JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) sebagai bagian dari strategi penguatan struktur modal dan peningkatan nilai bagi pemegang saham. Langkah ini sejalan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.04/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
Alokasi Dana dan Sumber Pembiayaan
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada 10 Mei 2025, GOTO mengalokasikan dana sebesar Rp3,2 triliun atau setara dengan USD 200 juta untuk pelaksanaan buyback saham. Dana tersebut sepenuhnya bersumber dari kas internal perusahaan dan tidak melibatkan dana hasil penawaran umum maupun pinjaman. "Besarnya dana yang disisihkan oleh Perseroan dalam rangka pembelian kembali saham sebagaimana dimaksud di atas adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp3,2 triliun atau setara US$200 juta," ujar Corporate Secretary GOTO, Koesoemohadiani. "Sumber dana yang digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham Perseroan di atas bukan merupakan dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apa pun," tambahnya.
Jangka Waktu dan Mekanisme Pelaksanaan
Rencana buyback saham ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Juni 2024. Pelaksanaan buyback akan dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan, dimulai sejak 12 Juni 2024 hingga 11 Juni 2025. "Pembelian kembali saham akan dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPS yang menyetujui pembelian kembali saham," jelas Koesoemohadiani.
Perusahaan menargetkan pembelian kembali saham tidak melebihi 10% dari jumlah saham yang beredar, termasuk saham treasuri. Hingga 7 Maret 2025, jumlah saham treasuri GOTO tercatat sebanyak 23,18 miliar saham, meningkat dari 21,17 miliar saham pada bulan sebelumnya. "Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% saham termasuk saham treasuri Perseroan saat ini," tambahnya.
Tujuan Strategis Buyback Saham
Manajemen GOTO menjelaskan bahwa tujuan utama dari buyback saham ini adalah untuk memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal dan memaksimalkan imbal hasil bagi pemegang saham. "Pertimbangan utama Perseroan dalam melakukan Pembelian Kembali Saham adalah agar Perseroan dapat memiliki fleksibilitas dan opsi yang lebih baik dalam mengelola modal dan memaksimalkan imbal hasil (return) kepada pemegang saham," ungkap Koesoemohadiani.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa depan. "Dengan langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pasar terhadap prospek perusahaan," tambahnya.
Kinerja Keuangan dan Prospek Perusahaan
Hingga kuartal pertama 2024, GOTO mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp20,31 triliun, dengan tambahan deposito berjangka Rp2,71 triliun, sehingga total kas perusahaan mencapai Rp23,02 triliun. "Kas perusahaan saat ini cukup kuat untuk merealisasikan sejumlah tujuan bisnis, termasuk strategi buyback saham ini," ujar Koesoemohadiani.
Di sisi lain, GOTO juga melaporkan bahwa perusahaan telah mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat tahun 2023, membaik delapan kuartal berturut-turut. "Pencapaian ini memperkuat posisi perseroan pada jalan yang tepat untuk mencapai target impas balik (breakeven) di masa mendatang," jelas Koesoemohadiani.
Dampak terhadap Pemegang Saham dan Pasar
Dengan dilaksanakannya buyback saham ini, jumlah saham yang beredar di pasar akan berkurang, yang dapat berdampak pada peningkatan nilai per saham. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi pemegang saham yang tetap mempertahankan investasinya di perusahaan.
Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen GOTO dalam meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham. "Langkah ini menunjukkan komitmen GOTO dalam meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham," tambah Koesoemohadiani.
Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) sebesar Rp3,2 triliun merupakan strategi yang tepat untuk memperkuat struktur modal dan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Dengan sumber dana yang berasal dari kas internal dan tanpa melibatkan pinjaman, perusahaan menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan keuangan dan memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham. Pelaksanaan buyback saham ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek GOTO di masa depan