JAKARTA - Perkembangan infrastruktur di Jakarta bagian selatan tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan kawasan komersial.
Kawasan Sawangan menjadi contoh nyata bagaimana konektivitas jalan dan tol berperan sebagai magnet bagi pengembang properti.
Dengan semakin padatnya aktivitas bisnis di Jakarta, pelaku usaha mulai melirik lokasi pinggiran yang menawarkan harga lebih terjangkau, sekaligus akses yang mudah. Perpindahan ini menciptakan permintaan tinggi terhadap ruang komersial baru yang strategis dan terintegrasi dengan infrastruktur modern.
Peningkatan Pasokan Ruang Komersial di Eco Town Sawangan
Salah satu proyek terbaru yang mencerminkan tren ini adalah Sinsa District di kawasan Eco Town Sawangan. Pengembang Lotte Land Indonesia bekerja sama dengan Vasanta Group berhasil menyelesaikan pembangunan 53 unit komersial tiga lantai dan satu kavling, yang seluruhnya menghadap jalan utama dengan pedestrian yang lebar.
Menariknya, seluruh unit Sinsa District terjual habis bahkan sebelum proses serah terima dimulai. Keberhasilan ini didorong oleh berbagai insentif, termasuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100%.
Kebijakan ini mempercepat pergerakan permintaan sekaligus menarik minat pelaku usaha untuk segera memiliki unit di kawasan strategis.
Faktor yang Meningkatkan Minat Pelaku Usaha
Presiden Direktur Lotte Land Indonesia, Lee Je Hong, menekankan bahwa pertumbuhan kawasan menjadi faktor utama meningkatnya minat pembeli.
“Kami melihat pertumbuhan kawasan Sawangan bergerak cukup cepat dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku usaha mencari lokasi yang tidak hanya strategis, tapi juga berada di lingkungan yang berkembang secara konsisten,” ujarnya.
Selain lokasi, pengalaman ruang menjadi pertimbangan utama. CEO Vasanta Group, Denny Asalim, menambahkan bahwa persaingan kini tidak hanya soal harga, tetapi juga ekosistem yang ditawarkan.
“Pelaku usaha makin selektif. Mereka mencari kawasan yang punya ekosistem, bukan sekadar bangunan. Itu yang membuat standar pengembangan kawasan semakin tinggi,” tuturnya.
Eco Town Sawangan: Kawasan Terpadu yang Terencana
Eco Town Sawangan dikembangkan sebagai kawasan terpadu seluas 130 hektare, menggabungkan hunian, ruang komersial, dan area publik. Lebih dari 55% dari total area dialokasikan sebagai ruang terbuka hijau, mendukung konsep hidup sehat sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penghuni dan pengunjung.
Pengembangan ini menekankan keseimbangan antara bisnis dan hunian, memungkinkan pelaku usaha maupun penghuni menikmati fasilitas yang terintegrasi. Konsep terpadu ini menjadi daya tarik tambahan bagi investor dan pembeli unit komersial, karena mendukung ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Peran Infrastruktur dalam Menunjang Pertumbuhan Kawasan
Pertumbuhan kawasan komersial Sawangan sejatinya tidak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur. Jalan tol yang semakin luas, jaringan transportasi yang terhubung, serta akses menuju pusat bisnis Jakarta membuat kawasan ini lebih mudah dijangkau.
Konektivitas yang baik tidak hanya meningkatkan nilai investasi properti, tetapi juga mempercepat mobilitas barang dan jasa. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kawasan seperti Sinsa District cepat terserap pasar, karena lokasi strategis dikombinasikan dengan fasilitas lengkap dan akses yang memadai.
Kesimpulan: Kawasan Sawangan Menjadi Pilihan Strategis
Secara keseluruhan, pertumbuhan komersial di Sawangan merupakan cerminan dari tren pengembangan properti terpadu yang menekankan lokasi strategis, kualitas lingkungan, dan ekosistem bisnis.
Kombinasi antara infrastruktur yang memadai dan insentif fiskal membuat kawasan ini menjadi pilihan menarik bagi pengusaha maupun investor properti.
Dengan proyek seperti Sinsa District yang terjual habis sebelum serah terima, terlihat bahwa permintaan akan ruang komersial di kawasan pinggiran Jakarta semakin kuat.
Ke depannya, Eco Town Sawangan berpotensi menjadi model pengembangan kawasan terpadu yang sukses, menggabungkan kenyamanan hunian, aksesibilitas, dan peluang bisnis secara seimbang.