BMKG Tegaskan Hujan Surabaya Bukan Pertanda Musim Hujan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:29:53 WIB
BMKG Tegaskan Hujan Surabaya Bukan Pertanda Musim Hujan

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Surabaya akan mengalami hujan ringan hingga sedang pada siang dan sore hari sepanjang minggu ini. Meski hujan mulai turun, BMKG menegaskan fenomena ini bukan pertanda awal musim penghujan di wilayah Jawa Timur.

Prakirawan cuaca BMKG Kelas I Juanda, Arif Krisna Widadi, menjelaskan bahwa penurunan suhu yang terjadi selama seminggu ke depan berkisar antara 34–36 derajat Celsius, dengan suhu terendah diperkirakan mencapai 26–27 derajat Celsius. “Untuk prakiraan cuaca minggu ini masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang atau sore hari,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com.

Fenomena hujan yang muncul ini sebenarnya dipicu oleh gangguan atmosfer Rossby, yang merupakan gelombang atmosfer berskala besar dan bergerak ke arah barat akibat rotasi Bumi. Menurut Arif, kehadiran gelombang Rossby memicu pembentukan awan hujan, sehingga curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir bukan pertanda datangnya musim penghujan.

Musim Hujan Diprediksi Datang Awal November

BMKG memperkirakan Surabaya akan memasuki musim hujan sekitar awal hingga pertengahan November 2025. Dengan kata lain, hujan yang terjadi saat ini bersifat sementara dan masih termasuk fenomena peralihan cuaca, bukan indikasi musim penghujan yang konsisten.

“Jadi adanya hujan beberapa hari terakhir memang karena adanya pergeseran atmosfer, bukan sebagai pertanda awal musim hujan,” imbuh Arif. Masyarakat diimbau untuk tidak langsung mengaitkan hujan sporadis dengan perubahan musim, melainkan tetap memantau prakiraan cuaca resmi yang dikeluarkan BMKG.

Fenomena gelombang Rossby yang memengaruhi Jawa Timur, khususnya Surabaya, menjadi penyebab dominan turunnya hujan ringan hingga sedang. Gelombang ini bisa membawa awan hujan yang bergerak cepat, sehingga intensitas curah hujan dapat meningkat secara temporer di beberapa wilayah.

Kewaspadaan Terhadap Perubahan Suhu dan Cuaca Ekstrem

Meskipun hujan masih bersifat sporadis, BMKG mengingatkan masyarakat Surabaya untuk tetap menjaga kesehatan akibat perubahan suhu yang signifikan antara siang dan malam hari. Pada siang hari, cuaca dapat terasa sangat terik, sementara malam hari suhunya menurun secara drastis. Kondisi ini rawan memicu penyakit, seperti flu, demam, atau gangguan pernapasan.

Arif menekankan bahwa masyarakat harus mengantisipasi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Potensi cuaca ekstrem ini bisa menimbulkan risiko, seperti robohnya papan reklame, pohon tumbang, hingga gangguan pada fasilitas umum dan kendaraan.

Masyarakat juga dianjurkan untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, agar dapat merencanakan aktivitas di luar ruangan dengan lebih aman dan mengurangi risiko dampak negatif dari cuaca ekstrem.

Tips Keselamatan dan Kesiapsiagaan Masyarakat

BMKG memberikan sejumlah rekomendasi praktis bagi warga Surabaya menghadapi cuaca berubah-ubah minggu ini:

Perhatikan prakiraan harian sebelum beraktivitas, terutama bagi pekerja lapangan dan pelajar.

Bawa payung atau jas hujan saat bepergian, mengingat hujan bisa turun secara tiba-tiba.

Hindari pohon tinggi atau tiang listrik saat angin kencang melanda, untuk mencegah kecelakaan.

Lindungi anak-anak dan lansia dari perubahan suhu ekstrem yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Tetap waspada di jalan karena hujan bisa membuat jalan licin dan mengurangi jarak pandang pengendara.

Selain itu, masyarakat disarankan agar menyiapkan perlengkapan darurat seperti senter, jaket hangat, dan obat-obatan ringan untuk menghadapi potensi cuaca mendadak yang ekstrem.

Hujan Hanya Sementara

Kesimpulannya, hujan yang terjadi di Surabaya saat ini merupakan fenomena atmosfer sementara akibat gangguan gelombang Rossby, bukan tanda awal musim hujan. Musim penghujan diperkirakan baru tiba awal hingga pertengahan November 2025.

BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan suhu yang ekstrem. Dengan menjaga kesehatan, mengikuti informasi resmi, serta mempersiapkan langkah pencegahan, masyarakat dapat tetap aman meski hujan turun secara sporadis.

Prakiraan BMKG ini sekaligus mengingatkan bahwa fenomena hujan awal bukan alasan untuk panik, melainkan sebagai pengingat bahwa cuaca tropis di Surabaya bisa berubah-ubah dengan cepat, dan kesiapsiagaan menjadi kunci menghadapi potensi dampak hujan dan angin kencang.

Terkini