BUVA Resmi Akuisisi Aset Strategis Summarecon di Uluwatu

Senin, 01 Desember 2025 | 15:51:31 WIB
BUVA Resmi Akuisisi Aset Strategis Summarecon di Uluwatu

JAKARTA - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) resmi mengakuisisi PT Bukit Permai Properti (BPP), anak usaha PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), dalam transaksi senilai Rp536,28 miliar. 

Penandatanganan jual beli aset ini dilakukan pada 28 November 2025.

Langkah ini menandai ekspansi strategis BUVA di kawasan Uluwatu, Bali, yang sebelumnya telah dikenal dengan Alila Villas Uluwatu, hotel bintang lima yang menjadi salah satu aset unggulan perseroan. Akuisisi ini diharapkan mampu memperkuat portofolio properti BUVA dan membuka peluang pengembangan lebih luas di kawasan premium tersebut.

Rincian Transaksi dan Kepemilikan Saham

Dalam transaksi ini, SMRA melepas 335,27 juta saham BPP milik PT Summarecon Bali Indah (SMBI) senilai Rp375,45 miliar. Selain itu, 143,56 juta saham BPP milik PT Bali Indah Development (BLID) dilepas senilai Rp160,77 miliar.

Tak hanya itu, BLID juga menjual 50.000 saham kepada PT Nusantara Bali Realti senilai Rp53,63 juta. Corporate Secretary Summarecon Agung, Lydia Tjio, memastikan bahwa total nilai transaksi mencapai Rp536,28 miliar.

“Dengan pelaksanaan transaksi tersebut, BLID dan SMBI tidak lagi menjadi pemegang saham BKPP. Kejadian, informasi dan fakta material di atas tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha,” jelas Lydia, dikutip Senin.

Proses akuisisi ini telah mendapat persetujuan para pemegang saham BPP melalui keputusan sirkuler pada 28 November 2025. Sebelumnya, informasi terkait transaksi ini juga telah diumumkan melalui surat kabar pada 31 Juli 2025.

Pertimbangan Strategis BUVA

Direktur Utama BUVA, Satrio, menyatakan pemilihan PT Bukit Permai Properti sebagai target akuisisi didasari pertimbangan strategis dan komersial. Salah satunya adalah potensi sinergi dengan portofolio BUVA yang sudah ada di Uluwatu.

“BPP memiliki lahan seluas kurang lebih 19,3 hektare yang terletak berdampingan dengan Alila Villas Uluwatu, Bali, yang merupakan salah satu aset unggulan perseroan,” ujar Satrio. Saat ini, BPP belum menjalankan kegiatan operasional, sehingga BUVA memiliki keleluasaan dalam merencanakan pengembangan lahan.

Dengan akuisisi ini, BUVA memperluas kepemilikan lahan dari sebelumnya 6,2 hektare menjadi total 19,1 hektare. Lahan tambahan ini membuka peluang pembangunan proyek properti baru, termasuk pengembangan villa, fasilitas hotel, dan potensi pariwisata premium yang sejalan dengan strategi perseroan.

Proyeksi Pengembangan dan Dampak Positif

BUVA menegaskan bahwa akuisisi ini diproyeksikan memberikan kontribusi positif bagi perseroan dalam jangka panjang. Luas lahan tambahan memungkinkan perusahaan untuk merencanakan konstruksi dan pengembangan secara terintegrasi dengan Alila Villas Uluwatu.

“Setelah selesainya akuisisi BPP, rencana terkait proyeksi konstruksi dan pengembangannya akan disusun setelah akuisisi selesai. Hal ini diharapkan mendukung pertumbuhan aset dan nilai perseroan,” tutur Satrio.

Akuisisi ini juga dipandang sebagai langkah penting untuk mengokohkan posisi BUVA di sektor properti premium Bali. Dengan sinergi lahan yang berdekatan, perusahaan dapat merancang konsep resort dan villa yang lebih besar serta terpadu, sekaligus meningkatkan daya tarik investasi di kawasan Uluwatu.

Selain itu, kepemilikan lahan yang lebih luas memberi BUVA fleksibilitas dalam strategi pengelolaan aset dan diversifikasi produk. Hal ini menjadi penting dalam menghadapi persaingan industri properti yang semakin ketat di Bali, khususnya di segmen pariwisata mewah.

Arah Strategi dan Keberlanjutan Bisnis

Akuisisi BPP menunjukkan komitmen BUVA dalam membangun portofolio properti yang berkelanjutan. Pengembangan lahan secara terintegrasi memungkinkan perusahaan mengoptimalkan aset yang dimiliki sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, langkah ini diharapkan mendorong peningkatan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Dengan fokus pada kawasan premium dan pengembangan yang strategis, BUVA memperkuat posisi sebagai pengembang properti kelas atas di Bali.

Kolaborasi ini juga menandai sinergi positif antara perusahaan publik seperti BUVA dengan aset dari grup besar seperti SMRA. Proses akuisisi yang transparan dan disetujui pemegang saham mencerminkan tata kelola korporasi yang baik.

Dengan demikian, BUVA tidak hanya menambah luas lahan tetapi juga memperkuat pijakan strategisnya di sektor pariwisata dan properti premium, yang diyakini akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perseroan di masa mendatang.

Terkini