INFRASTRUKTUR

Musrenbang Tana Tidung 2026: Wujudkan Visi Pembangunan Kolaboratif di Pendopo Djaparuddin

Musrenbang Tana Tidung 2026: Wujudkan Visi Pembangunan Kolaboratif di Pendopo Djaparuddin
Musrenbang Tana Tidung 2026: Wujudkan Visi Pembangunan Kolaboratif di Pendopo Djaparuddin

JAKARTA - Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026. Acara yang berlangsung di Pendopo Djaparuddin, Tideng Pale, pada Selasa 15 APRIL 2025 ini menjadi momentum penting untuk menentukan arah pembangunan daerah di bawah kepemimpinan baru. Dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tana Tidung, Sabri, S.Pd., Musrenbang kali ini mengusung semangat kolaborasi guna mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Musrenbang 2026 menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha. Forum ini tidak hanya menjadi ajang penyusunan rencana strategis, tetapi juga wadah untuk mengevaluasi capaian pembangunan sebelumnya dan menyelaraskan prioritas demi kesejahteraan masyarakat Tana Tidung. Dengan pendekatan yang terbuka dan partisipatif, acara ini diharapkan mampu menghasilkan program kerja yang tepat sasaran dan berdampak nyata.

Pembukaan Penuh Optimisme oleh Wakil Bupati

Wakil Bupati Sabri, S.Pd., secara resmi membuka Musrenbang dengan penuh antusiasme, menandai awal periode kepemimpinannya bersama Bupati Ibrahim Ali, S.P. Dalam sambutannya, Sabri menyampaikan optimisme bahwa Musrenbang kali ini akan menjadi titik balik bagi Tana Tidung untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal.

“Kami baru memulai perjalanan ini, dan semangat baru yang kami bawa harus tercermin dalam setiap langkah pembangunan. Musrenbang adalah momen untuk mendengar aspirasi masyarakat dan merumuskan solusi bersama,” ujar Sabri, seperti dikutip dari sambutan pembukaan acara.

Sabri juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam proses perencanaan. Ia mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan usulan, sehingga RKPD 2026 benar-benar mencerminkan kebutuhan riil di lapangan. “Pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Kita perlu kolaborasi yang kuat dengan masyarakat, dunia usaha, dan seluruh elemen daerah,” tambahnya.

Visi Kolaborasi dari Bupati Ibrahim Ali

Sambutan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, S.P., yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sabri, menjadi sorotan utama dalam acara ini. Dalam pidatonya, Ibrahim Ali menegaskan bahwa Musrenbang bukan sekadar formalitas, melainkan forum strategis untuk menyatukan visi dan misi pembangunan daerah. Ia juga menyoroti pentingnya mengevaluasi capaian sebelumnya agar program ke depan lebih terarah dan efektif.

“Musrenbang sebagai forum kolaborasi untuk menyatukan visi, menyelaraskan prioritas pembangunan, dan mengevaluasi capaian sebelumnya,” kata Ibrahim Ali dalam sambutan yang dibacakan Sabri.

Bupati menjelaskan bahwa RKPD 2026 akan fokus pada beberapa prioritas utama, termasuk peningkatan akses infrastruktur di wilayah pedalaman, penguatan sektor pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, seperti perikanan, pertanian, dan pariwisata. Ia juga menegaskan bahwa pembangunan harus berorientasi pada pemerataan, sehingga masyarakat di pelosok Tana Tidung dapat merasakan manfaatnya.

“Evaluasi adalah kunci untuk memperbaiki apa yang kurang dan memperkuat yang sudah baik. Kami ingin RKPD 2026 menjadi cerminan aspirasi rakyat,” lanjut Ibrahim Ali dalam sambutannya.

Musrenbang: Proses Partisipatif untuk RKPD 2026

Musrenbang Tana Tidung 2026 dirancang sebagai proses yang partisipatif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan setiap usulan dari masyarakat didengar. Acara ini terdiri dari beberapa sesi, termasuk presentasi capaian pembangunan 2024-2025, diskusi kelompok untuk merumuskan prioritas, dan penyusunan draf awal RKPD 2026. Peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan langsung melalui sesi tanya jawab.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tana Tidung, Ahmad Fauzi, Musrenbang kali ini mengedepankan pendekatan bottom-up. “Kami ingin memastikan bahwa program yang dirancang berasal dari aspirasi masyarakat, bukan sekadar kebijakan top-down. Setiap desa dan kecamatan punya kesempatan untuk menyuarakan kebutuhannya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara.

