JAKARTA - Respons cepat pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan energi menjadi titik perhatian utama ketika bencana melanda sejumlah wilayah Aceh.
Setelah terjadinya gangguan distribusi akibat kondisi alam, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera turun langsung untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tidak terputus.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto serta arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menekankan pentingnya menjaga suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat di wilayah terdampak.
Sebagai bagian dari mitigasi darurat, BPH Migas mengawal secara langsung proses penyaluran BBM ke beberapa daerah yang sempat terisolasi. Kehadiran regulator di lapangan menjadi kunci dalam memastikan koordinasi berjalan efektif bersama PT Pertamina Patra Niaga serta Elnusa Petrofin Area Aceh.
Distribusi BBM Dipercepat ke 13 SPBU
Pengiriman BBM dilakukan secara bertahap untuk mengatasi suplai yang terputus dari Fuel Terminal Lhokseumawe. Sebanyak 12 mobil tangki lebih dulu digerakkan menuju 13 SPBU yang berada di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireun pada Sabtu.
Sore harinya, Minggu, pasokan kembali diperkuat dengan tambahan enam mobil tangki. Upaya ini menjadi bukti bahwa pemenuhan energi bagi masyarakat tetap menjadi prioritas, meskipun kondisi di lapangan belum sepenuhnya stabil.
Anggota Komite BPH Migas, Fathul Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya menerapkan skenario distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE). Koordinasi dilakukan dari Fuel Terminal Pertamina Krueng Raya untuk menyesuaikan jalur distribusi dengan kondisi geografis serta keamanan.
"Sesuai arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BBM harus tetap terdistribusi ke masyarakat. Namun tentu saja tetap memegang prinsip kehati-hatian, agar baik petugas dan masyarakat selamat," ujarnya dalam kunjungan lapangan ke Banda Aceh.
Ia menambahkan bahwa 12 mobil tangki yang dikerahkan memiliki total kapasitas 288 Kiloliter (KL). Proses pendistribusian berjalan lancar berkat dukungan Tim Keamanan serta unsur TNI.
"Alhamdulillah semua pihak bahu-membahu memperlancar proses pengiriman BBM untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana," tambah Fathul.
Ketersediaan Stok Aman dari Enam Fuel Terminal
Walaupun beberapa wilayah Aceh sempat terisolasi, kondisi stok BBM di Fuel Terminal provinsi berada dalam batas aman. Pemerintah bersama BPH Migas, pemerintah daerah, dan Pertamina fokus pada pengalihan jalur dan percepatan distribusi.
Untuk wilayah Aceh, kebutuhan BBM saat ini disuplai dari enam Fuel Terminal (FT): Medan Group, Sabang, Lhokseumawe, Krueng, Maulaboh, dan Simeulue. Keenam terminal tersebut bekerja saling menopang agar suplai tetap mengalir meski jalur utama mengalami kendala.
Seiring surutnya banjir dan mulai terbukanya jalur alternatif, pengiriman BBM kembali dapat dilakukan secara lebih leluasa. Di beberapa daerah yang masih sulit diakses—seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues—pengiriman dilakukan dengan moda angkutan yang disesuaikan dengan kondisi medan.
Untuk Aceh Tengah, misalnya, pengiriman dilakukan menggunakan truk engkol dan metode drop-off drum ke dua titik karena jalan masih rawan longsor. Sementara wilayah Bireuen mendapatkan pasokan dari FT Krueng Raya melalui jalur alternatif.
Fathul juga mengatakan bahwa ada permintaan dari sejumlah Bupati/Wali Kota terkait tambahan kuota subsidi solar untuk peralatan berat yang digunakan membersihkan material pascabencana. BPH Migas telah menindaklanjuti permintaan tersebut agar proses pemulihan berjalan lancar.
Imbauan Hindari Panic Buying dan Percepat Pemulihan
Dengan mulai stabilnya distribusi BBM, BPH Migas mengimbau masyarakat di Aceh dan Sumatera Bagian Utara untuk membeli BBM sesuai kebutuhan. Langkah ini penting untuk menjaga ketersediaan di lapangan dan mempercepat pemulihan.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh," ujarnya.
Sales Area Manager Retail Aceh PT Pertamina Patra Niaga, Misbah Bukhori, menegaskan bahwa jajarannya terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk wilayah Aceh Timur, suplai dialihkan dari FT Lhokseumawe ke FT Krueng Raya agar pengiriman tetap berjalan.
Sementara itu, distribusi ke Aceh Tengah yang masih terputus sedang dipersiapkan menggunakan drum. Pasokan akan dikirim hingga titik akhir yang bisa ditembus kendaraan, dan selanjutnya penyaluran dibantu oleh BNPB.
Dalam kunjungan lapangan, hadir pula Sekretaris Daerah Aceh Muzakir Manaf, Fuel Terminal Manager Krueng Raya Danang Agung Putra, Sales Branch Manager Aceh I Fuel Ferdi Fajrian Adicandra, serta Head Operation Elnusa Krueng Raya Ody Pranata. Terlibatnya semua pihak menandakan kuatnya kolaborasi untuk memastikan bahwa kebutuhan energi masyarakat Aceh tetap terjaga.