JAKARTA - Tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia tidak selalu sejalan dengan besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita suatu daerah. Ada provinsi yang meskipun terbatas sumber daya alam maupun ukuran wilayahnya, justru mampu menorehkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi.
Indeks Pembangunan Manusia dihitung berdasarkan tiga parameter penting, yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan (pendidikan), serta standar hidup layak. Semakin tinggi nilai IPM, semakin baik pula gambaran kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya variasi yang signifikan dalam capaian IPM antarprovinsi di Indonesia pada tahun 2024. Hal ini menegaskan bahwa pembangunan manusia di Indonesia belum merata, namun ada daerah-daerah yang berhasil melampaui keterbatasannya.
Yogyakarta: Sejahtera Meski Tanpa SDA Melimpah
Salah satu contoh nyata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meski wilayahnya kecil, terbatas sumber daya alam, dan tingkat upah tidak setinggi provinsi lain, DIY secara konsisten menempati tiga besar IPM tertinggi nasional.
Pada 2024, Yogyakarta mencatat skor 81,55, naik dari posisi tahun sebelumnya yang berada di kisaran 81,07. Kenaikan ini mempertegas tren positif kualitas hidup masyarakat di provinsi tersebut. Bahkan, capaian IPM DIY masih lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Timur yang dikenal sebagai provinsi kaya sumber daya alam dengan skor 78,83.
Jakarta: Kaya Raya dan Berkualitas Tinggi
Sementara itu, DKI Jakarta menempati posisi puncak IPM nasional. Tidak hanya menjadi kota terkaya keempat di Asia Tenggara dengan pendapatan per kapita lebih dari US$21.000, Jakarta juga unggul dari sisi kualitas hidup penduduknya.
Dengan skor 83,08, Jakarta menegaskan diri sebagai daerah paling sejahtera di Indonesia. Faktor pendidikan, fasilitas kesehatan, hingga kebijakan daerah menjadi penopang capaian tersebut.
Ketimpangan Kualitas Pembangunan Manusia
Menariknya, capaian IPM tinggi tidak selalu mengikuti peta kekayaan daerah. Kalimantan Timur dengan sumber daya alam melimpah menempati posisi ketiga dengan skor 78,83, masih di bawah Yogyakarta.
Di sisi lain, provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia seperti Papua Tengah (59,75) dan Papua Pegunungan (53,42) justru berada di peringkat bawah. Hal ini mencerminkan tantangan besar dalam pemerataan kualitas pembangunan manusia.
Daftar 10 Provinsi dengan IPM Tertinggi 2024
Berikut adalah daftar provinsi dengan skor IPM tertinggi tahun 2024:
DKI Jakarta: 83,08
DI Yogyakarta: 81,55
Kalimantan Timur: 78,83
Kepulauan Riau: 77,97
Bali: 77,76
Sulawesi Utara: 75,03
Riau: 74,79
Sumatera Barat: 74,49
Banten: 74,48
Jawa Barat: 74,43
Provinsi dengan IPM Sedang (73–74,1)
Masih cukup banyak daerah yang mencatat skor IPM antara 73–74. Meski belum masuk 10 besar, capaian ini menunjukkan kualitas hidup masyarakat yang cukup baik. Di antaranya adalah:
Jawa Timur: 74,09
Sulawesi Selatan: 74,05
Aceh: 74,03
Sumatera Utara: 74,02
Jawa Tengah: 73,88
Sulawesi Tenggara: 73,48
Jambi: 73,43
Bengkulu: 73,39
Bangka Belitung: 73,33
Kalimantan Selatan: 73,03
Kalimantan Utara: 73,03
Papua: 73,00
Provinsi dengan IPM 50–73
Sementara itu, beberapa provinsi masih harus bekerja keras untuk meningkatkan IPM karena berada di level menengah ke bawah. Di antaranya:
Kalimantan Tengah: 72,73
Sumatera Selatan: 72,30
Lampung: 71,81
Maluku: 71,57
Sulawesi Tengah: 71,56
Gorontalo: 71,23
Maluku Utara: 71,03
Nusa Tenggara Barat: 70,93
Kalimantan Barat: 70,13
Papua Barat Daya: 68,63
Sulawesi Barat: 68,20
Papua Selatan: 67,90
Nusa Tenggara Timur: 67,39
Papua Barat: 67,02
Papua Tengah: 59,75
Papua Pegunungan: 53,42
Tantangan dan Harapan
Meskipun secara rata-rata nasional IPM terus meningkat, data ini juga menunjukkan adanya ketimpangan kualitas pembangunan manusia antar daerah. Daerah dengan capaian tinggi seperti Jakarta dan Yogyakarta bisa menjadi contoh best practice untuk provinsi lain, terutama dalam hal kebijakan pendidikan, layanan kesehatan, dan standar hidup.
Pemerataan pembangunan menjadi kunci utama. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah perlu memperkuat program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia agar kesenjangan antarwilayah tidak semakin lebar.
Data IPM 2024 membuktikan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak hanya bergantung pada kekayaan alam atau besarnya PDRB, melainkan pada bagaimana kualitas hidup penduduk dikelola melalui pendidikan, kesehatan, dan standar hidup yang layak.
Jakarta dan Yogyakarta menjadi dua contoh provinsi dengan capaian tinggi namun melalui jalur yang berbeda: Jakarta dengan kekuatan ekonomi, dan Yogyakarta dengan konsistensi membangun kualitas manusia meski terbatas SDA.
Di sisi lain, tantangan besar masih dihadapi provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia. Upaya pemerataan pembangunan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan, diharapkan dapat mengangkat skor IPM mereka agar kesenjangan tidak semakin dalam.