Fauzi menambahkan bahwa Bappeda telah melakukan pra-Musrenbang di tingkat kecamatan sejak awal 2025 untuk mengumpulkan usulan awal. Hasilnya, beberapa isu utama yang muncul meliputi kebutuhan perbaikan jalan antar-desa, peningkatan fasilitas kesehatan, dan pengembangan pelatihan keterampilan untuk mendukung UMKM lokal.

Fokus Pembangunan Tana Tidung 2026

Berdasarkan diskusi awal dalam Musrenbang, RKPD 2026 akan menggarisbawahi empat pilar pembangunan utama:

Infrastruktur dan Konektivitas
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki jalan dan jembatan, terutama di wilayah terpencil, untuk memudahkan akses transportasi dan distribusi barang. Program ini diharapkan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.

Pendidikan dan Kesehatan
Peningkatan kualitas pendidikan melalui pembangunan sekolah dan pelatihan guru menjadi prioritas. Di sektor kesehatan, pemerintah berencana menambah puskesmas pembantu dan tenaga medis di desa-desa terpencil.

Ekonomi dan UMKM
Pengembangan UMKM akan difokuskan pada pelatihan keterampilan, akses modal, dan pemasaran produk lokal, seperti ikan olahan dan kerajinan tangan. Potensi pariwisata, seperti wisata bahari, juga akan digarap lebih serius.

Tata Kelola dan Partisipasi Masyarakat
Pemerintah akan memperkuat sistem pelayanan publik yang transparan dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

“Musrenbang ini adalah langkah awal untuk mewujudkan Tana Tidung yang lebih maju. Kami butuh dukungan semua pihak agar rencana ini tidak hanya berhenti di kertas,” kata Camat Tideng Pale, Siti Rahma, yang turut hadir dalam acara.

Dampak Nyata bagi Masyarakat

Musrenbang bukanlah hal baru bagi Tana Tidung, tetapi semangat kepemimpinan baru yang dibawa Ibrahim Ali dan Sabri memberikan angin segar. Masyarakat menyambut baik keterbukaan pemerintah dalam mendengar aspirasi. Salah seorang warga, Herman, seorang petani dari Desa Sesayap, mengaku berharap banyak pada perbaikan infrastruktur. “Jalan ke desa kami sering rusak saat musim hujan. Kalau ini diperbaiki, hasil panen kami bisa lebih mudah dijual ke kota,” ujarnya.

Di sektor pendidikan, Aisyah, seorang guru SD di Tana Tidung, menyampaikan kebutuhan akan pelatihan teknologi untuk mendukung pembelajaran digital. “Anak-anak sekarang harus paham teknologi. Kami harap Musrenbang bisa alokasikan anggaran untuk ini,” katanya.

Data dari Bappeda Tana Tidung menunjukkan bahwa realisasi pembangunan pada 2024 mencapai 85%, dengan capaian signifikan di sektor infrastruktur dan kesehatan. Namun, tantangan seperti keterbatasan anggaran dan kondisi geografis yang sulit masih menjadi hambatan. Musrenbang 2026 diharapkan dapat merumuskan solusi kreatif untuk mengatasi kendala ini.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski penuh antusiasme, Musrenbang Tana Tidung juga menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan anggaran daerah, yang sebagian besar bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), menjadi isu utama. Selain itu, koordinasi antar-sektor dan keterlibatan masyarakat di wilayah terpencil masih perlu diperkuat.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah berencana meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta dan memanfaatkan potensi investasi di sektor pariwisata dan perikanan. “Kami ingin menjadikan Tana Tidung sebagai destinasi investasi yang menarik, tanpa mengesampingkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ungkap Sabri.

Ke depan, hasil Musrenbang ini akan disempurnakan melalui rapat koordinasi dengan DPRD dan pemerintah provinsi untuk memastikan keselarasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Proses ini diharapkan selesai sebelum akhir 2025, sehingga RKPD 2026 dapat diimplementasikan tepat waktu.

Kolaborasi untuk Masa Depan Tana Tidung

Musrenbang Tana Tidung 2026 di Pendopo Djaparuddin telah menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat dalam merancang masa depan. Dengan semangat baru yang dibawa Bupati Ibrahim Ali dan Wakil Bupati Sabri, forum ini menjadi langkah awal menuju pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dari infrastruktur hingga pemberdayaan UMKM, RKPD 2026 diharapkan membawa perubahan nyata bagi warga Tana Tidung.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program pembangunan Tana Tidung, kunjungi situs resmi pemerintah daerah atau hubungi kantor Bappeda setempat. Mari bersama wujudkan Tana Tidung yang lebih sejahtera dan maju!

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index