Kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB Nasional Diproyeksikan Meningkat hingga 18,98 Persen pada 2024

Jumat, 21 Februari 2025 | 14:42:20 WIB
Kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB Nasional Diproyeksikan Meningkat hingga 18,98 Persen pada 2024

JAKARTA - Industri manufaktur terus menunjukkan perannya yang vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setelah mengalami beberapa tantangan akibat pandemi Covid-19, sektor ini berhasil bangkit kembali dengan kontribusi yang semakin signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Berdasarkan data terbaru, industri manufaktur di Indonesia diproyeksikan menyumbang 18,98 persen terhadap PDB pada tahun 2024, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Ekonomi dan Sumbangsih Manufaktur

Pada tahun 2024, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5,03 persen. Dari angka tersebut, sektor manufaktur memberikan kontribusi sebesar 0,90 persen. Kontribusi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang mana pada tahun 2022 kontribusinya mencapai 18,34 persen dan meningkat menjadi 18,67 persen pada tahun 2023.

Peningkatan ini tidak terlepas dari upaya pemulihan yang dilakukan berbagai pihak setelah pandemi Covid-19. Pemerintah dan pelaku industri terus berupaya untuk memulihkan dan memperkuat sektor ini dengan berbagai kebijakan dan inovasi.

Upaya Pemulihan Pasca Pandemi

Menteri Perindustrian, dalam salah satu kesempatan, menyatakan optimismenya terhadap peningkatan kontribusi industri manufaktur. "Kami melihat ada tren positif dalam industri manufaktur kita, terutama pasca pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa industri kita semakin berdaya tahan dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada," ujarnya.

Sejumlah kebijakan telah diimplementasikan guna memfasilitasi pemulihan sektor ini, seperti pemotongan birokrasi dalam perizinan usaha serta insentif fiskal bagi industri yang berinvestasi dalam teknologi hijau dan inovasi digital. Selain itu, pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia juga dianggap sebagai salah satu prioritas utama dalam program pemulihan ini.

Peran Teknologi dan Inovasi

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan inovasi menjadi bagian integral dalam mendorong pertumbuhan sektor manufaktur. Kemajuan dalam teknologi digital, seperti otomasi dan Internet of Things (IoT), membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai lini produksi.

Seorang pelaku industri, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan, "Dengan adanya teknologi, proses produksi menjadi lebih efisien. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasi tetapi juga meningkatkan kualitas produk."

Selain itu, fokus pada teknologi hijau atau ramah lingkungan juga menambah daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar global. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan, produsen dituntut untuk menghasilkan produk dengan dampak lingkungan seminimal mungkin.

Dukungan dan Kerjasama Pemerintah

Pemerintah Indonesia terus mengedepankan kebijakan pro-industri dengan membangun infrastruktur pendukung seperti jaringan transportasi dan energi yang berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur ini sangat penting untuk memastikan jalur distribusi yang efisien dari produsen ke konsumen.

Selain membangun infrastruktur fisik, pemerintah juga membuka jalan untuk kerjasama internasional guna memfasilitasi perluasan pasar dan menarik investasi asing. "Kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, menjadi kunci untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai basis manufaktur global," kata Menteri Perindustrian dalam sebuah forum ekonomi baru-baru ini.

Tantangan yang Dihadapi

Meski demikian, sektor manufaktur Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku, persaingan dengan produk impor, dan kebutuhan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Menyikapi hal ini, pemerintah telah menginisiasi beberapa strategi untuk meningkatkan daya saing industri domestik.

Pelatihan dan pendidikan vokasional terus ditingkatkan agar bisa menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten. "Kami memahami pentingnya sumber daya manusia dalam pengembangan industri. Oleh karena itu, kami fokus pada pendidikan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan industri," tambah perwakilan dari asosiasi pengusaha manufaktur.

Prospek Masa Depan

Melihat peningkatan signifikan dalam kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional, masa depan sektor ini tampak cerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, adaptasi teknologi, dan inovasi berkelanjutan, sektor manufaktur diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Peningkatan kontribusi ini tidak hanya mengindikasikan pemulihan pasca pandemi tetapi juga menunjukkan peningkatan daya saing Indonesia di pasar global. Harapannya, perkembangan positif ini akan terus berlanjut sehingga menjadikan sektor manufaktur sebagai salah satu pilar utama perekonomian Indonesia.

Industri manufaktur di Indonesia telah membuktikan ketahanannya terhadap guncangan ekonomi dan tantangan global. Dengan kontribusi yang meningkat terhadap PDB nasional, sektor ini menjadi ujung tombak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat diharapkan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan momentum positif ini di tahun-tahun mendatang.

Terkini

12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi

Jumat, 05 September 2025 | 21:07:23 WIB

Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan

Jumat, 05 September 2025 | 20:59:45 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB