Kesehatan

Speling Jateng Permudah Akses Kesehatan Gratis Warga Pesisir

Speling Jateng Permudah Akses Kesehatan Gratis Warga Pesisir
Speling Jateng Permudah Akses Kesehatan Gratis Warga Pesisir

JAKARTA - Bagi warga pesisir di Kabupaten Demak, akses terhadap layanan kesehatan kini tidak lagi menjadi persoalan besar. Melalui program Speling (Spesialis Keliling) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, layanan kesehatan berkualitas kini bisa dinikmati secara gratis, dekat, dan cepat, tanpa harus pergi jauh ke rumah sakit besar. 

Inisiatif ini menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan pedesaan dengan akses layanan kesehatan yang terbatas.

Pagi itu, Selasa (30 September 2025), suasana SDN Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terasa berbeda dari biasanya. Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan warga sudah memadati lokasi. Mereka bukan datang untuk mengurus administrasi desa, melainkan untuk memanfaatkan kesempatan langka: pemeriksaan kesehatan gratis dari program Speling.

Mulai dari pemeriksaan penyakit dalam, layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak, hingga pembagian obat sesuai resep dokter, semua disediakan secara cuma-cuma dalam satu lokasi pelayanan terpadu.

Dukungan Penuh Pemerintah Provinsi

Kegiatan ini juga mendapat perhatian serius dari jajaran pemerintah provinsi. Kehadiran Gubernur Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin, serta Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin menjadi bukti nyata dukungan penuh terhadap peningkatan layanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir. Langkah tersebut sekaligus memperlihatkan komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa seluruh warga, tanpa terkecuali, mendapatkan hak yang sama dalam mengakses layanan kesehatan.

Antusiasme Warga dan Manfaat Langsung

Bagi warga, program Speling menjadi solusi nyata atas keterbatasan akses layanan kesehatan. Sohib, warga Desa Banjarsari yang telah lama mengalami sesak napas, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelayanan gratis ini.

“Sangat membantu karena saya bisa periksa gratis dan dekat lewat Speling ini,” ujarnya.

Biasanya, Sohib harus pergi ke puskesmas atau dokter umum untuk memeriksakan kondisi tubuhnya. Namun kali ini, ia mendapatkan penanganan langsung dari dokter spesialis, sebuah kemewahan yang sebelumnya jarang ia rasakan.

“Pelayanannya bagus dan ditangani langsung oleh dokter spesialis. Semoga bisa sembuh,” tambahnya.

Cerita serupa datang dari Anis Saadah, warga lain yang menderita diabetes. Selama ini, ia harus rutin memeriksakan diri setiap bulan ke dokter langganan dengan biaya lebih dari Rp50 ribu sekali periksa. Kehadiran Speling menjadi angin segar baginya.

“Hari ini saya periksa gratis di sini. Ya membantu karena gratis, biasanya kan saya harus bayar,” ungkapnya.

Menurut Anis, program ini memberikan kemudahan besar bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan tanpa terkendala biaya.

“Ini sangat membantu karena gratis. Semoga ini jalan terus,” imbuhnya.

Jumlah Peserta Melebihi Target

Antusiasme warga terhadap program ini terlihat dari jumlah peserta yang melebihi target. Kepala Puskesmas Sayung 1, Retno W, menyebutkan bahwa sasaran awal program adalah 100 orang, namun kenyataannya terdapat 120 warga yang hadir memanfaatkan layanan tersebut.

“Sasaran ada 100 orang, tapi yang hadir ada 120 orang. Terdiri dari pelayanan spesialis obsgyn 13 orang, pelayanan spesialis dalam 72 orang, pelayanan spesialis anak 25 orang, dan pelayanan spesialis jiwa 10 orang,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, Speling melibatkan berbagai pihak, antara lain Tim RSUD Dr Adhyatma MPH Tugurejo Semarang, Tim Lanjutan Dinkesda Demak, Tim RSI Sultan Agung Semarang, serta Tim Puskesmas Sayung 1. Selain layanan pemeriksaan kesehatan, masyarakat juga mendapatkan manfaat lain berupa khitan gratis bagi anak-anak.

“Dan tadi ada juga pelayanan khitan gratis bagi anak-anak,” ungkap Retno.

Sinergi Program Daerah dan Nasional

Program Speling sendiri merupakan bagian dari strategi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung program cek kesehatan gratis (CKG) yang dijalankan pemerintah pusat. Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Speling hadir sebagai wujud sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan hingga ke pelosok desa.

“Program Speling dilaksanakan untuk mendukung program cek kesehatan gratis dari pemerintah pusat,” tutur Gubernur.

Sejak diluncurkan, capaian Speling terbilang signifikan. Hingga 12 September 2025, program ini telah menjangkau 436 desa dengan total 52.463 warga penerima manfaat. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaannya, Speling juga terintegrasi dengan program CKG yang sudah melayani lebih dari 7,5 juta warga Jawa Tengah.

Meningkatkan Literasi dan Kesadaran Kesehatan

Lebih dari sekadar pelayanan medis, program Speling juga berperan penting dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Banyak warga yang sebelumnya enggan memeriksakan diri karena alasan jarak dan biaya, kini menjadi lebih sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit. Dengan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan tanpa biaya, masyarakat terdorong untuk lebih peduli terhadap kondisi tubuh mereka.

Selain itu, pendekatan jemput bola seperti Speling menjadi strategi efektif untuk menjangkau kelompok masyarakat rentan yang selama ini belum terlayani secara optimal. Dengan hadirnya dokter spesialis langsung di tengah masyarakat, pemeriksaan menjadi lebih tepat sasaran, diagnosis lebih akurat, dan penanganan lebih cepat dilakukan.

Penutup: Wujud Kehadiran Negara di Tengah Masyarakat

Program Speling menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan layanan kesehatan di daerah pesisir dan pedesaan. Dengan menghadirkan layanan kesehatan langsung ke tengah masyarakat, hambatan jarak dan biaya dapat diatasi, serta kesenjangan akses layanan kesehatan dapat dikurangi.

Bagi warga seperti Sohib dan Anis, Speling bukan sekadar program, tetapi bukti nyata bahwa negara hadir untuk mereka — memberikan harapan hidup yang lebih sehat, lebih layak, dan lebih dekat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index