BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Sumatera Selama 24 Jam

Senin, 01 Desember 2025 | 13:33:47 WIB
BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Sumatera Selama 24 Jam

JAKARTA - BMKG melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Sumatera selama 24 jam penuh untuk mengantisipasi dampak banjir dan longsor. 

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, memimpin langsung supervisi di Pos Komando Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Operasi ini disinergikan bersama BNPB guna mendukung misi tanggap darurat pascabencana di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Tujuannya memastikan proses evakuasi, distribusi bantuan, dan penanganan di lapangan berjalan lancar.

Instruksi Presiden dan Pelaksanaan 24 Jam Penuh

Faisal menjelaskan OMC dilakukan sejak 27 November hingga 1 Desember 2025. Instruksi Presiden Prabowo Subianto menekankan percepatan penanganan bencana secara cepat dan tepat sasaran, dengan perlindungan dasar untuk seluruh masyarakat terdampak.

“Sebagai bagian dari pemerintah, BMKG bergerak cepat menjamin keselamatan warga dari fenomena cuaca ekstrem,” ujar Faisal. OMC difokuskan pada pengurangan potensi curah hujan tinggi agar kegiatan di lapangan tidak terganggu.

Teknologi dan Strategi Modifikasi Cuaca

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menyebut strategi penyemaian awan dilakukan dengan analisis meteorologi wilayah terdampak. “Intervensi diarahkan pada awan yang membawa hujan sebelum memasuki area terdampak, khususnya di perairan Barat dan Utara Sumut,” terang Seto.

Hasil analisis menunjukkan hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar pada 30 November–2 Desember. Sementara itu, beberapa wilayah lain di Indonesia juga masih berisiko hujan lebat disertai angin kencang.

Rangkaian Penerbangan dan Bahan Semai

Hingga 29 November 2025, tim OMC telah melakukan 9 sorti penerbangan dengan total penggunaan bahan semai 4.800 kg NaCl dan 2.400 kg CaO. Hari ini dijadwalkan 5 sorti penerbangan untuk mengurangi curah hujan sebelum awan mencapai kawasan terdampak.

Di Aceh, OMC memasuki hari kedua dengan 4 sorti menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-SNP, menyemai 2.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO. Di Sumbar, posko Bandara Internasional Minangkabau melakukan 5 sorti penerbangan dengan pesawat PK-DPI dan PK-SNK, menggunakan total bahan semai 4.400 kg NaCl.

Koordinasi Lintas Instansi dan Kesiapan Tim

Faisal memastikan seluruh tim, peralatan, pesawat, dan koordinasi lintas instansi berjalan optimal. Setiap Unit Pelaksana Teknis BMKG di wilayah terdampak siap menjalankan tugas, sehingga OMC berlangsung efektif dan tepat sasaran.

Kehadiran BMKG bersama BNPB memastikan early warning dapat diterjemahkan menjadi early action. Masyarakat diminta mengikuti informasi resmi dan mengabaikan informasi tidak valid.

Himbauan Kewaspadaan dan Early Warning

BMKG mendorong masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. “Dengan prinsip ‘awas, siaga, selamat’, kami berharap pemerintah daerah dan warga dapat mengelola peringatan dini dengan baik,” tegas Faisal.

Langkah ini bertujuan meminimalkan kerusakan dan korban jiwa. Operasi modifikasi cuaca menjadi bagian dari upaya pemerintah memastikan keselamatan masyarakat serta mendukung penanganan bencana secara menyeluruh.

Terkini