JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan layanan perbankan digital dengan platform QLola by BRI. Pada akhir tahun 2024, QLola berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dengan volume transaksi yang mencapai Rp8.400 triliun. Angka ini menunjukkan betapa signifikan peran QLola dalam mendukung transaksi perbankan digital, khususnya bagi sektor-sektor industri besar seperti pertanian, pertambangan, barang konsumsi cepat saji (FMCG), telekomunikasi, serta sektor digital yang meliputi e-commerce dan fintech.
QLola by BRI, yang diperkenalkan oleh Bank Rakyat Indonesia sebagai solusi perbankan digital, kini telah mencatatkan lebih dari 190.000 pengguna baru hingga akhir 2024. Ini menunjukkan bahwa platform tersebut semakin diterima oleh berbagai kalangan industri yang melihat potensi besar dalam layanan perbankan digital yang efisien, aman, dan mudah diakses.
Peningkatan Pengguna dan Pencapaian Luar Biasa
Kepercayaan yang semakin tinggi terhadap QLola by BRI ini sejalan dengan kinerja yang ditunjukkan oleh platform tersebut sepanjang tahun 2024. Sebagai platform perbankan digital, QLola by BRI berhasil menjangkau sektor-sektor strategis yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh BRI, pengguna baru yang tercatat di QLola berasal dari berbagai sektor penting, seperti sektor agriculture (pertanian), mining (pertambangan), FMCG, telekomunikasi, serta sektor digital seperti e-commerce dan fintech.
Keberhasilan ini menandakan bahwa digitalisasi perbankan tidak hanya menguntungkan bagi sektor-sektor tradisional, tetapi juga bagi sektor-sektor yang sangat dinamis dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini juga mencerminkan kesuksesan BRI dalam mengadopsi teknologi yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan pasar masa kini.
Mengoptimalkan Pendapatan Non-Bunga
Lebih lanjut, BRI melaporkan bahwa pencapaian besar dalam transaksi digital ini turut berdampak positif pada pendapatan non-bunga perusahaan. Dalam kurun waktu satu tahun, transaksi nasabah yang dilakukan melalui platform QLola Cash menunjukkan pertumbuhan signifikan. Volume cash management, yang menjadi salah satu layanan unggulan QLola, tumbuh sebesar 19,13 persen secara year-on-year (YoY).
Pencapaian tersebut tidak hanya memperlihatkan penerimaan yang meningkat di sektor perbankan digital, tetapi juga mengindikasikan bahwa lebih banyak nasabah korporasi yang beralih ke solusi digital untuk pengelolaan keuangan mereka. Hal ini tentunya sejalan dengan tren global yang menunjukkan pergeseran besar ke sistem perbankan berbasis teknologi, yang lebih efisien dan mengurangi biaya operasional.
Selain itu, fee-based income dari layanan cash management yang ditawarkan oleh QLola by BRI juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 3,80 persen. Hal ini menjadi bukti bahwa platform digital yang dirancang oleh BRI dapat memberikan nilai tambah yang nyata bagi nasabah korporasi, sekaligus memperkuat posisi BRI dalam mendominasi pasar perbankan digital di Indonesia.
QLola by BRI sebagai Solusi Perbankan Masa Depan
Chief Financial Officer (CFO) BRI, Aan Setiadi, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari upaya berkelanjutan BRI dalam melakukan transformasi digital yang komprehensif. "QLola by BRI hadir untuk memberikan solusi perbankan digital yang tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi sektor-sektor yang lebih kecil. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang bisa membantu para nasabah mengelola keuangan mereka secara lebih efisien dan transparan," ujarnya.
Aan Setiadi juga menambahkan bahwa platform QLola telah dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya dengan menawarkan berbagai fitur yang mempermudah transaksi, pengelolaan kas, dan investasi. Dengan tingkat adopsi yang terus meningkat, BRI berharap QLola dapat menjadi solusi utama dalam layanan keuangan digital di Indonesia, membantu lebih banyak perusahaan dalam mengelola cash flow mereka dengan lebih baik dan lebih aman.
Peningkatan Infrastruktur Digital
Untuk terus memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin mengandalkan layanan digital, BRI juga terus memperkuat infrastruktur teknologinya. Platform QLola by BRI didukung oleh sistem yang canggih dan aman, yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan cepat dan tanpa hambatan. BRI juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan melalui QLola memiliki tingkat keamanan yang tinggi, guna melindungi data dan dana nasabah.
Pencapaian Rp8.400 triliun dalam volume transaksi ini bukan hanya menunjukkan keberhasilan BRI dalam menciptakan solusi perbankan digital yang disukai nasabah, tetapi juga menegaskan bahwa QLola by BRI memiliki kapasitas untuk bersaing di tingkat global. Sebagai platform yang mengutamakan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi, QLola by BRI semakin memperlihatkan potensinya sebagai platform perbankan digital yang dapat mengubah cara perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengelola transaksi keuangan mereka.
Masa Depan Perbankan Digital di Indonesia
Dengan angka transaksi yang mencapai Rp8.400 triliun dan lebih dari 190.000 pengguna baru di berbagai sektor, QLola by BRI telah membuktikan keunggulannya sebagai platform perbankan digital yang inovatif. Melalui teknologi yang canggih dan layanan yang terjangkau, QLola telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan ekosistem digital perbankan di Indonesia.
Sebagai bagian dari strategi besar BRI dalam mendigitalkan sektor perbankan, QLola by BRI bukan hanya sekadar platform transaksi, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong utama untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pendapatan non-bunga. Dengan demikian, BRI tidak hanya memberikan solusi keuangan bagi nasabahnya, tetapi juga berperan penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
Seiring dengan terus berkembangnya ekonomi digital dan semakin tingginya kepercayaan terhadap layanan perbankan berbasis teknologi, QLola by BRI diperkirakan akan semakin memperkuat posisi BRI sebagai pemimpin dalam sektor perbankan digital di Indonesia, dan membuka lebih banyak peluang bagi sektor-sektor industri untuk tumbuh dan berkembang.