JAKARTA - mengenai akuisisi saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) oleh PT Energi Melayani Negeri—perusahaan yang terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro—sempat mengguncang pasar modal dan memicu spekulasi di kalangan investor.
Namun, pihak Gozco Plantations dengan tegas menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada komunikasi maupun pembahasan resmi terkait akuisisi tersebut.
Klarifikasi Resmi dari Manajemen GZCO
Menanggapi isu yang beredar, Corporate Secretary Gozco Plantations, Liviana, menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah melakukan pembicaraan maupun menerima informasi resmi mengenai rencana akuisisi oleh PT Energi Melayani Negeri atau pihak lain yang mewakilinya.
“Tidak terdapat informasi, komunikasi, maupun pembahasan resmi antara GZCO dan PT Energi Melayani Negeri atau pihak lain yang mewakilinya terkait dengan rencana akuisisi saham GZCO,” jelas Liviana dalam keterbukaan informasi yang dirilis ke publik.
Ia menambahkan bahwa manajemen memahami rumor tersebut dapat menimbulkan persepsi dan spekulasi, khususnya di pasar modal yang sensitif terhadap isu-isu strategis. Oleh karena itu, perusahaan merasa perlu meluruskan kabar agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa berdampak pada keputusan investasi.
Komitmen pada Transparansi dan Regulasi
Lebih jauh, Gozco Plantations menegaskan bahwa setiap informasi resmi yang bersifat material akan disampaikan melalui mekanisme keterbukaan informasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.04/2015.
Aturan ini mengharuskan emiten atau perusahaan publik untuk memberikan penjelasan terbuka apabila terdapat informasi atau fakta material yang bisa memengaruhi nilai saham maupun keputusan investor.
“Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta akan segera memberikan informasi tambahan apabila dikemudian hari terdapat perkembangan baru terkait hal tersebut,” ungkap Liviana.
Pernyataan ini menegaskan posisi GZCO bahwa perusahaan ingin menjaga kepercayaan investor dengan mematuhi prinsip keterbukaan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Pergerakan Saham GZCO di Tengah Rumor
Meski rumor akuisisi dibantah, dinamika harga saham GZCO menunjukkan pergerakan yang cukup menarik. Pada penutupan perdagangan terakhir, harga saham GZCO berada di level Rp 366 per saham, melemah 7,11% dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Namun, jika dilihat dalam rentang waktu yang lebih panjang, kinerja saham GZCO masih mencatatkan pertumbuhan signifikan. Dalam sepekan perdagangan, harga sahamnya naik 69,44%, dan sejak awal tahun 2025 sudah melonjak hingga 223,89%.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada koreksi jangka pendek akibat rumor pasar, sentimen positif terhadap saham GZCO tetap terjaga. Investor tampaknya masih menaruh minat terhadap prospek bisnis perusahaan, meskipun isu akuisisi telah dibantah oleh manajemen.
Dinamika Pasar dan Spekulasi Investor
Pasar modal Indonesia kerap kali bergerak dinamis akibat berbagai rumor, baik yang terkait aksi korporasi, akuisisi, merger, maupun rencana ekspansi bisnis. Kasus Gozco Plantations menunjukkan bagaimana spekulasi dapat memicu volatilitas harga saham dalam waktu singkat.
Dalam konteks ini, sikap transparan perusahaan sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar dan memberikan kepastian bagi investor. Gozco Plantations menegaskan bahwa mereka akan segera mengumumkan informasi resmi jika memang ada perkembangan signifikan di masa mendatang.
Sementara itu, investor diimbau untuk tetap bijak dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan sumber informasi yang valid serta analisis fundamental perusahaan.
Rumor akuisisi PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) oleh perusahaan afiliasi Happy Hapsoro akhirnya dibantah secara resmi oleh manajemen. Gozco menegaskan bahwa hingga kini tidak ada komunikasi maupun rencana akuisisi yang dibahas.
Meski harga saham sempat terkoreksi setelah kabar beredar, kinerja GZCO sepanjang tahun tetap menunjukkan pertumbuhan signifikan. Klarifikasi ini sekaligus menjadi penegasan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi dan keterbukaan informasi, sebagaimana diwajibkan oleh regulasi pasar modal.
Bagi investor, kasus ini menjadi pengingat bahwa rumor pasar sering kali menimbulkan gejolak sesaat. Oleh karena itu, keputusan investasi sebaiknya selalu didasarkan pada data resmi, kinerja fundamental, dan informasi yang sahih dari otoritas maupun perusahaan terkait.