna dalam menyelesaikan tugas kelompok secara optimal sehingga hasilnya lebih maksimal.
4. Etos Kerja
Etos kerja umumnya dimiliki oleh individu yang menunjukkan dedikasi kuat.
Jika seseorang memiliki etos kerja, maka ia cenderung mampu menjaga konsistensi, disiplin waktu, berfokus pada tugas yang dikerjakan, serta memiliki keterampilan dalam mengelola waktu dengan efisien.
5. Sikap Positif (Good Attitude)
Seluruh kemampuan teknis yang kamu miliki akan sia-sia apabila tidak dibarengi dengan sikap yang positif.
Sikap yang baik dapat menghindarkan kamu dari kesalahpahaman dengan orang lain, mencegah konflik, serta menjauhkan dari hal-hal negatif yang bisa menghambat pekerjaanmu.
6. Kemampuan Berpikir Kritis
Salah satu keahlian utama yang perlu dimiliki saat memasuki dunia kerja adalah kemampuan berpikir kritis.
Keahlian ini dapat ditingkatkan melalui dua cara, yakni dengan memperluas wawasan lewat membaca buku atau informasi dari internet, serta aktif berdiskusi dengan orang lain.
Membaca bisa menambah perbendaharaan kosakata, memperluas pengetahuan, serta memperdalam pemahamanmu terhadap suatu topik tertentu.
Selain itu, diskusi atau debat dapat melatih kemampuan berpikir cepat dan tanggap. Kamu bisa berdiskusi dengan anggota keluarga, teman, atau rekan kerja seputar topik ringan, isu terkini di sekitar kamu, atau bahkan film yang baru kamu tonton.
Berikut ini adalah beberapa kemampuan yang tergolong dalam ranah berpikir kritis yang bisa kamu latih:
- Mengembangkan kreativitas
- Bersikap fleksibel
- Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam
- Menunjukkan minat dalam hal seni
- Terbuka untuk mempelajari hal-hal baru
- Menggunakan pola pikir yang logis
- Mampu menyelesaikan permasalahan
7. Memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis informasi
Keterampilan penting berikutnya yang perlu dimiliki seseorang untuk menghadapi dunia kerja adalah kemampuan dalam mengakses, menelaah, dan menyusun informasi.
Hal ini penting karena kemajuan teknologi saat ini membuat penyebaran informasi—baik yang benar maupun palsu—semakin mudah.
Dengan akses yang sangat terbuka, tidak semua informasi yang beredar bisa dipastikan kebenarannya.
Oleh karena itu, memiliki kemampuan untuk memverifikasi informasi akan membantumu menilai dan menyikapi informasi secara cermat, serta tidak langsung menganggapnya sebagai fakta.
Sering kali, seseorang menerima informasi tanpa menguji validitasnya terlebih dahulu.
Maka dari itu, jika kamu ingin melatih kemampuan ini, kamu bisa mulai dengan menelaah dan menyusun ulang informasi untuk memastikan apakah berita tersebut benar adanya atau tidak.
Keterampilan ini juga mencakup sikap bertanggung jawab dalam tidak ikut menyebarkan kabar atau berita yang belum jelas sumber dan keakuratannya.
8. Memiliki rasa ingin tahu, kreativitas, dan inovatif yang tinggi
Kemampuan lainnya yang wajib dimiliki sebelum masuk dunia kerja adalah semangat ingin tahu yang tinggi, serta daya kreativitas dan inovasi yang kuat. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan merupakan karakteristik penting bagi seorang profesional.
Rasa ingin tahu biasanya menjadi titik awal munculnya ide-ide kreatif dan solusi inovatif. Dengan keingintahuan, kamu akan terdorong untuk mencari jawaban atau pengetahuan baru melalui berbagai metode.
Kemampuan ini sangat berguna saat kamu menghadapi suatu tantangan. Ketika berhadapan dengan masalah, rasa penasaran akan memotivasimu untuk mencari berbagai informasi sebagai bahan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Setelah memahami akar permasalahan, kamu pun akan terdorong berpikir kreatif guna mencari solusi yang paling sesuai.
Kreativitas dan inovasi sangat membantumu dalam menemukan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan persoalan dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul di dunia kerja.
9. Memiliki jiwa kepemimpinan
Kemampuan berikutnya yang juga perlu dimiliki adalah kepemimpinan. Banyak orang merasa enggan atau kurang percaya diri untuk mengambil peran sebagai pemimpin.
Padahal dalam lingkungan kerja, sering kali kita dituntut untuk mampu mengambil peran memimpin dengan percaya diri dan kemampuan mengatur situasi.
Selain itu, setiap orang tentu ingin mengalami peningkatan posisi. Seiring naiknya jabatan, tanggung jawab pun ikut bertambah, termasuk tuntutan untuk menjadi seorang pemimpin.
