Penumpang Pesawat

Penumpang Pesawat Internasional Meningkat Usai 40 Bandara Baru

Penumpang Pesawat Internasional Meningkat Usai 40 Bandara Baru
Penumpang Pesawat Internasional Meningkat Usai 40 Bandara Baru

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan 40 bandara internasional baru di Indonesia, langkah strategis yang ikut mendorong kenaikan jumlah penumpang penerbangan internasional pada Agustus 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meskipun sebagian besar moda transportasi mengalami penurunan secara bulanan, angkutan udara internasional justru mencatat pertumbuhan signifikan.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menyampaikan bahwa jumlah penumpang penerbangan domestik pada Agustus 2025 mencapai 5,10 juta orang, turun 6,66% dibanding Juli 2025 dan menurun 8,45% dibanding Agustus 2024. Sebaliknya, angakutan udara internasional meningkat menjadi 1,92 juta penumpang, naik 5,19% month-to-month dan bertumbuh 7,22% year-on-year.

“Peningkatan jumlah penumpang pada moda angkutan udara internasional salah satunya disebabkan oleh penambahan rute penerbangan internasional,” ujar Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1 Oktober 2025).

40 Bandara Internasional Baru Dorong Mobilitas Global

Langkah Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menetapkan 36 bandara umum sebagai bandara internasional, ditambah 3 bandara khusus dan 1 bandara yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebagai bandara internasional. Penetapan ini diharapkan memperluas konektivitas global Indonesia, membuka peluang rute penerbangan baru, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai hub transportasi regional.

Di antara lima bandara utama, penurunan penumpang domestik terlihat di Bandara Soekarno-Hatta, dengan jumlah 1,4 juta orang, turun dibanding Juli 2025. Namun, Soekarno-Hatta tetap menjadi bandara utama untuk penerbangan internasional dengan 814 ribu penumpang, menegaskan peran sentralnya dalam konektivitas global.

Tren Moda Transportasi Lain

Tidak semua moda transportasi mencatat pertumbuhan. Angkutan laut domestik melayani 2,50 juta penumpang pada Agustus 2025, turun 15,52% dibanding bulan sebelumnya, meski naik 13,06% year-on-year. Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor musiman dan pergeseran preferensi masyarakat ke penerbangan, khususnya untuk rute jarak jauh.

Sementara itu, angakutan kereta api melayani 45,58 juta penumpang, turun 9,02% month-to-month, tetapi tetap naik 5,38% secara tahunan. Juli 2025 mencatat jumlah penumpang kereta api sebanyak 50,11 juta orang, sehingga penurunan Agustus menunjukkan fluktuasi musiman.

Untuk angakutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP), tercatat 4,09 juta penumpang, turun 7,72% month-to-month, namun tumbuh 7,59% dibanding Agustus 2024. Tren ini menunjukkan bahwa meskipun transportasi air tetap menjadi opsi penting, penggunaannya bersifat lebih stabil dan terikat pada rute regional tertentu.

Dampak Penetapan Bandara Internasional Baru

Menurut pengamat transportasi, penetapan 40 bandara internasional baru memiliki beberapa dampak strategis:

Meningkatkan jumlah penumpang internasional, karena rute baru membuka akses bagi wisatawan mancanegara.

Memperkuat konektivitas antarwilayah Indonesia, terutama pulau-pulau yang sebelumnya hanya melayani penerbangan domestik.

Mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi, seiring peningkatan arus wisatawan dan perdagangan internasional.

Habibullah menekankan bahwa pertumbuhan penumpang internasional di tengah penurunan moda transportasi lain menunjukkan perubahan preferensi masyarakat dan wisatawan, di mana efisiensi waktu dan konektivitas global menjadi faktor utama.

Penurunan Penumpang Domestik: Faktor Musiman dan Kompetisi

Penurunan jumlah penumpang domestik di hampir seluruh moda transportasi, menurut BPS, dipengaruhi oleh beberapa faktor:

Musim libur yang memengaruhi pergerakan masyarakat antar kota.

Harga tiket dan bahan bakar yang berfluktuasi.

Persaingan moda transportasi; sebagian masyarakat memilih penerbangan internasional atau moda lain untuk efisiensi waktu.

Meski demikian, tren tahunan menunjukkan pertumbuhan positif, mengindikasikan bahwa sektor transportasi domestik masih stabil dalam jangka panjang, terutama menjelang akhir tahun dan musim liburan.

Prospek Konektivitas Udara Internasional

Dengan penambahan bandara internasional, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah rute penerbangan internasional dan mendorong operator maskapai untuk memanfaatkan infrastruktur baru. Langkah ini diharapkan mendorong ekspansi pariwisata dan perdagangan, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai hub regional di Asia Tenggara.

Habibullah menambahkan, pemerintah akan terus memantau pergerakan penumpang domestik dan internasional, guna menyesuaikan strategi transportasi, memastikan kapasitas sesuai permintaan, dan menjaga kelancaran perjalanan.

Secara keseluruhan, Agustus 2025 menunjukkan dinamika transportasi Indonesia, di mana pertumbuhan penumpang internasional berbanding terbalik dengan penurunan moda domestik lain. Dengan adanya 40 bandara internasional baru, optimisme meningkat bahwa jumlah penumpang internasional akan terus bertambah, membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di tahun-tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index