JAKARTA - Keselamatan perjalanan kereta api menjadi sorotan setelah insiden tragis yang melibatkan tabrakan antara Kereta Api (KA) Kertanegara dan sebuah truk bermuatan pupuk di wilayah Kediri. PT KAI Daop 7 Madiun kembali menekankan pentingnya kepekaan masyarakat agar selalu mendahulukan perjalanan kereta api. Melalui seruan tegas, PT KAI mengingatkan bahwa kereta api tidak dapat berhenti mendadak seperti kendaraan lainnya di jalan raya, dan ketidakpatuhan terhadap peringatan ini dapat membawa konsekuensi yang berbahaya bagi banyak pihak.
Insiden di Kediri dan Dampaknya
Insiden ini terjadi pada Senin, 10 Maret 2025, ketika KA Kertanegara (KA 167) relasi Malang–Purwokerto terlibat dalam tabrakan dengan truk di kilometer (KM) 174+816 antara Stasiun Kras dan Ngadiluwih. Kejadian ini menyebabkan kerusakan serius pada sarana kereta api, memicu gangguan operasional yang cukup signifikan, dan bahkan mengakibatkan korban luka di pihak masinis. "Kami sangat menyesalkan insiden tersebut," ungkap Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, yang menegaskan sikap perusahaan terhadap peristiwa malang ini.
Penjelasan PT KAI tentang Karakteristik Kereta Api
Kereta api, menurut PT KAI, memiliki jalur sendiri yang terpisah dari lalu lintas jalan raya. Salah satu karakteristik yang membedakan kereta api dari jenis transportasi lain adalah kemampuannya untuk bergerak dengan kecepatan tinggi di jalur yang terjadwal. Namun, ini juga berarti kereta api memiliki keterbatasan dalam hal dapat menghentikan lajunya secara mendadak.
Rokhmad menjelaskan bahwa kereta api memiliki inertia yang besar akibat massanya, sehingga memerlukan jarak pengereman yang jauh lebih panjang dibandingkan kendaraan darat lainnya. "Kereta api tidak dapat berhenti mendadak. Oleh karena itu, semua pengguna jalan dan masyarakat sekitar lintasan kereta api harus selalu mematuhi rambu dan sinyal keselamatan yang ada," tambahnya.
Peringatan kepada Pengguna Jalan
PT KAI telah berulang kali mengimbau kepada pengguna jalan raya untuk berhati-hati ketika melintas di perlintasan sebidang. Keselamatan di pintu perlintasan bergantung tidak hanya pada teknologi yang diterapkan oleh PT KAI, tetapi juga kesadaran dan kepatuhan pengemudi terhadap rambu-rambu lalu lintas.
Rokhmad mengingatkan, "Pengguna jalan harus selalu mendahulukan perjalanan kereta api. Mengabaikan rambu-rambu dan peringatan di perlintasan dapat berdampak fatal, tidak hanya untuk pengemudi itu sendiri tetapi juga bagi penumpang kereta api dan operasional kereta."
Upaya PT KAI dalam Meningkatkan Keselamatan
Sebagai salah satu upaya meningkatkan keselamatan, PT KAI secara rutin melakukan sosialisasi dan kampanye keselamatan baik kepada masyarakat umum maupun pada pengemudi kendaraan. Selain itu, PT KAI juga terus memperbarui dan meningkatkan sistem keselamatan termasuk pemasangan sistem peringatan yang lebih canggih di titik-titik perlintasan sebidang yang dianggap rawan kecelakaan.
Di samping peningkatan teknologi, pelatihan dan pembinaan kepada petugas di lapangan juga terus dilakukan agar mereka selalu siap siaga dan responsif dalam mengelola arus lalu lintas di perlintasan kereta api.
Tanggung Jawab Bersama
Keselamatan perjalanan kereta api di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab PT KAI, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Disiplin berlalu lintas, kepatuhan terhadap rambu-rambu, serta kepedulian terhadap petunjuk keselamatan adalah kunci utama untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Menghadapi tantangan ini, PT KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan agar perjalanan kereta api di Indonesia tetap menjadi moda transportasi yang cepat, tepat waktu, dan terpercaya. Namun, masyarakat juga diharapkan lebih peka dan turut serta dalam menjaga keselamatan dengan cara memperhatikan dan menaati aturan yang berlaku.
Dalam konteks pengembangan dan perawatan jalur kereta api di Indonesia, insiden di Kediri menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran bersama dan tindakan preventif lebih lanjut untuk mencegah kecelakaan yang sama terjadi di masa mendatang. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, PT KAI, dan masyarakat, diharapkan angka kecelakaan di perlintasan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan penumpang kereta api dapat terjamin, serta kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi ini dapat terus terjaga.