BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tetapkan Target Ambisius untuk Tahun 2025 di Tengah Tantangan Eksternal

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tetapkan Target Ambisius untuk Tahun 2025 di Tengah Tantangan Eksternal
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tetapkan Target Ambisius untuk Tahun 2025 di Tengah Tantangan Eksternal

JAKARTA — Dalam menghadapi dinamika perekonomian nasional dan global, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menetapkan serangkaian target strategis untuk tahun 2025. Setelah mencatat kinerja yang dinilai stagnan pada 2024, BRI kini menyiapkan langkah untuk memperkokoh posisinya di pasar perbankan nasional, dengan fokus khusus pada peningkatan pendapatan dan efisiensi operasional.

Mengacu pada laporan keuangan terbaru yang dirilis pada Rabu, 12 Februari 2025, BRI berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp 60,15 triliun sepanjang tahun 2024. Pendapatan bunga bersih bank berkode saham BBRI ini mengalami peningkatan sebesar 3,4% secara year-on-year (YoY), mencapai Rp 137,4 triliun. Pendapatan non-bunga BRI juga meningkat signifikan sebesar 24,8% menjadi Rp 43,7 triliun. Namun, beban provisi yang melesat hingga Rp 29,6 triliun, meningkat 28,6%, menjadi tantangan yang harus segera diatasi.

Target awal BRI untuk menjaga cost of credit (CoC) di bawah 3% ternyata tidak tercapai, dengan realisasi mencapai 3,23% di tahun 2024. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pihak manajemen. “Kami menyadari tantangan yang ada dan berkomitmen untuk melakukan penyesuaian strategi di tahun mendatang,” ujar salah seorang pejabat BRI yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, ekspansi kredit BRI tercatat di bawah target dengan outstanding kredit mencapai Rp 1.354,6 triliun per Desember 2024, tumbuh 7% secara YoY. Capaian ini lebih rendah dari target awal yang dipatok pada kisaran 10%-12%.

Meski demikian, upaya perbaikan kualitas aset tampak memberikan hasil positif. Kualitas aset tercermin dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL) dari 2,95% di 2023 menjadi 2,78%. Target BRI sendiri untuk NPL berada di bawah 3%, menunjukkan tren perbaikan kualitas kredit. Selain itu, realisasi cost to income ratio (CIR) juga menunjukkan penurunan dari 41,89% di 2023 menjadi 41,59%.

Untuk tahun 2025, BRI menargetkan pertumbuhan ekspansi kredit yang lebih moderat, di kisaran 7%-9%. Target ini sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi pertumbuhan kredit industri yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni di kisaran 9%-11%. Manajemen BRI menyatakan bahwa pendekatan konservatif ini diambil guna mengurangi risiko dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

Di sisi lain, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) ditargetkan berada di kisaran 7,3%-7,7%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 7,74%. Penurunan target NIM ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk menjaga daya saing di tengah ketatnya persaingan industri perbankan.

Mengenai biaya kredit, BRI berharap dapat menurunkan CoC ke level 3%-3,2%, sebuah penurunan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional. “Kami yakin bahwa dengan pengelolaan risiko yang lebih baik, struktur biaya kredit dapat ditekan lebih jauh,” ujar seorang eksekutif BRI yang terlibat dalam rencana strategis perusahaan.

Untuk periode selanjutnya, BRI berkomitmen untuk menjaga rasio NPL tetap di bawah 3% dan mempertahankan CIR di level sekitar 41%-43%. Hal ini menunjukkan tekad BRI untuk terus memperbaiki efisiensi operasional dan manajemen risiko secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, perseroan juga berencana untuk meningkatkan peran unit mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam portofolio kreditnya, mengingat sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Selama tahun 2024, penyaluran kredit BRI kepada UMKM mendominasi total kredit yang disalurkan, sebuah indikasi bahwa sektor ini akan tetap menjadi fokus utama di masa depan.

Secara keseluruhan, target ambisius BRI untuk tahun 2025 mencerminkan keseriusan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan persaingan di industri perbankan. Dengan menetapkan target-target yang lebih realistis dan terukur, BRI menegaskan posisinya sebagai salah satu institusi keuangan terkemuka di Indonesia, siap untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index