JAKARTA - Dalam rangka mempercepat penanganan stunting di Indonesia, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof. Zudan Arif Fakrulloh, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, mengemukakan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menangani masalah ini secara efektif. Stunting, yang telah menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia, membutuhkan penanganan sebagai bagian dari program prioritas nasional demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Dalam pernyataannya, Prof. Zudan menegaskan perlunya memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci mengatasi stunting. Beliau menekankan bahwa pendekatan yang terintegrasi dan holistik sangat diperlukan dalam memerangi stunting agar target pembangunan nasional dapat tercapai. "Mencegah stunting harus dimulai sejak dini dengan menggerakkan semua unit kesehatan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) secara bersama-sama. Tanpa kolaborasi yang kuat, tantangan ini akan sulit diatasi," ujar Prof. Zudan.
Kerjasama Multifaktor Dinilai Penting
Berbicara lebih lanjut mengenai strategi penanganan stunting, Prof. Zudan menjelaskan bahwa semua OPD terkait harus mengedepankan kolaborasi. “Kita tidak bisa bekerja dalam silo. Setiap unit dan instansi harus berfungsi dalam kapasitas maksimalnya agar program penanganan stunting dapat berjalan efektif. Keterlibatan semua pihak, mulai dari sektor kesehatan hingga pendidikan dan sosial, sangat vital,” tegasnya.
Penanganan stunting memang membutuhkan upaya kolektif karena bukan hanya masalah kesehatan semata. Prof. Zudan menyoroti pentingnya aspek gizi, edukasi, dan dukungan sosial sebagai faktor penentu keberhasilan. "Tidak cukup hanya memberikan makanan bergizi; kita harus mendidik keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang dan menangani faktor-faktor lain seperti sanitasi," tambahnya.
Memperkuat Basis Data dan Pemantauan
Langkah lain yang diusulkan oleh Prof. Zudan adalah memperkuat basis data untuk melacak dan memantau perkembangan penanganan stunting di tiap daerah. Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan mempermudah strategi penanganan yang lebih tepat sasaran. “Kita perlu memiliki data yang kuat untuk dapat merencanakan kebijakan dengan lebih baik. Data juga penting untuk mengevaluasi efektifitas program yang sudah berjalan,” jelas Prof. Zudan.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Sejalan dengan arahan nasional, Prof. Zudan juga menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung inisiatif ini. "Pemerintah tidak dapat bergerak sendirian. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan edukasi dan penerapan praktik hidup sehat sangat diperlukan. Ini adalah tantangan bersama yang butuh kesadaran kolektif," katanya, menekankan peran krusial dari gerakan berbasis komunitas.
Penguatan ekonomi keluarga juga dinilai penting dalam upaya memerangi stunting. Prof. Zudan menyatakan bahwa dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, akses terhadap makanan bergizi akan menjadi lebih baik. “Selain fokus pada kesehatan, meningkatkan ekonomi keluarga juga menjadi salah satu cara kita untuk mengatasi masalah ini. Karena pada akhirnya keberlanjutan penanganan stunting akan sangat bergantung pada daya beli masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045
Stunting, sebagai salah satu hambatan utama untuk mencapai Indonesia yang lebih sehat dan produktif, mempengaruhi tumbuh kembang anak yang bisa berdampak panjang terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, penanganan stunting menjadi esensial untuk mempersiapkan generasi yang akan melanjutkan pembangunan negara.
Dengan sinergi baik antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh lapisan masyarakat, Prof. Zudan optimis Indonesia dapat mengurangi angka stunting secara signifikan. "Komitmen kita sekarang akan menentukan kualitas generasi yang akan datang. Jadi, mari bergerak bersama mendorong kesehatan dan keberlanjutan Indonesia menuju 2045," ajak Prof. Zudan menutup pernyataan.
Penanganan stunting sebagai bagian dari kebijakan nasional memerlukan tindakan dari berbagai pihak agar dapat dicapai secara komprehensif. Kerjasama lintas sektor serta dukungan dari masyarakat merupakan kunci dalam mencapai target ini. Dengan fokus pada kesehatan yang integral serta penguatan ekonomi dan edukasi, visi Indonesia Emas 2045 diharapkan dapat terwujud. Setiap langkah yang diambil sekarang bertujuan untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki dasar yang kokoh untuk berfungsi sebagai pilar utama bangsa.
Dengan strategi komprehensif dan kolaborasi yang erat, harapan untuk menekan angka stunting di Indonesia semakin dekat menjadi kenyataan.