JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak, Satarudin, menekankan pentingnya Pemerintah Kota Pontianak untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pendapatan utama. Hal ini disampaikan Satarudin usai pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Dalam pernyataannya, Satarudin menjelaskan bahwa optimalisasi PAD sangat penting untuk mendukung realisasi berbagai program yang telah direncanakan dalam RKPD dan RPJMD. “Kota Pontianak adalah kota perdagangan dan jasa, sehingga potensi untuk meningkatkan PAD sangat besar. Kami mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada,” ungkap Satarudin.
Salah satu fokus utama dari optimalisasi PAD ini adalah pengembangan infrastruktur, yang menjadi salah satu prioritas dalam program pembangunan kota. Satarudin menyoroti pentingnya proyek-proyek infrastruktur seperti flyover atau jalan layang, serta inner ring road atau jalan lingkar yang mengelilingi bagian dalam kota. “Proyek-proyek ini sangat penting untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Kota Pontianak. Dengan infrastruktur yang baik, diharapkan mobilitas masyarakat dan barang dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Kemacetan di Kota Pontianak telah menjadi masalah yang cukup serius, terutama di jam-jam sibuk. Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang terus meningkat, kebutuhan akan infrastruktur yang memadai menjadi semakin mendesak. “Kami berharap dengan adanya flyover dan inner ring road, kemacetan dapat teratasi dan masyarakat dapat lebih nyaman dalam beraktivitas,” tambah Satarudin.
Dalam Musrenbang RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029, Satarudin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam merencanakan pembangunan. “Partisipasi masyarakat sangat penting dalam proses perencanaan ini. Kami ingin mendengar aspirasi dan kebutuhan masyarakat agar program yang direncanakan benar-benar sesuai dengan harapan mereka,” katanya.
Satarudin juga mengingatkan bahwa peningkatan PAD tidak hanya bergantung pada sektor perdagangan dan jasa, tetapi juga perlu melibatkan sektor-sektor lain seperti pariwisata dan industri. “Kota Pontianak memiliki potensi pariwisata yang besar. Kami perlu mempromosikan potensi ini agar lebih banyak wisatawan yang datang, yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD,” ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan PAD, Satarudin mengusulkan beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh Pemerintah Kota Pontianak. Pertama, melakukan evaluasi terhadap potensi pajak dan retribusi yang ada. “Kami perlu memastikan bahwa semua potensi pajak dan retribusi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ini termasuk pajak hotel, restoran, dan retribusi parkir,” jelasnya.
Kedua, Satarudin mendorong pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Pelayanan yang baik akan mendorong masyarakat untuk patuh membayar pajak dan retribusi. Kami perlu menciptakan iklim yang kondusif agar masyarakat merasa nyaman dan percaya untuk berkontribusi,” tambahnya.
Ketiga, Satarudin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PAD. “Masyarakat perlu tahu bagaimana dana yang mereka bayarkan digunakan. Dengan transparansi, kami berharap masyarakat akan lebih percaya dan berpartisipasi dalam pembangunan,” ungkapnya.
Satarudin juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam meningkatkan PAD. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini. Mari kita bersama-sama membangun Kota Pontianak yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang diusulkan oleh Satarudin, diharapkan Kota Pontianak dapat meningkatkan PAD secara signifikan, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan Kota Pontianak yang lebih maju dan sejahtera.
Sebagai penutup, Satarudin menegaskan, “Kami percaya bahwa dengan optimalisasi PAD, Kota Pontianak dapat mencapai kemajuan yang lebih baik. Mari kita wujudkan bersama visi pembangunan yang telah direncanakan.” Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, diharapkan Kota Pontianak.