Laba BRI 2025 Tumbuh Pesat, Kinerja Keuangan Semakin Menguat dengan Penyaluran Kredit UMKM yang Membantu Ekosistem Usaha Mikro

Selasa, 06 Mei 2025 | 12:17:01 WIB

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,8 triliun pada Triwulan I 2025, meskipun dihadapkan dengan tantangan global yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif internasional. Pertumbuhan ini mengindikasikan ketahanan yang kuat dari sektor perbankan Indonesia, terutama melalui komitmen BRI dalam pemberdayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi fokus utama perusahaan.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global, BRI mampu mencatatkan hasil yang positif. “Kami melihat dampak dari ketegangan global yang masih berlanjut, namun konsumsi domestik Indonesia tetap menunjukkan daya tahan yang kuat. Dengan fokus pada sektor UMKM, kami dapat terus mendukung perekonomian Indonesia yang berbasis pada ketahanan lokal,” ujar Hery.

Kredit UMKM Mendominasi Penyaluran Pembiayaan BRI

Salah satu pencapaian utama BRI adalah dominasi sektor UMKM dalam penyaluran kredit yang mencapai Rp1.126,02 triliun, atau sekitar 81,97% dari total kredit yang disalurkan oleh BRI. Akhmad Purwakajaya, Direktur Micro BRI, menjelaskan bahwa sektor UMKM terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meskipun ada tantangan ekonomi global. “BRI berkomitmen untuk terus mendukung UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, baik dari segi pembiayaan, literasi keuangan, maupun akses pasar,” jelasnya.

Penyaluran kredit tersebut juga dibarengi dengan peningkatan layanan digital melalui AgenBRILink, yang kini mencakup lebih dari 1,2 juta agen di lebih dari 67 ribu desa. Inisiatif ini mempermudah akses masyarakat di daerah terpencil untuk memperoleh layanan perbankan secara real-time, mendukung inklusi keuangan dan memberdayakan ekonomi di berbagai daerah.

Pengelolaan Risiko yang Baik Dukung Kinerja Keuangan

Selain fokus pada kredit UMKM, BRI juga terus meningkatkan kualitas portofolio kreditnya dengan mengelola risiko secara hati-hati. Mucharom, Direktur Manajemen Risiko BRI, mengungkapkan bahwa rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI telah membaik, dengan rasio NPL mencapai 2,97%, turun dari 3,11% pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini mencerminkan upaya BRI dalam melakukan seleksi ketat terhadap calon debitur serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Selain itu, rasio Loan at Risk (LAR) juga menunjukkan perbaikan, mencerminkan pengelolaan risiko yang prudent di seluruh lini bisnis. Keberhasilan BRI dalam menjaga kualitas kredit ini penting, mengingat peran BRI sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi sektor riil di Indonesia.

Digitalisasi Perkuat Layanan Perbankan BRI

BRI terus berinovasi dengan memperkuat infrastruktur digital untuk memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah. Melalui aplikasi BRImo, BRI mencatatkan pertumbuhan yang sangat pesat, dengan jumlah pengguna mencapai 40,28 juta. Aquarius Rudianto, Direktur Network & Retail Funding BRI, menyampaikan bahwa pada Triwulan I 2025, BRImo telah melayani lebih dari 1,2 miliar transaksi finansial, dengan total nilai transaksi mencapai Rp1.599 triliun.

Aplikasi BRImo juga semakin memperkuat posisi BRI di sektor digital banking, mendukung kemudahan transaksi, pembayaran tagihan, hingga transfer uang antar bank. Selain itu, BRI juga memperluas jangkauan transaksi digital melalui lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar di seluruh Indonesia, dari pusat kota hingga daerah pelosok.

Stabilitas Keuangan yang Kuat Menjadi Kekuatan BRI

BRI juga menunjukkan kondisi keuangan yang stabil, dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang terjaga. Viviana Dyah Ayu, Direktur Finance & Strategy BRI, mengungkapkan bahwa BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun, dengan komposisi 65,77% di antaranya merupakan dana murah (CASA), yang menunjukkan keberhasilan dalam strategi penghimpunan dana murah yang mendominasi DPK.

Dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang terjaga di angka 86,03%, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sangat kuat mencapai 24,03%, BRI memiliki ruang yang cukup untuk terus berkembang dan mengelola risiko dengan baik. Kondisi ini memberikan keyakinan kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa BRI mampu menghadapi dinamika ekonomi global dengan baik.

Optimisme untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Dengan berbagai pencapaian ini, Hery Gunardi menutup konferensi dengan optimisme yang tinggi. “BRI terus mengoptimalkan potensi yang ada dengan memperkuat transformasi digital, pengelolaan risiko yang hati-hati, serta komitmen dalam mendukung sektor UMKM. Kami yakin, dengan fondasi yang kuat ini, BRI dapat terus mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berperan aktif dalam perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

BRI juga berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pemberdayaan UMKM sebagai sektor yang mampu merangsang pertumbuhan ekonomi secara lebih inklusif.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:32 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:19 WIB