JAKARTA - Kota Batu, sebuah kota yang terkenal dengan destinasi wisatanya di Indonesia, memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan infrastruktur transportasinya melalui pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah. Namun, impian tersebut harus tertunda hingga tahun 2026 karena beberapa kendala, termasuk masalah anggaran. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, dalam keterangannya terbaru.
Alfi Nurhidayat mengonfirmasi bahwa pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah itu belum bisa terealisasi pada tahun 2025 sesuai dengan rencana awal. "Belum masuk anggaran tahun ini," ujar Alfi, ketika ditemui pada hari Minggu (2/3/2025). Pernyataan ini merupakan kabar yang cukup mengecewakan bagi banyak pihak yang menantikan peningkatan fasilitas infrastruktur di Kota Batu.
Sejarah rencana pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah ini sebenarnya telah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Kota Batu, yang setiap tahunnya menarik ribuan wisatawan, menghadapi tantangan lalu lintas yang semakin meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat berinisiasi untuk membangun fasilitas penyeberangan modern yang tidak hanya fungsional tetapi juga bisa menjadi ikon baru bagi kota ini.
Namun, meski perencanaannya sudah dimulai sejak lama, proses realisasi proyek ini tidak semulus yang diharapkan. Menurut Alfi, komunikasi dan koordinasi dengan pihak pemerintah kota yang baru perlu dilakukan kembali. "Rencana ini akan dikomunikasikan kembali kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yang baru," lanjut Alfi. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat banyak variabel politik dan administratif yang harus diselesaikan sebelum proyek ini bisa dilanjutkan.
Selain itu, masalah anggaran juga menjadi salah satu penghambat utama. Selama ini, proyek-proyek infrastruktur besar memerlukan dana yang tidak sedikit, dan dengan prioritas kebutuhan lain yang juga mendesak, alokasi anggaran untuk jembatan penyeberangan bawah tanah ini belum bisa dipastikan. Pemerintah Kota Batu tampaknya harus mencari solusi pembiayaan tambahan, baik dari pemerintah pusat, mitra swasta, maupun sumber pendanaan lainnya.
Meski demikian, penundaan ini juga bisa berarti adanya kesempatan untuk lebih mematangkan rencana pembangunan. Dengan waktu yang lebih panjang, pemerintah kota dan Dinas PUPR bisa melakukan kajian yang lebih mendalam dan cermat mengenai dampak lingkungan, desain teknis, serta strategi pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ketika pembangunan mulai dilaksanakan, segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik dan bisa berjalan tanpa hambatan yang berarti.
Dalam konteks kebutuhan infrastruktur transportasi, jembatan penyeberangan bawah tanah ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah lalu lintas di Kota Batu. Kawasan ini dikenal dengan berbagai objek wisata yang tersebar di berbagai penjuru kota, menyebabkan arus kendaraan baik lokal maupun dari luar kota kerap kali menimbulkan kemacetan. Dengan adanya jembatan penyeberangan yang berada di bawah tanah, para pejalan kaki dapat melintasi jalan tanpa mengganggu arus kendaraan, serta meningkatkan keselamatan bagi semua pengguna jalan.
Keuntungan lainnya dari jembatan penyeberangan bawah tanah adalah minimnya gangguan terhadap pemandangan kota. Seringkali, pembangunan infrastruktur transportasi dapat merusak estetika lingkungan sekitar, tetapi dengan pendekatan bawah tanah, Kota Batu bisa tetap mempertahankan keindahannya yang alami dan menawan.
Tentu saja, ke depan, tantangan terbesar bagi pemerintah Kota Batu adalah bagaimana mewujudkan proyek ini di tengah berbagai keterbatasan yang ada. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, tidak hanya pemerintah daerah tetapi juga masyarakat kota Batu dan para pemangku kepentingan lainnya. Partisipasi masyarakat dalam mendukung dan memberikan masukan akan sangat berharga bagi suksesnya proyek ini.
Meskipun harus menunggu hingga tahun 2026, optimisme masih tetap tinggi bahwa jembatan penyeberangan bawah tanah ini akan menjadi kenyataan. Proyek ini menawarkan harapan baru tidak hanya untuk memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga untuk menunjang geliat pariwisata dan perekonomian Kota Batu secara keseluruhan. Kita semua berharap bahwa ketika saatnya tiba, jembatan ini akan menjadi bukti nyata dari kemajuan dan inovasi kota yang dikenal dengan udara sejuk dan keramahannya ini.