JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengeluarkan imbauan kepada seluruh pelanggan untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap barang bawaan mereka selama perjalanan. Imbauan ini disampaikan menyusul tingginya mobilitas masyarakat pada masa Angkutan Lebaran 2025, di mana perusahaan berhasil mengamankan lebih dari seribu barang tertinggal milik pelanggan. Kejadian tersebut menjadi perhatian serius bagi KAI, yang ingin memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama perjalanan kereta api.
Menurut data yang dihimpun oleh PT Kereta Api Indonesia, dalam periode angkutan Lebaran 2025, tercatat sebanyak 1.083 barang tertinggal yang berhasil diamankan petugas KAI. Barang-barang ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari tas, koper, hingga barang elektronik. Meski sebagian besar barang yang tertinggal berhasil dikembalikan kepada pemiliknya, insiden ini menggambarkan pentingnya kewaspadaan bagi para penumpang agar kejadian serupa tidak terulang.
Imbauan KAI: Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Barang Bawaan
Melihat jumlah barang tertinggal yang cukup besar, PT Kereta Api Indonesia merasa perlu untuk mengingatkan para pelanggan agar lebih berhati-hati dan memeriksa barang bawaan mereka sebelum turun dari kereta. Joni Widodo, Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan PT KAI, mengungkapkan bahwa tingginya volume penumpang selama musim Lebaran memang meningkatkan risiko terjadinya kejadian seperti ini.
"Kami sangat mengapresiasi tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kereta api selama periode Lebaran 2025. Namun, kami juga ingin mengingatkan kepada seluruh pelanggan agar lebih teliti dan berhati-hati dalam membawa barang, terutama saat turun dari kereta. Kejadian barang tertinggal ini bukan hanya merugikan penumpang, tetapi juga dapat membebani operasional kami dalam proses pengembalian barang," ujar Joni Widodo dalam keterangannya pada Senin (14/4/2025).
Imbauan ini juga seiring dengan upaya KAI untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengoptimalkan pengamanan barang milik pelanggan. Selain itu, pihak KAI juga mengingatkan agar penumpang lebih cermat memeriksa kembali barang-barang mereka sebelum meninggalkan kereta, terutama jika barang tersebut diletakkan di tempat yang kurang terpantau seperti di rak atau di bawah kursi.
Upaya Pengamanan oleh KAI: 1.083 Barang Tertinggal Diamankan
Selama masa Angkutan Lebaran 2025, PT KAI berhasil mengamankan total 1.083 barang tertinggal dari para pelanggan yang bepergian dengan kereta api. Barang-barang ini ditemukan di sejumlah stasiun yang memiliki lalu lintas penumpang tinggi, seperti Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Yogyakarta. Berdasarkan catatan KAI, mayoritas barang yang tertinggal adalah tas ransel, koper, hingga barang elektronik seperti handphone dan laptop.
Pengamanan terhadap barang-barang tersebut dilakukan oleh petugas Security Kereta Api Indonesia, yang rutin melakukan pemeriksaan pada setiap rangkaian kereta api setelah penumpang turun. Petugas KAI kemudian mencatat identitas barang yang tertinggal dan mencoba menghubungi pemiliknya. Sebagian besar barang yang ditemukan berhasil dikembalikan kepada pemiliknya, meski beberapa barang belum dapat diklaim.
"Barang-barang yang tertinggal selalu kami amankan dengan baik. Jika memungkinkan, kami akan menghubungi pemiliknya dan meminta mereka untuk mengambil barang tersebut di stasiun terdekat. Namun, jika pemilik tidak dapat dihubungi, barang tersebut kami simpan di kantor KAI untuk diserahkan pada waktu yang tepat," kata Joni Widodo.
Meskipun KAI telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan barang-barang tertinggal dapat kembali ke pemiliknya, Joni Widodo juga mengingatkan bahwa proses pengembalian barang tidak selalu mudah, terlebih jika pemilik tidak segera datang mengambil barang atau gagal dihubungi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kewaspadaan dari penumpang dalam menjaga barang bawaan mereka.
Mengatasi Masalah Barang Tertinggal: Langkah Strategis KAI
Untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, PT Kereta Api Indonesia juga berencana untuk memperkenalkan beberapa langkah strategis yang bertujuan untuk mengurangi jumlah barang tertinggal. Langkah-langkah tersebut antara lain memperkenalkan sistem pemindaian barang bawaan di setiap stasiun keberangkatan dan kedatangan, di mana petugas akan lebih teliti memeriksa barang bawaan yang dibawa oleh penumpang.
Selain itu, KAI juga berencana untuk menyediakan informasi lebih lanjut mengenai pengambilan barang tertinggal, baik melalui aplikasi mobile, website, maupun papan informasi di stasiun. KAI berharap langkah-langkah ini dapat meminimalkan risiko kehilangan barang bagi penumpang di masa depan.
"Kami juga sedang dalam proses mengembangkan aplikasi yang dapat membantu penumpang untuk lebih mudah melaporkan atau mengklaim barang tertinggal. Dengan kemajuan teknologi yang ada, kami berharap proses pengembalian barang bisa lebih cepat dan efisien," ujar Joni Widodo.
Meningkatnya Mobilitas Penumpang di Musim Lebaran 2025
Peningkatan jumlah penumpang kereta api pada Angkutan Lebaran 2025 dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah keberhasilan KAI dalam menyediakan layanan yang cepat dan terjangkau. Banyak masyarakat yang memilih kereta api sebagai moda transportasi utama selama musim Lebaran karena faktor kenyamanan dan harga tiket yang relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan transportasi lainnya.
Selama periode angkutan Lebaran, PT KAI mencatatkan peningkatan jumlah penumpang hingga lebih dari 10 juta orang, dengan kereta api jarak jauh menjadi pilihan utama. Selain itu, KAI juga memanfaatkan kereta api baru yang lebih modern untuk melayani penumpang dengan lebih nyaman dan efisien.
Namun, dengan tingginya angka mobilitas ini, tantangan pengamanan barang-barang penumpang semakin meningkat. Dalam beberapa kasus, barang-barang tertinggal tersebut sering kali tidak dapat langsung dikembalikan karena penumpang tidak dapat dihubungi atau tidak segera melapor ke petugas. Ini yang menjadi alasan mengapa KAI terus mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga barang bawaan mereka selama perjalanan.
Kesimpulan: Waspada dan Cermat dalam Menjaga Barang
Imbauan PT Kereta Api Indonesia ini merupakan bentuk perhatian serius terhadap kenyamanan dan keamanan penumpang. Seiring dengan tingginya angka mobilitas selama Angkutan Lebaran 2025, kewaspadaan terhadap barang bawaan menjadi sangat penting agar kejadian barang tertinggal bisa diminimalisir. Joni Widodo mengingatkan seluruh penumpang untuk memeriksa kembali barang mereka sebelum meninggalkan kereta, serta segera melapor jika barang mereka tertinggal di stasiun atau kereta.
"Kami berharap imbauan ini dapat membuat penumpang lebih waspada dan memastikan barang-barang mereka tidak tertinggal selama perjalanan. Kami juga siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan barang yang tertinggal bisa segera dikembalikan," tutup Joni Widodo.
Dengan langkah-langkah preventif yang tengah diambil, PT KAI berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan, serta mengurangi kejadian barang tertinggal yang merugikan kedua belah pihak.