JAKARTA - AC Milan kembali membuktikan ketangguhan mereka saat menaklukkan Lazio 1-0 di San Siro pada laga Serie A akhir pekan kemarin.
Gol tunggal Rafael Leao menjadi penentu kemenangan, sekaligus mengantar Rossoneri ke puncak klasemen sementara.
Kemenangan ini menunjukkan karakter kompetitif tim asuhan Massimiliano Allegri, di mana tiga pemain tampil menonjol: Leao, Mike Maignan, dan Davide Bartesaghi. Sementara itu, Luka Modric justru tampil berbeda dari biasanya, menjadi catatan unik di tengah kesuksesan Milan.
Leao dan Maignan Menjadi Penentu
Gol Rafael Leao menjadi sorotan utama. Torehannya kini menyamai Christian Pulisic, Hakan Calhanoglu, Nico Paz, dan Riccardo Orsolini dalam daftar pencetak gol terbanyak Serie A musim ini. Namun menurut Fabio Capello, kunci kemenangan Milan tidak hanya dari gol Leao.
“Lazio menguasai pertandingan selama 20 hingga 25 menit di babak pertama, dan tanpa aksi heroik Maignan, malam itu bisa berjalan berbeda bagi Milan. Saya pikir penyelamatannya atas peluang gila adalah titik balik pertandingan untuk Milan,” tulis Capello di La Gazzetta dello Sport.
Maignan kembali membuktikan kualitasnya sebagai penjaga gawang yang dapat diandalkan. Setiap penyelamatan pentingnya setara dengan gol para penyerang, membuktikan perannya vital dalam kemenangan tim.
Modric Tampil Tidak Seperti Biasanya
Sementara itu, Capello menyoroti performa Luka Modric yang tidak optimal. “Untuk sekali ini, ada performa ‘manusiawi’ dari fenomena bernama Luka Modric. Ia membuat lebih banyak kesalahan dari biasanya, dan bukan kebetulan jika rekan-rekannya kesulitan merebut bola,” tulis Capello.
Meski demikian, Modric tetap tampil tenang, sementara beban permainan diambil alih oleh Leao dan Maignan. Dua pemain ini menahan tekanan, memastikan Milan mampu meraih kemenangan meski motor permainan biasanya tidak bekerja maksimal.
Bartesaghi dan Fondasi Masa Depan Milan
Selain dua bintang utama, Capello juga memuji Davide Bartesaghi yang konsisten tampil di sisi kiri. “Pemain lain yang mendapat kepercayaan Allegri adalah Bartesaghi, yang kini jadi starter di kiri. Baik, dia bukan Theo, tetapi dia talenta rumahan dan semakin bernilai—punya fisik, keberanian, dan komunikasi yang baik,” ujar Capello.
Kehadiran Bartesaghi melengkapi fondasi skuad Milan. Dengan kombinasi pengalaman, talenta muda, dan mentalitas kuat, Capello menilai Rossoneri memiliki peluang sah untuk menargetkan Scudetto musim ini. Performa tim yang terus meningkat memberi alasan bagi para penggemar untuk optimis.
Optimisme Scudetto dan Mentalitas Tangguh
Capello menambahkan, kemenangan atas Lazio menjadi tanda bahwa AC Milan mulai menemukan ritme dan konsistensi. Meski cara menang tidak selalu spektakuler, kualitas pemain dan kedalaman skuad menjadi modal utama.
“Ini adalah tanda yang menggembirakan bagi para penggemar Rossoneri. Tidak ada kekurangan kualitas, pemain tampil menonjol, dan Milan terus mengalahkan tim-tim besar, meski harus menang dengan cara tidak spektakuler seperti melawan Lazio,” pungkas Capello.
Dengan performa matang, mentalitas tangguh, dan kontribusi pemain kunci, perjalanan AC Milan dalam perebutan Scudetto musim 2025/2026 tampaknya baru saja dimulai. Leao, Maignan, dan Bartesaghi menjadi simbol kebangkitan Rossoneri, sementara Modric tetap menjadi motor permainan yang bisa kembali bersinar di laga-laga mendatang.