JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menekankan komitmen keberlanjutan melalui kebijakan nol deforestasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menekankan komitmen keberlanjutan melalui kebijakan nol deforestasi untuk menjaga kelestarian lingkunganKebijakan ini sudah menjadi bagian dari seluruh operasional perusahaan selama satu dekade terakhir.
Direktur Astra Agro, Bandung Sahari, menyatakan, “Kebijakan keberlanjutan ini menjadi DNA perusahaan yang wajib dipatuhi oleh seluruh rantai pasok, mulai dari perkebunan inti, plasma, hingga mitra pemasok pihak ketiga,” ujar Bandung di Jakarta, Selasa.
Empat Pilar Kebijakan Nol Deforestasi
Astra Agro memiliki empat pokok utama dalam kebijakan nol deforestasi. Pertama, tidak ada pembangunan di hutan Stok Karbon Tinggi (SKT). Kedua, tidak membangun di area dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT). Ketiga, tidak melakukan pembakaran, dan keempat, mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di perkebunan.
Area NKT atau High Conservation Value (HCV) mencakup wilayah yang memiliki kepentingan biologis, ekologis, hidrologis, dan sosial-budaya yang sangat signifikan. Kebijakan ini menjadi landasan bagi tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Penilaian NKT dan Kolaborasi Partisipatif
Astra Agro telah memperbarui penilaian NKT di seluruh wilayah operasinya sebagai bagian dari upaya konservasi keanekaragaman hayati. Proses ini melibatkan kolaborasi dengan lembaga independen ternama seperti Daemeter Consulting, PILI Green Network, dan Eco Nusantara, serta masyarakat lokal.
Bandung menekankan, “Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Melalui pemetaan partisipatif dan konsultasi mendalam, kami membangun rasa kepemilikan bersama yang esensial bagi efektivitas konservasi.”
Langkah ini memastikan semua pemangku kepentingan terlibat dalam penilaian, dengan pertukaran informasi yang memadai, pemetaan partisipatif, dan konsultasi akhir yang transparan.
Fondasi Keberlanjutan untuk Komunitas dan Lingkungan
Kebijakan keberlanjutan Astra Agro mencerminkan perjalanan panjang perusahaan dalam konservasi keanekaragaman hayati, tanah, dan air. Perusahaan juga berfokus pada pengurangan efek gas rumah kaca serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi karyawan dan komunitas sekitar.
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan sektor kelapa sawit adalah tanggung jawab kolektif. Komitmen nol deforestasi Astra Agro bukan sekadar reaksi sesaat, melainkan fondasi yang kami bangun dan rawat selama bertahun-tahun untuk memastikan aktivitas operasional memberikan manfaat bagi komunitas lokal tanpa mengorbankan lingkungan,” kata Bandung.
Melalui penerapan kebijakan nol deforestasi dan keterlibatan masyarakat secara partisipatif, Astra Agro berupaya menciptakan keseimbangan antara produktivitas perkebunan dan pelestarian lingkungan. Strategi ini menjadikan perusahaan sebagai pelopor praktik keberlanjutan di industri kelapa sawit, dengan dampak positif jangka panjang bagi ekosistem dan masyarakat sekitar.