JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah memutuskan untuk meniadakan beberapa kegiatan rutin di kota tersebut, salah satunya adalah kegiatan Car Free Day (CFD) yang biasa diselenggarakan di kawasan Jalan Sultan Agung dan Stadion Brantas. Langkah ini diambil sebagai bagian dari pengaturan ulang kegiatan selama bulan penuh berkah, guna memberikan ruang bagi acara yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan.
Transformasi Car Free Day Menjadi Pasar Takjil
Pada Senin 24 FEBRUARI 2025, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Batu, Heli Suyanto, mengumumkan bahwa kegiatan CFD akan dihentikan sementara selama Ramadan. Sebagai gantinya, Pemkot Batu akan menyelenggarakan pasar takjil di lokasi yang sama. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan berbuka puasa, serta memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk memasarkan produk mereka.
"Benar, Pemkot Batu akan menutup kegiatan CFD KWB di kawasan Jalan Sultan Agung dan Stadion Brantas selama bulan Ramadan. Tapi gantinya kami telah merancang untuk mengalihkan kegiatan Car Free Day KWB menjadi pasar takjil," ujar Heli Suyanto dalam wawancara eksklusif dengan Malang Posco Media.
Tujuan dan Manfaat Pasar Takjil
Pasar takjil ini direncanakan untuk menjadi destinasi utama masyarakat Batu dan sekitarnya untuk mencari berbagai macam makanan dan minuman yang umum dikonsumsi saat berbuka puasa. Heli Suyanto menyatakan bahwa kehadiran pasar takjil diharapkan dapat mendukung perekonomian daerah serta memberikan wadah bagi pengusaha lokal untuk berinovasi dan bertemu langsung dengan konsumen mereka.
“Pasar takjil ini kami harapkan bisa menjadi tempat bertemunya masyarakat dan pelaku usaha. Di sini, masyarakat bisa mendapatkan aneka makanan khas Ramadan, sementara pelaku usaha bisa memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan penjualannya”, lanjut Heli.
Dukungan dari Pelaku Usaha dan Komunitas
Keputusan ini juga mendapatkan dukungan dari banyak pelaku usaha dan komunitas di Kota Batu. Salah satu pedagang kaki lima, Sinta Rahmawati, menyambut baik inisiatif ini. “Dengan adanya pasar takjil, kami sebagai pedagang merasa sangat terbantu. Ini adalah kesempatan besar untuk meningkatkan penjualan selama Ramadan, dan lokasi di Jalan Sultan Agung sangat strategis untuk menarik banyak pengunjung,” ungkapnya.
Selain itu, komunitas-komunitas lokal juga berencana untuk turut serta dalam memeriahkan pasar takjil ini dengan berbagai kegiatan, seperti lomba memasak makanan khas Ramadan hingga acara bagi-bagi takjil gratis untuk kaum dhuafa.
Penataan dan Pengawasan Ketat
Untuk memastikan pasar takjil berjalan dengan lancar dan tertib, Pemkot Batu telah menyiapkan berbagai langkah penataan dan pengawasan. Heli Suyanto menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kesehatan untuk memastikan keamanan dan kebersihan selama acara berlangsung.
“Kami akan melakukan pengawasan ketat, baik dari segi kebersihan maupun protokol kesehatan. Ini penting agar masyarakat merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke pasar takjil,” tambah Heli.
Selain itu, penjual di pasar takjil juga diharuskan untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat, seperti menempatkan barang dagangan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan, menjaga jarak antar lapak, serta memastikan kebersihan makanan dan perlengkapan yang digunakan.
Pengaturan Lalu Lintas Selama Ramadan
Dalam usaha untuk mengurangi kemacetan dan menjaga kelancaran lalu lintas di sekitar Jalan Sultan Agung, Dinas Perhubungan Kota Batu akan memberlakukan pengaturan khusus. “Kami telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mendukung kelancaran selama masa pasar takjil ini. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan yang telah ditetapkan demi kenyamanan bersama,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu dalam kesempatan yang berbeda.
Inisiatif Pemkot Batu untuk meniadakan CFD dan menggantinya dengan pasar takjil menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadan. Dengan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, diharapkan pasar takjil ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga Kota Batu. Keberhasilan acara ini juga diharapkan bisa menjadi model bagi daerah lain dalam menyelenggarakan kegiatan serupa selama bulan Ramadan. Ajang pasar takjil ini bukan hanya sekadar tempat untuk berbelanja kebutuhan berbuka, melainkan juga sarana untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat.