JAKARTA - Bulan Ramadhan adalah momen yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Meskipun aktivitas sehari-hari kini dipengaruhi oleh kewajiban berpuasa, banyak di antara mereka yang tetap ingin menjaga kebugaran fisik dengan berolahraga. Namun, berolahraga saat berpuasa memerlukan pendekatan yang berbeda untuk memastikan tubuh tetap bugar tanpa mengganggu ibadah puasa. Berikut ini adalah panduan olahraga selama bulan Ramadhan, dilengkapi dengan tips dari pelatih pribadi dan pelatih nutrisi di Fit Squad DXB, Devinder Bains.
Memilih Waktu Yang Tepat untuk Berolahraga
Menurut Devinder Bains, memilih waktu untuk berolahraga saat berpuasa adalah hal yang paling krusial. "Waktu berolahraga sama pentingnya dengan jenis olahraga apa yang akan dilakukan," ujarnya. Setiap orang memiliki preferensi masing-masing, ada yang lebih suka berolahraga setelah berbuka puasa, ada juga yang sebelum sahur.
Berolahraga setelah berbuka puasa bisa menjadi pilihan yang baik karena tubuh sudah mendapatkan asupan energi dari makanan. Namun, jika Anda termasuk orang yang terbiasa berolahraga dengan perut kosong, melakukannya menjelang waktu berbuka bisa menjadi strategi efektif.
Memilih Jenis Makanan yang Tepat
Makanan yang dikonsumsi sebelum dan sesudah olahraga berperan penting dalam menjaga energi selama berpuasa. Sebelum berolahraga, pilih makanan yang kaya akan karbohidrat sehat seperti sayuran dan produk gandum. "Menambah simpanan energi dengan karbohidrat sehat sangat dianjurkan," kata Bains.
Setelah berolahraga, konsumsi makanan berprotein seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan lentil dapat membantu perbaikan otot. Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Fokus pada Latihan Ketahanan
Ketika berpuasa, tubuh menggunakan simpanan karbohidrat sebagai sumber energi. Jika simpanan ini habis, tubuh mulai menggunakan protein, yang bisa menyebabkan hilangnya massa otot. Oleh karena itu, latihan ketahanan seperti squat, lunges, dan push-up sangat disarankan untuk menjaga massa otot.
"Latihan resistensi bisa membantu mempertahankan otot selama berpuasa," tambah Bains. Bisa juga menambah beban dengan latihan seperti deadlift dan pengencangan otot-otot tubuh lainnya.
Pertahankan Kardio Intensitas Rendah
Kardio intensitas rendah adalah pilihan terbaik selama bulan Ramadhan, karena kardio dengan intensitas tinggi dapat menguras simpanan glikogen dan memaksa tubuh menggunakan protein sebagai bahan bakar energi. Contoh kardio intensitas rendah adalah berjalan-jalan ringan yang bisa dilakukan menjelang waktu berbuka.
Pembentukan Otot Bukan Prioritas
Membangun otot dalam jumlah besar mungkin bukanlah target yang realistis selama bulan Ramadhan, mengingat keterbatasan asupan gizi dan kebutuhan tubuh untuk beristirahat. Oleh karena itu, fokuslah pada pemeliharaan kebugaran dengan latihan resistensi yang teratur. "Pembentukan otot selama berpuasa di bulan Ramadhan bukanlah waktu yang tepat, tetapi mempertahankan kebugaran bisa menjadi fokus utama," saran Bains.
Berolahraga saat berpuasa memang memerlukan perhatian lebih agar tidak mengganggu kesehatan atau ibadah puasa itu sendiri. Penting untuk disesuaikan dengan kebiasaan dan kondisi tubuh masing-masing. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan umat Islam dapat tetap mempertahankan stamina dan kesehatan selama Ramadhan.
Dengan interaksi yang tepat antara jenis olahraga, waktu, dan pola makan, menjaga kebugaran selama Ramadhan bukanlah sesuatu yang mustahil. Tetaplah mendengarkan tubuh Anda dan konsultasikan dengan ahli atau pelatih profesional jika perlu.
Demikian tips dan panduan untuk tetap bugar saat berpuasa di bulan Ramadhan dari pelatih pribadi dan pelatih nutrisi di Fit Squad DXB, Devinder Bains. Jangan lupa untuk selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda agar tetap sehat dan bugar dalam menjalani ibadah puasa.