PASAR MODAL

BEI Jawa Tengah 1 Dorong Edukasi Pasar Modal Bagi ASN Melalui TPAKD

BEI Jawa Tengah 1 Dorong Edukasi Pasar Modal Bagi ASN Melalui TPAKD
BEI Jawa Tengah 1 Dorong Edukasi Pasar Modal Bagi ASN Melalui TPAKD

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan memfasilitasi akses yang lebih luas ke pasar modal, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 1, bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bergerak aktif menyosialisasikan edukasi pasar modal kepada aparatur sipil negara (ASN). Langkah ini diinisiasi melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai wujud komitmen untuk memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya di kalangan ASN, mengenai potensi dan mekanisme pasar modal.

Edukasi ini dilaksanakan sejalan dengan tingginya kesadaran akan pentingnya investasi yang terukur dan terencana, terlebih di tengah berkembangnya ekonomi digital. Seiring dengan momen buka bersama media yang digelar di Semarang, Fanny Rifqi, Kepala Kantor Perwakilan BEI Jateng 1, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. "Kami berharap dengan adanya edukasi ini, ASN dapat mengambil peran aktif dalam berinvestasi secara bijaksana dan edukatif, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," tutur Fanny.

Lebih lanjut, Fanny Rifqi menjelaskan bahwa sinergi antara BEI dan OJK dalam menyediakan pelatihan dan sosialisasi mengenai literasi keuangan menjadi sangat krusial, terutama di tengah semakin kompleksnya produk keuangan yang tersedia. “Dengan edukasi yang tepat dan sistematis, potensi penyimpangan investasi dapat diminimalisasi. ASN yang mendapat akses pendidikan keuangan yang terstruktur, diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam memanfaatkan pasar modal dengan bijak," tambahnya.

Dalam langkah implementasinya, TPAKD Jawa Tengah berperan sebagai jembatan penghubung antara pemerintah daerah dengan para pelaku industri keuangan di daerah. Melalui program ini, diharapkan ASN tidak hanya memahami instrumen investasi secara teori, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dalam menganalisis dan memutuskan investasi di sektor pasar modal. “Edukasi ini bukan sekadar sebagai informasi, tetapi lebih pada penguatan kapasitas diri untuk menghadapi tantangan keuangan dan memanfaatkan peluang investasi yang ada," ujar Fanny.

Melihat antusiasme dan optimisme yang dibawa oleh program ini, pihak BEI Jateng 1 juga telah mempersiapkan serangkaian workshop dan seminar yang dapat diakses oleh seluruh ASN di Jawa Tengah. Dengan menggandeng narasumber yang kompeten dari berbagai sektor, kegiatan ini diharapkan dapat menghadirkan pembicaraan interaktif dan diskusi yang inspiratif.

Salah satu tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Jawa Tengah, yang tercatat masih membutuhkan perhatian ekstra. Edukasi pasar modal dinilai sebagai salah satu upaya strategis untuk mendekatkan masyarakat dengan akses keuangan yang lebih mudah dan aman. “Dengan meningkatnya pemahaman tentang pasar modal, ASN dapat membantu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat yang lebih luas, sehingga tercipta ekosistem keuangan yang sehat dan dinamis,” kata Fanny Rifqi.

Diharapkan, dengan adanya program edukasi ini, ASN di Jawa Tengah tidak hanya menjadi penerima informasi, namun juga mampu mengimplementasikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang telah diperoleh kepada masyarakat sekitar. Hal ini selaras dengan visi besar untuk mewujudkan Jawa Tengah sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Ke depan, kolaborasi antara BEI, OJK, dan pemerintah daerah akan terus diperkuat. BEI Jateng 1 berencana untuk memperluas cakupan edukasi tidak hanya kepada ASN, tetapi juga kepada kelompok masyarakat lain yang memiliki potensi strategis dalam mendorong pertumbuhan investasi pasar modal. “Kami percaya bahwa langkah bersama ini akan membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk memahami dan percaya pada pasar modal sebagai salah satu sumber investasi yang dapat diandalkan,” tutup Fanny.

Dengan upaya yang sistematis dan berkelanjutan ini, besar harapan bahwa kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pasar modal akan mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi individu tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan melalui peningkatan inklusi finansial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index