Untuk mulai melatih jiwa kepemimpinan, kamu bisa membangun rasa percaya diri dan keberanian. Ketika kesempatan untuk memimpin muncul, kamu harus siap menerima tantangan tersebut dan melaksanakannya secara maksimal.
Berikut adalah sejumlah keterampilan yang termasuk dalam kemampuan kepemimpinan:
- Kemampuan menangani konflik
- Pendelegasian tugas
- Pengambilan keputusan
- Manajemen konflik
- Kemampuan mentoring
- Keterampilan supervisi
10. Mampu beradaptasi terhadap lingkungan baru
Kemampuan keenam yang penting dimiliki oleh seseorang saat hendak memasuki dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Ini menjadi penting karena kita tidak akan pernah bisa memprediksi situasi yang mungkin terjadi di masa mendatang. Seringkali, suasana atau sistem kerja di tempat baru berbeda dari yang biasa kita jalani.
Dengan kemampuan adaptasi yang baik, kamu dapat menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan yang sebelumnya asing bagimu.
Meskipun pada awalnya mungkin terasa menantang karena belum terbiasa dan masih harus belajar banyak agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan serta tugas-tugas baru yang dihadapi, dengan kemampuan ini kamu akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan dan situasi sulit, karena kemampuan beradaptasi akan sangat mendukung kamu dalam proses tersebut.
Berikut beberapa keterampilan yang termasuk dalam aspek adaptasi:
- Konsistensi
- Organisasi
- Optimisme
- Fleksibilitas
- Komunikasi
11. Mampu bekerja sama serta berkolaborasi
Kemampuan ketujuh yang juga penting dimiliki saat akan terjun ke dunia kerja adalah kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Dengan menjadi pribadi yang mampu bekerja dalam kelompok atau tim, kamu bisa lebih mudah menyelesaikan suatu permasalahan dan mencari solusi terbaik karena adanya berbagai sudut pandang yang turut terlibat dalam diskusi.
Meski terdengar sederhana, faktanya tidak sedikit individu yang merasa lebih nyaman bekerja sendiri dan kurang mampu bekerja dalam tim. Kendala ini justru dapat menyulitkan diri sendiri maupun anggota tim lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mulai mengembangkan serta melatih kemampuan bekerja sama dengan baik.
12. Memiliki kemampuan public speaking
Kemampuan kedelapan yang perlu kamu kuasai untuk siap terjun ke dunia kerja adalah keterampilan berbicara di depan umum atau public speaking.
Bagi sebagian orang, public speaking bisa menjadi tantangan besar karena rasa gugup dan kurang percaya diri untuk berbicara di hadapan banyak orang.
Akibatnya, mereka memilih untuk menolak kesempatan yang datang karena merasa belum siap.
Namun, apabila kamu ingin berkembang dan menjadi seorang profesional, kamu harus berani menghadapi ketakutan tersebut agar tidak melewatkan peluang berharga yang belum tentu datang dua kali.
Awalnya mungkin akan terasa berat dan menegangkan, tetapi satu-satunya cara untuk menguasai kemampuan ini adalah dengan terus berlatih dan melakukannya secara konsisten.
Seiring waktu, rasa takut itu akan menghilang dan kamu akan semakin terbiasa serta menguasai keterampilan ini.
13. Mampu mengatur waktu atau memiliki kemampuan manajemen waktu
Kemampuan kesembilan yang perlu kamu miliki saat memasuki dunia kerja adalah keterampilan mengatur waktu atau manajemen waktu yang baik. Hal ini penting karena waktu menjadi aspek krusial di dunia kerja.
Saat kamu diberikan tanggung jawab atau tugas dengan tenggat waktu tertentu, kamu harus bisa mengatur cara kerja agar semua tugas selesai tepat waktu sebagai bentuk kemampuan manajemen waktu yang baik.
Jika kamu sering terlambat mengumpulkan tugas atau tidak datang tepat waktu, hal itu akan mencerminkan bahwa kamu kurang disiplin dan terlihat tidak profesional di mata orang lain.
Maka dari itu, penting untuk mengasah keterampilan ini. Kamu bisa mulai dari hal kecil di sekitar, misalnya dengan menentukan batas waktu untuk setiap aktivitas yang kamu lakukan agar terbiasa mengatur waktu dengan baik.
14. Memiliki kemampuan networking
Kemampuan kesepuluh yang penting untuk dimiliki dalam mempersiapkan diri menuju dunia kerja adalah kemampuan menjalin relasi atau networking.
Dengan keterampilan ini, kamu bisa memperluas koneksi yang nantinya dapat mendukung pencapaian tujuan karirmu. Relasi yang luas akan membuka lebih banyak peluang dan kesempatan kerja.
Membangun jejaring profesional bukanlah hal sulit—itu bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, tergantung dari seberapa aktif kamu mengambil bagian dalam berbagai kegiatan.
Kunci utama dalam mengembangkan kemampuan ini adalah keberanian untuk memulai percakapan, serta tidak melewatkan peluang, seperti hadir dalam berbagai acara yang berpotensi memperluas koneksi profesional.
