Derby Jatim Persik vs Persebaya Terancam Batal, Ini Sebabnya

Sabtu, 01 November 2025 | 11:59:48 WIB
Derby Jatim Persik vs Persebaya Terancam Batal, Ini Sebabnya

JAKARTA - Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri tengah dihadapkan pada situasi pelik menjelang laga bergengsi melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026. Pertandingan bertajuk Derby Jawa Timur yang semestinya digelar pada 7 November di Stadion Brawijaya, Kediri, kini berada di ambang ketidakpastian.

Pasalnya, Polres Kediri Kota resmi menolak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan tersebut. Hasil penilaian kelayakan yang dilakukan aparat kepolisian menunjukkan bahwa Stadion Brawijaya dinilai belum memenuhi standar keamanan yang ditetapkan untuk pertandingan Liga 1.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil risk assessment yang menunjukkan nilai kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen, jauh di bawah ambang batas minimal 60 persen.

“Untuk menggelar pertandingan Liga 1, minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik lawan Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” ujar AKBP Anggi.

Keputusan tersebut sontak menjadi pukulan berat bagi pihak Persik Kediri, yang sudah menantikan laga besar ini untuk menjadi momentum memperbaiki posisi di klasemen dan mempertegas eksistensi mereka di kompetisi tertinggi Indonesia.

Upaya Panpel dan Pemkot Kediri Benahi Stadion Brawijaya

Meski keputusan kepolisian cukup mengejutkan, pihak panitia sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya perbaikan untuk memastikan Stadion Brawijaya layak digunakan. Ketua Panpel Persik, Tri Widodo, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kediri telah menaruh perhatian serius dalam membenahi berbagai fasilitas penting stadion.

Perbaikan meliputi ruang ganti pemain, ruang wasit, area siaran (broadcasting), fasilitas medis, hingga toilet. Selain itu, dilakukan pula pengecatan tribune, pembersihan saluran air, perataan lapangan, dan perawatan rumput.

Tak hanya itu, proyek terbaru berupa penggantian lampu LED stadion juga tengah dikebut dan ditargetkan selesai sebelum 4 November 2025.

“Sejumlah perbaikan di Stadion Brawijaya sudah dilakukan. Tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri yang peduli dan memberikan perhatian serius,” ucap Tri Widodo.

Meski begitu, hasil evaluasi dari kepolisian tetap menyatakan bahwa peningkatan tersebut belum cukup untuk menjamin keamanan dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung.

Ditolak Empat Kota di Jawa Timur

Setelah gagal menggelar pertandingan di markas sendiri, Panpel Persik Kediri tidak tinggal diam. Mereka segera mencari alternatif stadion lain di wilayah Jawa Timur untuk memastikan pertandingan tetap berjalan sesuai jadwal.

Sejumlah opsi yang diajukan antara lain Stadion Gelora Joko Samudro (Gresik), Stadion Gelora Delta (Sidoarjo), Stadion Surajaya (Lamongan), dan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (Pamekasan).

Sayangnya, keempat stadion tersebut juga menolak untuk menjadi tuan rumah laga panas antara Persik dan Persebaya. Alasan penolakan bervariasi, mulai dari jadwal penggunaan stadion yang padat, pertimbangan keamanan, hingga kekhawatiran akan potensi kericuhan suporter.

“Kami sudah melakukan komunikasi di luar Stadion Brawijaya Kota Kediri. Namun hasilnya negatif, karena mendapatkan penolakan dari pihak pengelola stadion di empat daerah tersebut. Oleh karena itu, kami meminta untuk tetap bermain di Stadion Brawijaya,” jelas Tri Widodo.

Kondisi ini membuat pihak Persik berada dalam posisi sulit. Jika tak kunjung mendapat izin maupun tempat alternatif, laga derby klasik antara Persik dan Persebaya bisa terancam ditunda atau dipindahkan ke tempat netral tanpa penonton.

Kekhawatiran Soal Keamanan dan Dampak terhadap Kompetisi

Derby Jawa Timur dikenal sebagai salah satu laga dengan tensi tinggi di kompetisi sepak bola nasional. Kedua tim memiliki basis suporter besar yang sangat fanatik—Macan Putih Mania di kubu Persik dan Bonek Mania di kubu Persebaya.

Karena itulah, aspek keamanan selalu menjadi pertimbangan utama pihak kepolisian sebelum memberikan izin pertandingan.

Meski demikian, situasi ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak lebih luas terhadap kelancaran kompetisi BRI Super League musim ini. Apabila laga terpaksa ditunda, maka jadwal pertandingan berikutnya akan terganggu, terutama bagi Persebaya yang juga memiliki agenda padat di bulan November.

Harapan agar Laga Tetap Bisa Digelar

Pihak Persik Kediri berharap ada solusi terbaik yang bisa dicapai dalam waktu dekat. Mereka menegaskan bahwa semua pihak, baik panpel, pemerintah daerah, maupun kepolisian, memiliki tujuan yang sama: menjaga keamanan sekaligus memastikan pertandingan tetap berlangsung dengan semangat sportivitas.

Sementara itu, suporter kedua tim kini menanti keputusan resmi dari pihak Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI mengenai nasib pertandingan tersebut.

Dengan masih adanya waktu sebelum tanggal pertandingan, peluang untuk mencari solusi tetap terbuka—baik melalui perbaikan cepat di Stadion Brawijaya maupun kemungkinan bermain di stadion netral dengan pengawasan ketat.

Terkini

Mario Aji Diperpanjang Honda Team Asia, Siap Buktikan Diri

Sabtu, 01 November 2025 | 14:03:20 WIB

Luciano Spalletti Bawa Mantan Asisten Sarri ke Juventus

Sabtu, 01 November 2025 | 14:03:11 WIB

Veda Ega Pratama Resmi Debut Moto3, Siap Ukir Sejarah

Sabtu, 01 November 2025 | 14:02:29 WIB

Bojan Hodak Waspadai Bali United Jelang Laga Panas

Sabtu, 01 November 2025 | 14:01:32 WIB