JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia meminta PT Angkasa Pura Indonesia dan PT Bangun Desa Teknologi untuk bekerja sama dalam mendukung dan menyukseskan layanan Mecca Route di tiga bandara embarkasi utama di Indonesia, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adi Sumarmo Solo. Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam proses keberangkatan jemaah haji reguler pada musim haji 1446H/2025M.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Kemenag, Muhammad Zain, dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Layanan Fast Track (Mecca Route) dan Pembahasan Perjanjian Fasilitas Bandara untuk Keberangkatan Jemaah Haji Reguler 1446H/2025M yang digelar pada 12 April 2025.
Muhammad Zain mengungkapkan bahwa penguatan sinergi antara berbagai pihak sangat penting guna memastikan bahwa pelayanan kepada jemaah haji bisa berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Salah satunya adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan layanan Mecca Route, yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman keberangkatan haji yang lebih cepat, mudah, dan nyaman bagi para jemaah.
Layanan Mecca Route: Meningkatkan Kenyamanan Jemaah Haji
Layanan Mecca Route atau yang dikenal juga dengan Fast Track merupakan sistem yang memungkinkan jemaah haji untuk melewati proses keberangkatan dengan lebih efisien. Melalui layanan ini, jemaah akan mendapatkan prioritas dalam berbagai prosedur seperti pemeriksaan dokumen, pemeriksaan kesehatan, dan pengaturan keberangkatan yang lebih cepat.
"Layanan Mecca Route dirancang untuk mempermudah jemaah haji yang berangkat dari Indonesia. Kami berharap bahwa dengan adanya sinergi antara PT Angkasa Pura dan PT Bangun Desa Teknologi, fasilitas di bandara akan lebih optimal dan jemaah bisa merasakan kenyamanan yang lebih baik saat menjalani prosedur keberangkatan," ungkap Muhammad Zain dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Jakarta.
Ia juga menambahkan bahwa perbaikan layanan ini tidak hanya berkaitan dengan pengaturan jadwal keberangkatan yang lebih teratur, tetapi juga menyangkut pengelolaan fasilitas bandara yang lebih baik, mulai dari ruang tunggu, fasilitas kesehatan, hingga pengaturan alur kepadatan di bandara yang menjadi titik keberangkatan utama bagi calon jemaah haji.
Sinergi PT Angkasa Pura dan PT Bangun Desa Teknologi
Kementerian Agama berharap agar kedua perusahaan besar yang terlibat dalam layanan Mecca Route, yaitu PT Angkasa Pura Indonesia yang mengelola bandara, dan PT Bangun Desa Teknologi yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan fasilitas teknologi, dapat bekerja sama dengan lebih maksimal.
PT Angkasa Pura Indonesia, sebagai pengelola bandara, memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan di bandara, termasuk pengelolaan fasilitas untuk jemaah haji. Mereka diminta untuk memastikan bahwa seluruh fasilitas di tiga bandara embarkasi ini siap digunakan dengan standar tinggi, serta mengoptimalkan alur keberangkatan sehingga jemaah bisa merasakan pengalaman yang lebih baik.
Sementara itu, PT Bangun Desa Teknologi diharapkan bisa memberikan dukungan dalam aspek teknologi, dengan menyediakan sistem-sistem pendukung yang akan mempercepat berbagai prosedur. Misalnya, penerapan sistem tiket digital, pengelolaan data jemaah secara elektronik, serta pemanfaatan teknologi untuk memonitor proses keberangkatan secara real-time.
Keberangkatan Jemaah Haji Reguler 1446H/2025M
Muhammad Zain menegaskan bahwa tahun haji 1446H/2025M akan menjadi tahun yang krusial, mengingat banyaknya jemaah yang akan diberangkatkan. Untuk itu, Kemenag berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap aspek dari layanan keberangkatan haji, baik itu di bandara maupun dalam perjalanan menuju Tanah Suci, berjalan dengan lancar.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kemenag juga mengungkapkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama, seperti pembahasan terkait dengan fasilitas bandara, kesiapan layanan pemeriksaan kesehatan, serta langkah-langkah untuk meminimalisir hambatan yang mungkin terjadi selama proses keberangkatan.
“Dengan adanya sinergi yang baik antara Kemenag, PT Angkasa Pura, dan PT Bangun Desa Teknologi, kami yakin layanan Mecca Route dapat berfungsi dengan optimal. Kami berkomitmen untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi jemaah haji,” jelas Muhammad Zain.
Pentingnya Kolaborasi Antarlembaga
Keberhasilan layanan Mecca Route pada tahun ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta. Kemenag, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah haji, menyadari bahwa untuk memastikan kelancaran perjalanan haji, mereka tidak dapat bekerja sendirian. Oleh karena itu, sinergi dengan PT Angkasa Pura Indonesia dan PT Bangun Desa Teknologi sangat diperlukan.
Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam rapat koordinasi ini adalah bagaimana berbagai lembaga terkait dapat berkoordinasi lebih baik dalam pengelolaan layanan di bandara, sehingga penumpukan jemaah tidak terjadi dan proses keberangkatan dapat berlangsung dengan efisien.
Harapan Keberangkatan Haji yang Lancar dan Tepat Waktu
Dengan adanya berbagai langkah perbaikan dan peningkatan layanan yang dijalankan oleh Kemenag, PT Angkasa Pura, dan PT Bangun Desa Teknologi, diharapkan dapat memastikan keberangkatan haji yang lancar dan tepat waktu. Kemenag optimistis bahwa meskipun tantangan besar menanti, melalui koordinasi yang baik antar pihak, layanan Mecca Route dapat memberikan pengalaman terbaik bagi jemaah haji.
"Dengan adanya sistem dan kerja sama yang solid, kami berharap setiap jemaah dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan yang lebih saat berangkat menuju Tanah Suci," kata Muhammad Zain menutup rapat koordinasi tersebut.
Peningkatan layanan haji, terutama dalam hal sistem Mecca Route, menjadi salah satu fokus utama Kementerian Agama dalam rangka memastikan kenyamanan jemaah haji Indonesia. Kolaborasi antara PT Angkasa Pura Indonesia dan PT Bangun Desa Teknologi diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam hal pengelolaan fasilitas bandara, pemeriksaan kesehatan, serta pemanfaatan teknologi untuk mempermudah alur keberangkatan haji. Dengan persiapan yang matang, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalani proses keberangkatan dengan lebih cepat, aman, dan nyaman pada musim haji 1446H/2025M yang akan datang.