15. Mampu memecahkan masalah atau problem solving
Kemampuan kesebelas yang juga penting untuk dimiliki saat memasuki dunia kerja adalah keterampilan dalam menyelesaikan masalah. Dunia kerja kerap kali menghadapkan kita pada berbagai situasi penuh tantangan.
Seseorang yang memiliki keterampilan problem solving akan mampu mencari solusi yang efektif dan efisien untuk permasalahan yang ada.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan, terutama bagi mereka yang menginginkan karyawan dengan daya pikir kreatif dan kritis. Berikut beberapa keterampilan yang termasuk dalam aspek problem solving:
- Kreativitas
- Meneliti atau research
- Manajemen risiko
- Bekerja sama dalam tim
- Pemikiran kritis
16. Memiliki etika kerja yang baik
Kemampuan kedua belas yang perlu dimiliki ketika memasuki dunia kerja adalah memiliki etika kerja yang baik.
Ini merupakan hal penting agar seseorang bisa menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan mendapatkan kepercayaan dari atasan.
Etika kerja yang baik memungkinkan kamu membangun hubungan profesional yang positif, baik dengan rekan kerja maupun pimpinan.
Banyak orang yang memiliki performa kerja bagus, tetapi kesulitan beradaptasi karena kurangnya etika kerja, yang justru bisa menjadi penghambat perkembangan karier mereka.
Berikut beberapa keterampilan yang menunjukkan adanya etika kerja yang baik:
- Integritas
- Ketekunan
- Manajemen waktu
- Perhatian terhadap detail
- Kemampuan bekerja sama
- Kepercayaan diri
- Sikap kooperatif
- Antusiasme
- Kejujuran
- Kesabaran
17. Memiliki etos kerja yang baik
Kemampuan ketiga belas yang juga wajib dimiliki adalah etos kerja yang tinggi. Etos kerja ini akan membantu seseorang menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan dengan hasil yang berkualitas.
Mereka yang memiliki kemampuan ini cenderung fokus dalam berbagai situasi, terorganisir, dan dapat mengatur waktu dengan efektif.
Selain itu, mereka juga mampu bekerja baik secara mandiri maupun saat diarahkan oleh orang lain. Berikut keterampilan yang mencerminkan etos kerja:
- Dedikasi tinggi
- Tugas yang tersusun rapi
- Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu
- Multitasking
- Perencanaan yang terstruktur
- Manajemen waktu
- Siap bekerja di bawah tekanan
18. Memiliki kecerdasan emosional
Kemampuan keempat belas yang sangat penting di dunia kerja adalah kecerdasan emosional. Saat ini banyak perusahaan yang mencari kandidat bukan hanya cerdas secara teknis, tetapi juga secara emosional.
Dengan kemampuan ini, kamu dapat mengelola emosi dengan baik—baik itu marah, senang, kecewa, atau sedih—sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Sebagai contoh, ketika menerima kritik dari atasan, seseorang dengan kecerdasan emosional tidak akan terbawa emosi negatif, tetapi justru menjadikan kritik itu sebagai bahan introspeksi dan motivasi untuk berkembang.
Komponen Soft Skill
Berikut beberapa komponen soft skill sebagaimana dijelaskan oleh O’Brien yang menjadi dasar dalam pembentukan kemampuan ini.
- Kemampuan berkomunikasi yang terbagi menjadi dua aspek, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi tertulis.
Komunikasi verbal mencakup kecakapan seseorang dalam merangkai kata dan menyampaikan kalimat secara lisan kepada orang lain.
Sementara itu, komunikasi tertulis berkaitan dengan keterampilan dalam menyampaikan ide atau informasi secara tertulis kepada pihak lain.
- Kemampuan dalam hal organisasi, yang mencakup keahlian dalam mengatur serta mengelola waktu agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Kemampuan ini juga melibatkan unsur motivasi yang sangat penting guna memastikan tugas yang diberikan bisa terselesaikan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
- Kemampuan bekerja dalam tim, yang memungkinkan seseorang untuk lebih mudah diterima dalam lingkungan baru karena mampu beradaptasi dan bekerja sama secara efektif.
- Kemampuan untuk memimpin suatu kelompok. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kecakapan dalam memimpin, visi yang jelas, sikap teladan terhadap tanggung jawab, pengendalian emosi yang baik, kecepatan dalam memberikan respons, serta tanggung jawab terhadap berbagai hal yang dihadapi.
- Kemampuan untuk terus berusaha, yang mencakup semangat belajar hal-hal baru serta daya tahan yang memungkinkan seseorang tetap produktif meskipun berada dalam situasi yang penuh tekanan.
- Sikap dan nilai moral juga merupakan dasar penting dalam mengambil keputusan, terutama saat menghadapi potensi konflik di masa mendatang.
Sebagai penutup, memahami pengertian soft skill membantu kita mengembangkan kemampuan interpersonal yang penting untuk sukses di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.