Indika Energy

Indika Energy Fokus Diversifikasi Bisnis Non-Batubara 2025

Indika Energy Fokus Diversifikasi Bisnis Non-Batubara 2025
Indika Energy Fokus Diversifikasi Bisnis Non-Batubara 2025

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin menegaskan langkah strategisnya dalam mengurangi ketergantungan terhadap sektor batubara. Hal ini tercermin dari realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah mencapai US$ 51,8 juta atau setara dengan Rp 869,14 miliar (kurs asumsi US$ 1 = Rp 16.610) sepanjang semester I-2025.

Menurut Ricky Fernando, Head of Corporate Communications Indika Energy, hampir seluruh serapan belanja modal tersebut diarahkan untuk mengembangkan lini usaha di luar batubara.

“Di mana 95% digunakan untuk mengembangkan bisnis non-batubara terutama untuk proyek Awak Mas, kendaraan listrik dan bisnis hijau lainnya,” ujar Ricky.

Fokus Investasi pada Awak Mas

Salah satu proyek utama yang menyedot belanja modal Indika adalah tambang emas Awak Mas, yang dikelola oleh anak usaha perseroan, PT Masmindo Dwi Area (MDA), di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Dari total alokasi capex tahun ini sebesar US$ 246,1 juta, porsi terbesar memang ditujukan untuk proyek Awak Mas dengan nilai sekitar US$ 158 juta. Hingga semester I-2025, realisasi penyerapan dana untuk proyek emas ini telah mencapai US$ 36 juta.

Ricky menegaskan bahwa perusahaan terus melakukan persiapan agar Awak Mas dapat beroperasi sesuai target.

“Operasi komersial Awak Mas ditargetkan pada semester II-2026. Ketika sudah beroperasi penuh, kami menargetkan kapasitas produksi sekitar 100.000–120.000 ounces per tahun,” jelasnya.

Dengan potensi produksi sebesar itu, Awak Mas diharapkan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang signifikan bagi Indika Energy di luar bisnis batubara.

Bisnis Hijau Jadi Pilar Diversifikasi

Selain tambang emas, Indika Energy juga gencar mengembangkan bisnis hijau dan kendaraan listrik. Perusahaan memandang bahwa tren global menuju energi terbarukan dan keberlanjutan membuka peluang besar untuk mendiversifikasi portofolio.

“Kami melihat Awak Mas memiliki potensi yang signifikan untuk mendiversifikasi portofolio Indika Energy dan menambah penerimaan Perusahaan dari sektor non-batubara,” tegas Ricky.

Komitmen ini sejalan dengan strategi jangka panjang Indika Energy yang sudah beberapa tahun terakhir mengurangi eksposur terhadap batubara. Diversifikasi menjadi penting mengingat harga batubara yang fluktuatif dan adanya tekanan transisi energi global.

Capex 2025: Prioritas di Luar Batubara

Secara total, capex Indika Energy pada tahun 2025 dialokasikan sebesar US$ 246,1 juta. Dari jumlah itu, mayoritas memang diarahkan ke sektor-sektor non-batubara, dengan prioritas utama pada Awak Mas. Sementara itu, investasi di kendaraan listrik dan lini usaha hijau lainnya terus ditingkatkan meski porsinya belum sebesar Awak Mas.

Pengelolaan belanja modal ini memperlihatkan arah baru perusahaan dalam menyeimbangkan bisnis yang sebelumnya sangat didominasi batubara. Dengan strategi tersebut, Indika Energy berupaya membangun sumber pendapatan berkelanjutan yang lebih tahan terhadap dinamika pasar global.

Persiapan Semester II-2025

Memasuki paruh kedua tahun 2025, manajemen Indika Energy masih berfokus pada tahap persiapan operasional Awak Mas. Ricky menuturkan bahwa perusahaan memastikan segala aspek teknis dan manajerial dijalankan secara efisien dan berkelanjutan agar proyek emas ini dapat berjalan sesuai target.

“Memasuki semester II-2025, pihaknya masih fokus pada persiapan operasional Awak Mas agar dapat berjalan secara efisien, berkelanjutan, dan sesuai target,” jelas Ricky.

Dengan tahapan persiapan yang matang, diharapkan proyek Awak Mas dapat memberikan kontribusi nyata mulai 2026 mendatang.

Diversifikasi sebagai Jawaban Tantangan

Bagi Indika Energy, diversifikasi usaha bukan hanya soal menambah lini bisnis baru, tetapi juga sebagai jawaban atas tantangan industri energi global. Sektor batubara yang selama ini menjadi tulang punggung perusahaan menghadapi ketidakpastian, baik karena regulasi transisi energi maupun tren permintaan yang berubah.

Proyek Awak Mas dan investasi di sektor hijau mencerminkan visi Indika untuk tetap relevan di tengah pergeseran kebutuhan energi dunia. Dengan strategi ini, perusahaan diharapkan mampu memperkuat ketahanan bisnis sekaligus membuka ruang pertumbuhan baru.

Harapan ke Depan

Ketika Awak Mas mulai beroperasi penuh pada 2026, Indika Energy menargetkan produksi emas hingga 120.000 ounces per tahun. Kontribusi ini akan memperluas basis pendapatan perusahaan dan mengurangi ketergantungan terhadap batubara.

Selain itu, investasi pada kendaraan listrik dan bisnis hijau berpotensi menjadi pilar baru pertumbuhan jangka panjang. Meski saat ini masih dalam tahap pengembangan, tren global menuju dekarbonisasi akan mendorong prospek sektor ini semakin cerah.

Realisasi capex sebesar US$ 51,8 juta pada semester I-2025 menjadi cerminan keseriusan Indika Energy dalam mempercepat transformasi portofolio bisnisnya. Dengan 95% dana diarahkan ke sektor non-batubara, terutama proyek emas Awak Mas dan bisnis hijau, perusahaan menunjukkan komitmen kuat untuk menghadapi era transisi energi.

Melalui langkah strategis ini, Indika Energy tidak hanya memperluas sumber pendapatan, tetapi juga memperkuat fondasi bisnis agar lebih berkelanjutan. Jika sesuai target, kontribusi sektor non-batubara akan semakin dominan, menjadikan Indika Energy salah satu perusahaan energi Indonesia yang siap beradaptasi dengan lanskap industri global yang terus berubah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index