Waspadai Saham Gorengan, Ini Ciri dan Cara Menghindarinya

Minggu, 12 Oktober 2025 | 14:20:45 WIB
Waspadai Saham Gorengan, Ini Ciri dan Cara Menghindarinya

JAKARTA - Pasar modal Indonesia tengah menjadi sorotan, bukan hanya karena kinerja indeks yang cukup solid, tetapi juga karena masih maraknya praktik transaksi tidak wajar pada sejumlah saham. 

Fenomena ini kembali mendapat perhatian serius dari pemerintah, seiring ajakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk menertibkan perilaku investor yang kerap “memainkan” harga saham tanpa dasar fundamental kuat.

Purbaya bahkan menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong terciptanya pasar modal yang lebih sehat, dengan janji pemberian insentif jika bursa terbebas dari praktik saham ‘gorengan’. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi investor, khususnya investor ritel, agar tidak mudah tergiur oleh lonjakan harga yang tidak mencerminkan kondisi fundamental emiten sebenarnya.

Fenomena saham gorengan sendiri bukan hal baru di bursa. Meski memberikan potensi cuan tinggi dalam waktu singkat, banyak investor yang justru mengalami kerugian besar akibat tidak memahami risikonya. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri saham gorengan menjadi langkah penting sebelum memutuskan membeli atau menjual saham tertentu.

Apa Itu Saham Gorengan?

Saham gorengan adalah istilah populer di pasar modal untuk menggambarkan saham yang fundamentalnya lemah, tetapi menunjukkan pergerakan harga yang sangat aktif dan tidak wajar. Harga saham jenis ini sering kali melonjak tinggi dalam waktu singkat tanpa didukung oleh kinerja keuangan atau aksi korporasi yang kuat.

Investor ritel kerap menjadikan pergerakan ekstrem ini sebagai peluang untuk meraih keuntungan cepat. Namun, volatilitas yang tinggi membuat risikonya jauh lebih besar dibandingkan saham berfundamental baik. Tak sedikit yang akhirnya mengalami kerugian signifikan karena terjebak euforia harga.

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Ada beberapa indikator yang bisa membantu investor mengenali apakah sebuah saham tergolong “gorengan” atau tidak. Berikut tiga ciri utamanya:

Harga Naik Turun dalam Waktu Singkat
Fluktuasi harga saham gorengan biasanya tidak sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan. Misalnya, meskipun kinerja keuangan yang disampaikan tumbuh 50 persen, harga saham justru bisa anjlok hingga 50 persen atau sebaliknya. Kenaikan harga tersebut tidak selaras dengan aksi korporasi atau informasi publik yang tersedia.

Masuk Daftar Unusual Market Activity (UMA)
Salah satu tanda paling jelas dari saham gorengan adalah masuknya saham tersebut ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA). UMA merupakan kondisi di mana aktivitas pasar menunjukkan lonjakan atau anomali yang tidak biasa. Saham yang masuk daftar UMA biasanya mengalami kenaikan harga ekstrem hingga menyentuh auto reject atas (ARA) harian, yang bisa mencapai 20 persen, 25 persen, bahkan 30 persen per hari.

Untuk mencegah investor terjebak, Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berkala merilis daftar saham yang masuk dalam kategori UMA. Investor perlu memperhatikan daftar ini sebagai salah satu indikator kehati-hatian.

Sulit Dianalisis Secara Fundamental
Saham gorengan umumnya memiliki rasio keuangan dan valuasi yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di sektor yang sama. Kondisi ini membuatnya sulit dianalisis secara fundamental. Akibatnya, banyak investor pemula hanya mengandalkan spekulasi, bukan perhitungan matang.

Cara Menghindari Saham Gorengan

Meski terlihat menggiurkan, saham gorengan menyimpan risiko besar. Karena itu, penting bagi investor untuk menerapkan strategi cerdas agar tidak ikut terjebak permainan harga semu. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

Pelajari Fundamental Perusahaan
Pastikan untuk memahami laporan keuangan, prospek bisnis, dan rekam jejak manajemen emiten sebelum membeli saham.

Periksa Likuiditas Saham
Saham dengan likuiditas rendah lebih mudah dimanipulasi. Hindari saham dengan volume transaksi yang tidak konsisten.

Waspadai Kenaikan Harga Tak Wajar
Jika harga saham melonjak tajam dalam waktu singkat tanpa berita atau aksi korporasi pendukung, sebaiknya berhati-hati.

Diversifikasi Portofolio
Jangan taruh semua dana investasi pada satu saham. Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian.

Gunakan Sumber Informasi Terpercaya
Pastikan semua keputusan investasi didasarkan pada data resmi dan analisis yang valid, bukan rumor pasar.

Manfaatkan Analisis Teknikal
Selain fundamental, analisis teknikal juga bisa membantu mendeteksi pergerakan harga yang mencurigakan.

Peringatan Bagi Investor Pemula

Saham gorengan sering kali menjadi “jebakan manis” bagi investor pemula. Janji cuan besar dalam waktu cepat kerap membuat orang abai terhadap risiko. Padahal, volatilitas harga yang tinggi dapat menguras modal dalam sekejap.

Itulah sebabnya, saham gorengan tidak cocok untuk investor pemula atau mereka yang tidak memiliki toleransi risiko tinggi. Pemerintah dan regulator pasar modal pun berupaya menekan praktik semacam ini melalui peningkatan pengawasan dan edukasi pasar.

Dengan memahami ciri-ciri saham gorengan dan cara menghindarinya, investor dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pasar modal yang sehat hanya bisa terwujud jika semua pihak—termasuk investor—berperan aktif menjaga integritas transaksi.

Terkini