JAKARTA - Proses pengundian (drawing) kompetisi Liga 4 yang berlangsung pada 10 April 2025 menuai kontroversi setelah beredar video yang menunjukkan tindakan mencurigakan dari seorang pria yang mengenakan atribut Timnas Indonesia. Dalam video tersebut, pria tersebut terlihat membuka bola undian di bawah meja sebelum mengangkat kertas undian yang telah terlipat lurus, menimbulkan dugaan manipulasi dalam proses pengundian.
Pernyataan Tegas dari Ketua Umum PSSI
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyatakan keprihatinannya dan menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap jenjang kompetisi nasional. Erick menegaskan, "Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga! Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait."
Pentingnya Transparansi dalam Proses Drawing
PSSI menyoroti bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian penting dari ekosistem sepak bola Indonesia yang sedang dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, tata kelola kompetisi harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar cita-cita menuju sepak bola Indonesia yang profesional dan berprestasi dapat tercapai.
Evaluasi terhadap Panitia Penyelenggara
Selain mendesak undian ulang, PSSI juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap panitia penyelenggara proses drawing Liga 4. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang dan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap sistem kompetisi nasional.
Profil Dessy Arfianto: Ketua Asprov PSSI DIY
Dessy Arfianto, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terpilih dalam Kongres Biasa Asprov PSSI DIY pada Mei 2023. Dalam pemilihan tersebut, Dessy memperoleh 17 suara dari 27 voter, mengalahkan dua kandidat lainnya. Visinya adalah membawa prestasi sepak bola Yogyakarta ke tingkat nasional melalui pengelolaan organisasi yang baik, kompetisi berkelanjutan, pengembangan bakat pemain usia dini, dan pengembangan bisnis.
Pentingnya Pembinaan Usia Dini dalam Sepak Bola
Dessy menekankan bahwa pembinaan pemain di daerah harus dimulai dari akar rumput. Untuk meningkatkan kualitas pemain, diperlukan kompetisi yang dapat menjadi wadah bagi mereka untuk berkembang. Hal ini sejalan dengan upayanya untuk meningkatkan kualitas sepak bola di DIY dan menciptakan pemain-pemain yang dapat berkontribusi di level nasional.
Harapan untuk Perbaikan Tata Kelola Kompetisi
Insiden dalam proses drawing Liga 4 menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola. Semua pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap tahapan kompetisi berjalan sesuai dengan prinsip fair play dan integritas, demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Langkah PSSI dalam Meningkatkan Kualitas Kompetisi
PSSI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi di semua level, termasuk Liga 4. Melalui evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta lingkungan kompetitif yang sehat dan produktif bagi perkembangan sepak bola nasional.
Peran Asprov PSSI dalam Pengembangan Sepak Bola Daerah
Asprov PSSI memiliki peran vital dalam pengembangan sepak bola di tingkat daerah. Dengan kepemimpinan yang visioner seperti yang ditunjukkan oleh Dessy Arfianto di DIY, diharapkan dapat lahir pemain-pemain berbakat yang siap berkompetisi di level nasional dan internasional.
Komitmen PSSI terhadap Fair Play dan Integritas
PSSI menegaskan bahwa komitmen terhadap fair play dan integritas bukan hanya slogan, tetapi harus diwujudkan dalam setiap aspek penyelenggaraan kompetisi. Dengan menjaga prinsip-prinsip tersebut, diharapkan sepak bola Indonesia dapat berkembang menuju arah yang lebih profesional dan berprestasi.
Mendorong Partisipasi Aktif Semua Pihak
Untuk mencapai tujuan tersebut, PSSI mengajak semua pihak, termasuk klub, pemain, ofisial, dan suporter, untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat dan kompetitif. Kerja sama dan komitmen bersama sangat diperlukan untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik. Kontroversi dalam proses drawing Liga 4 menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Dengan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan sepak bola Indonesia dapat berkembang sesuai dengan harapan masyarakat.