UMKM

Bank Indonesia Bali Perkuat Inovasi UMKM Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan Daya Saing

Bank Indonesia Bali Perkuat Inovasi UMKM Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan Daya Saing
Bank Indonesia Bali Perkuat Inovasi UMKM Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan Daya Saing

JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali mengambil langkah proaktif untuk memperkuat inovasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi produk ramah lingkungan. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya tren dan minat konsumen terhadap produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Komitmen BI Bali dalam Mendukung UMKM

Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menyatakan bahwa melalui pendampingan yang diberikan, diharapkan kualitas produk UMKM dapat meningkat dan memiliki daya saing yang baik, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Melalui pendampingan ini kami harap kualitas produk UMKM meningkat dan punya daya saing baik level nasional dan internasional,” ungkap Erwin dalam konferensi pers yang diadakan di Denpasar.

Pendampingan dan Pameran Produk Ramah Lingkungan

Penguatan yang dilakukan oleh BI Bali mencakup berbagai bentuk pendampingan, mulai dari memberikan masukan hingga menciptakan peluang bagi produk UMKM untuk menjadi unggulan dalam kegiatan yang diadakan oleh perwakilan bank sentral tersebut, salah satunya adalah pameran Bali Jagadhita. “Dengan begitu, produk UMKM hijau itu lebih dikenal oleh masyarakat, terutama konsumen yang selama ini menginginkan produk ramah lingkungan,” tambah Erwin.

Lima UMKM Ramah Lingkungan yang Mendapat Pendampingan

Dalam program pendampingan ini, terdapat lima pelaku UMKM ramah lingkungan yang telah lolos kurasi dan memenangkan lomba inovasi hijau pada tahun 2024. Kelima UMKM tersebut adalah:

Haluan Bali: Memanfaatkan kembali produk lama berusia lebih dari dua tahun yang layak diproduksi kembali.

Ishana: Melibatkan komunitas wanita penyandang disabilitas dalam proses produksi, memberikan kesempatan kerja dan memberdayakan mereka.

Suka Pandawa: Mengoptimalkan limbah plastik kresek menjadi produk kriya yang bernilai jual.

Neira Pocket: Menggunakan teknik pewarna alam yang ramah lingkungan dalam proses produksinya.

Rotenbi: Menghasilkan produk kriya dari anyaman dengan prinsip nol sampah, sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan dari proses produksinya.

Kolaborasi dengan Kurator Nasional

Dalam pendampingan ini, BI Bali juga melibatkan kurator nasional di bidang fesyen dan kriya, Wignyo Rahadi, yang memberikan masukan pengembangan produk agar memiliki daya jual yang berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran,” kata Wignyo.

Praktik Hijau dalam Setiap Alur Produksi

Wignyo menambahkan bahwa UMKM hijau yang berkelanjutan adalah UMKM yang telah menerapkan praktik hijau pada setiap alur produksi dari awal hingga akhir. “Kemudian tidak terdapat bahan sisa dalam pembuatan produk, serta penggunaan energi alternatif dalam proses produksi,” imbuhnya. Hal ini menunjukkan komitmen UMKM untuk tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi pelaku UMKM, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya produk ramah lingkungan, diharapkan konsumen akan lebih memilih produk-produk yang berkelanjutan. “Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkontribusi besar dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan perekonomian lokal,” tutup Erwin.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi UMKM yang memproduksi produk ramah lingkungan. Melalui pendampingan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan UMKM dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya di pasar. Dengan demikian, produk ramah lingkungan tidak hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index