IKN Pacu Program Daur Ulang Menuju Zero Waste 2035

Senin, 01 Desember 2025 | 11:27:21 WIB
IKN Pacu Program Daur Ulang Menuju Zero Waste 2035

JAKARTA - Transformasi Nusantara sebagai kota masa depan bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga perubahan perilaku warganya dalam mengelola sampah. 

Sejak awal pembangunan, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengedepankan kampanye gaya hidup “zero waste” sebagai pondasi ekosistem kota berkelanjutan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengelolaan limbah berjalan dari hulu, yaitu rumah tangga, sebelum diproses lebih lanjut. Dengan target ambisius 60 persen daur ulang pada 2035, OIKN menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran masyarakat.

Target 60 Persen Daur Ulang dan Peran Kunci Masyarakat

Direktur Pengembangan, Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Onesimus Patiung, menjelaskan bahwa edukasi mengenai pemilahan sampah menjadi titik awal yang sangat krusial dalam mencapai target tersebut.

"Targetnya adalah sampai 2035, 60 persen sampah di IKN sudah bisa recycle, sehingga kami harap mendapat dukungan dari masyarakat terutama dari kaum ibu,” ujar Onesimus di Nusantara, Senin.

Ia menegaskan bahwa keberlanjutan IKN tidak mungkin dicapai jika hanya mengandalkan petugas kebersihan. Proses pemilahan harus dimulai sejak dari rumah karena volume sampah akan sangat sulit dikelola bila sudah tercampur.

“Kami berharap terus mendapat dukungan dari kaum ibu, diantaranya yang digerakkan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) OIKN yang melihat sampah sebagai hal yang bisa bernilai ekonomi. Sampah organik dijadikan kompos, sedangkan yang anorganik 60 persen didaur ulang,” ujarnya.

Dengan keterlibatan masyarakat—khususnya ibu rumah tangga—OIKN berharap budaya pemilahan sampah dapat terbentuk lebih cepat, sehingga pengelolaan menjadi lebih efisien dan bernilai ekonomis.

Workshop DWP: Edukasi, Pemberdayaan, dan Peluang Ekonomi

Komitmen mendukung pengelolaan sampah juga ditunjukkan melalui kegiatan yang digagas Dharma Wanita Persatuan (DWP) OIKN. Pada Sabtu, DWP menyelenggarakan workshop daur ulang sampah plastik di Multifunction Hall, Kantor Kemenko 3 IKN sebagai rangkaian perayaan HUT DWP ke-26.

Onesimus menyampaikan apresiasinya karena kegiatan tersebut tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mendorong peluang ekonomi bagi para ibu.

Pelatihan ini menjadi upaya memperkuat budaya pengelolaan sampah sejak dari rumah, sekaligus mengurangi timbunan sampah plastik yang selama ini menjadi tantangan global. Dengan bekal keterampilan membuat produk bernilai, masyarakat diajak melihat sampah sebagai sumber daya.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 60 peserta dari berbagai komunitas dan desa hadir, mulai dari anggota DWP OIKN, PKK Kecamatan Sepaku, Desa Wonosari, Desa Semoi 2, Desa Bumi Harapan, hingga Kelurahan Amburawang Barat.

Kehadiran para ibu PKK dari berbagai wilayah delineasi IKN mencerminkan semangat gotong royong. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendorong perubahan perilaku menuju Nusantara yang lebih hijau dan asri.

Recycling Village dan Pengolahan Plastik Bernilai Rendah

Workshop ini menghadirkan komunitas Recycling Village, yang berfokus pada pengolahan sampah plastik rumah tangga, khususnya plastik “nilai rendah” seperti kantong kresek, poly-mailer, dan bubble wrap.

Jenis plastik tersebut kerap menjadi masalah karena sulit didaur ulang melalui industri besar, sehingga pendekatan berbasis komunitas menjadi solusi efektif.

Melalui sesi teori dan praktik, peserta dipandu memahami jenis-jenis plastik, proses pemanasan, teknik pengolahan, hingga pembuatan kerajinan seperti tas. Pada akhir kegiatan, hasil karya mereka dinilai dalam sesi penjurian oleh Penasehat DWP OIKN, Kartika Basuki Hadimuljono.

Pendekatan kreatif ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga memperkenalkan peluang usaha yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Produk-produk hasil daur ulang bahkan memiliki pasar tersendiri, terutama bagi konsumen yang peduli lingkungan.

Menuju Kota Nusantara Berbasis Ekonomi Sirkular

Target 60 persen daur ulang pada 2035 menjadi tonggak penting yang ingin dicapai OIKN agar Nusantara mampu menerapkan konsep ekonomi sirkular secara optimal. Pada sistem ini, setiap material dianggap bernilai dan dapat diproses kembali untuk menghasilkan manfaat baru.

Dengan edukasi masif, pelibatan komunitas, serta inovasi pengolahan sampah, OIKN berharap perilaku warga dapat berubah secara bertahap dan terstruktur.

Keberhasilan sistem pengelolaan sampah ini nantinya akan menjadi salah satu parameter penting dalam mewujudkan IKN sebagai kota hijau, mandiri, dan modern. Pemilahan sampah sejak dari rumah menjadi fondasi awal yang menentukan efektivitas seluruh rangkaian sistem persampahan Nusantara.

Terkini